Selasa, 13 Maret 2018

Lapis Lazuli si Biru Langit yang Bertabur Bintang

Permata ini akan mengingatkan orang pada indahnya langit malam Arabia, birunya dihiasi taburan mineral pirit keemasan yang berkilauan laksana kerlip bintang gemintang.

Lapis Lazuli
Rough Lapis Lazuli, lisensi : CC BY-SA 2.5
Permata biru bernuansa dalam ini mencapai sejarah yang gemilang di masa lalu. Ia pun termasuk dalam jajaran permata yang pertama kali di kenakan sebagai perhiasan dan diasah dalam kerajinan batu permata.

Kerap kali ditemukan sebagai ornamen dekoratif pada makam-makam kuno yang digali oleh para arkeolog, terutama di pusat-pusat kebudayaan masa lampau di sekitar Laut Tengah.

Hal tersebut merupakan indikasi yang jelas bahwa batu ini sudah dikenal ribuan tahun yang lalu di antara orang-orang Mesopotamia, Mesir, Sumerian (Irak), Persia (Iran), Yunani, Romawi, juga China dan India.

Artefak legendaris dari era Mesir Kuno menunjukkan status batu ini di masa para Fir'aun berkuasa. Ketika mereka mati jenazahnya ditutupi peti dari emas dan topeng emas yang berhiaskan Lapis Lazuli untuk ornamen penghiasnya. Seperti contoh di bawah ini.

Topeng penutup jasad turunan ke 18 dinasti Fir'aun yang mati muda, Tutankhamun (1332 - 1323 SM), terbuat dari emas dan hiasanLapis Lazuli (pada bagian alis dan lingkaran mata).
Sejarah yang tercatat tentang batu ini dimulai sejak milenium keempat sebelum masehi atau sekitar 6000 tahun lalu di sebuah kota legendaris bernama Ur di Eufrat (Syria sekarang).

Kota itu dulunya diramaikan oleh perdagangan Lapis Lazuli yang didatangkan dari tempat asalnya di dua sungai besar di Afghanistan.

Alexander Agung, sang penjarah agung dari Roma ketika mencoba menjarah India, terpesona dengan batu-batu biru yang ditemuinya dan membawanya ke daratan Eropa.

Orang-orang benua senja itu pun menjuluki Lapis Lazuli sebagai 'ultramarine', yang artinya kira-kira 'sesuatu yang berasal dari kedalaman samudra'.

Nama batu ini berasal dari kata Persia, 'lazhward' yang berarti langit atau biru, dan lapis (dari sini kata 'lapidary' berasal) yang berarti batu.

Lapis Lazuli
Spesimen Lapis Lazuli dan beberapa batu yang telah digosok.
So... Lapis Lazuli arti sederhananya adalah 'batu biru',namun bukan biru sembarang biru, melainkan biru yang luar biasa!

Secara kimia batu ini memiliki formula Na6Ca2[S,SO4,Cl2)2lAl6Si6O24] atau dibaca sodium kalsium alumina silikat. Range warna biru langit, keunguan sampai biru kehijauan. Derajat kekerasan 5 - 6 pada skala Mohs.

Di Indonesia batu ini dulu banyak di bawa oleh para jemaah yang pulang dari menunaikan haji di Arab Saudi. Sangat terkenal dan banyak yang menjadi penggemarnya.

Kita mengenalnya dengan  nama Akik Lapis atau Akik Lapis Lazuardi. Tapi di kalangan orang Jawa ada dua nama khusus bagi permata nan biru menawan ini, yaitu Akik Badar Nila dan Akik Badar Kencono.

Akik Badar Nila adalah Lapis Lazuli dengan urat atau bintik-bintik putih kemilau laksana perak, sementara Akik Badar Kencono adalah nama bagi Lapis Lazuli dengan titik-titik berwarna keemasan.

Deposit terbesar batu ini terdapat di daerah Sar-E-Sang di Timur Laut Afghanistan. Tersembunyi di areal yang bergunung-gunung terjal sehingga bebatuan gunug-gunung itu harus diledakkan dengan dinamit untuk mendapat Lapis Lazuli.

Lazurit, origin Sar e Sang Afghanistan
Ia terdapat juga di Rusia, tepatnya di sebelah barat Danau Baikal. Di pegunungan Andes Chili ditemukan juga Lapis Lazuli dengan guratan-guratan berwarna putih keabuan. Sejak tahun 1984 batu ini dijadikan permata nasional negara ini.

Dalam jumlah yang lebih sedikit batu ini ditemukan juga di Italia, Mongolia, Amerika Serika, Canada, Myanmar, dan Pakistan.

Meskipun terdapat di banyak tempat di dunia ini, namun Lapis Lazuli dengan kualitas yang benar-benar bagus termasuk sangat jarang ditemukan.

Harganya pun sangat bervariasi, mulai dari cukup mahal sampai ke sangat mahal, tergantung bagaimana kualitas batu itu, terlepas dari mana Lapis Lazuli ini berasal.

Selain sebagai permata Lapis Lazuli digunakan juga untuk seni ukir batu, mosaik dan panel pada bangunan-bangunan masjid, gereja dan istana, seperti pada Katedral Santo Isaac atau Catherine Palace, Tsarkoye Selo (Pushkin) 30 km selatan kota St Petersburg, Rusia.

Lyon Halls di Catherine Palace yang berhiaskan Lapis Lazuli pada perabotan, panel kayu, tempat lilin sampai bagian langit-langit. (foto: googleimage)
Orang-orang Mesir kuno menggunakan Lapis Lazuli untuk cap segel/stempel, ornamen dekoratif pada bangunan atau kuburan orang-orang penting mereka seperti contoh pada penutup wajah jasad Tutankhamun di atas dan sering juga mengukirnya menjadi vas bunga atau patung.

Sampai abad ke 19, unsur lazurit yang terkandung dalam  pada batu ini dijadikan pigmen biru untuk melukis pada kanvas, karena birunya sesuai dan tahan lama untuk warna langit atau laut.

Caranya dengan menggiling batu berkekerasan 5 sampai 6 pada skala Mohs ini sampai halus dan mencampurnya dengan minyak untuk dijadikan cat minyak.

Pigment natural ultramarine (foto : Public Domain)
Pigment biru dari bubuk natural Lapis Lazuli ini dimasa itu disebut juga sebagai ultramarine.

Lukisan JohanesVermeer, The Milk Maid (1658) yang menggunakan pigment ultramarine untuk warna birunya dan pigment pewarna alam lain yang tersedia di masa itu. (Public Domain)
Di era sekarang pun batu ini kerap dijadikan ornamen atau elemen dekoratif untuk berbagai keperluan. Seperti benda-benda dekoratif macam patung, vas bunga, lampu pojok, mosaik dinding, dan elemen estetik pada berbagai aksesoris.

Melihat penggunaannya, tak salah jika selain sebagai gemstone/batu permata, batu ini juga bisa disebut decorative stone.

Lapis Lazuli memang permata populer nan serbaguna dan  tangguh dalam pasang surutnya berbagai kecenderungan mode di ranah dunia jewelries.

Batu biru yang dihiasi taburan kerlap kerlip bak bintang ini begitu mempesona baik pria dan wanita sejak ribuan tahun lamanya dan masih tetap populer sampai sekarang.

Batu dengan sejarah panjang lainnya :

Menyingkap Rahasia Batu Permata Giok

Warna Warni Memikat Permata Jasper

Misteri Cintamani si Permata Antar Bintang

Gemerlap si Hitam Sepanjang 1000 Abad


1 komentar :