Amethyst adalah salah satu varietas Quartz yang unik dengan warna ungu mempesona. Dunia gemstone Indonesia mengenalnya sebagai Kecubung, Kecubung Asihan, atau Cubung Wulung.
Kristal Amethyst |
Permata dengan warna menggoda ini ternyata sudah terkenal sejak ribuan tahun lalu. Konon dikenal dan dipuja pecintanya sejak zaman Nabi Musa. Tsarina Rusia, Chaterine Yang Agung dulu pernah mengerahkan ribuan pekerja tambang untuk mencari batu ini di Pegunungan Ural.
Kecubung atau Amethyst terdapat dalam jumlah cukup melimpah, sehingga harganya tidak terlalu mahal. Di blantika batu permata, si ungu cantik ini tergolong semi precious stone.
Kecubung dalam berbagai bentuk asahan (cuts) |
Kata ‘Amethyst’ berasal dari bahasa Yunani yang berarti ‘tidak mabuk’, mungkin ada hubungannya dengan kepercayaan orang dulu bahwa batu ini bisa menetralkan pengaruh minuman beralkohol seperti wine atau anggur.
Seperti permata turunan Quartz yang lain, derajat kekerasan Amethyst 7 pada skala Mohs dengan kilap/luster vitreous (seperti kaca) dan penyebab warna ungu pada permata ini adalah ion besi (ferrum).
Jika Amethyst dipanaskan pada suhu 400º-500º Celcius warna ungunya akan berubah menjadi kuning emas kecoklatan (di pasaran dikenal sebagai Citrine atau burnt Amethyst).
Batu Kecubung dari Montezuma Brazil dan Arizona jika dipanaskan atau dilakukan treatment sinar gamma (iradiasi),warnanya akan berubah menjadi hijau, Kecubung Hijau dalam perdagangan dikenal dengan nama Prasiolite.
Kecubung Hijau atau Prasiolite |
Natural Prasiolite |
Deposit Amethyst di seluruh Dunia
Deposit Amethyst tersebar di Brazil, Uruguay, Pegunungan Ural (Rusia), Mexico, Jerman, Amerika Serikat, Canada, dan banyak pelosok dunia lainnya, termasuk di Indonesia (Kalimantan).
Jika deposit batu ini tidak tersebar luas di mana-mana, mungkin saja Amethyst/Kecubung akan menjadi permata yang sangat mahal harganya.
Meskipun terdapat di mana-mana, Amethyst tidak pernah sama di mana-mana. Setiap lokal memiliki deposit Amethyst dengan keindahan dan keunikan tersendiri.
Mereka yang sudah ahli dapat mengidentifikasi atau menentukan asal/origin mineral Amethyst secara tepat dengan melihat warna, bentuk kristal, inklusi (zat penyusup), dan pada apa kristalnya berasosiasi (tumbuh bersama) serta karakter formasinya.
Di bawah ini adalah beberapa tempat penghasil Amethyst dengan ciri-ciri yang unik yang menjadi ciri khas setiap batu Amethyst yang dihasilkannya.
Vera Cruz, Mexico : ungu sangat muda, bersih, kristal berbentuk prisma yang terkadang dengan ujung ganda dan tumbuh pada batu induk (host) berwarna terang. Inti kristal merupakan kristal Quartz bening sedang bagian luarnya adalah Amethyst.
Amethyst dari Vera Cruz, Mexico
Guerrero, Mexico : ungu tua gelap, bayangan warnanya kebalikan dari Amethyst Vera Cruz, bagian inti kristal merupakan Amethyst (ungu) sementara bagian luarnya adalah Quartz bening atau putih. Amethyst daerah ini merupakan salah satu Amethyst paling mahal di dunia.
Amethyst dari Guerrero, Mexico |
Minas Gerais dan Rio Grande do Sul, Bahaia, Brazil: kristal Amethyst tumbuh dalam kantong-kantong (geoda/batu rongga) yang terbentuk pada batuan vulkanik. Beberapa kantong tampaknya terbentuk dari pepohonan yang terlanda aliran lava beberapa juta tahun yang lalu.
Beberapa lagi bisa jadi terbentuk dari gelembung udara yang terperangkap dalam cairan lava. Kristal Amethyst yang terbentuk di dalam kantong-kantong tadi biasanya berwarna ungu muda sampai sedang dan hanya berwarna pada bagian atas kristal.
Kebanyakan kristal terbentuk bersama dengan batuan akik berwarna keabuan, putih dan biru dengan warna hijau pada bagian eksteriornya.
Kecubung Minas Gerais dan Rio Grande do Sul, Bahaia, Brazil |
Uruguay: warna kristalnya gelap sampai sedang dan tumbuh di dalam kantong-kantong batuan vulkanik dengan eksterior berwarna abu-abu atau coklat.
Tidak seperti kristal Amethyst Brazil, seluruh kristal biasanya berwarna dan terbentuk bersama akik multi-warna (Jasper), seringkali akik tersebut mengandung berbagai warna merah, kuning, dan oranye. Amethyst daerah ini seringkali terselubungi stalaktit dengan formasi/bentuk yang tidak biasa.
Amethyst Uruguay, paling kanan Ametis yang ditemukan dalam geoda setinggi 3 meter. |
Amethyst Maraba, Brazil, kristalnya besar-besar, bandingkan dengan handphone. |
Kalimantan: Kecubung dari Kalimantan termasuk variatif dalam kepekatan warna ungu yang dimilikinya, beberapa didapat dengan kristal yang sangat jernih.
Afrika: kristal daerah ini biasanya besar-besar namun tampak kurang atraktif (kurang menarik) akan tetapi bagian inti kristal memiliki warna dan kejernihan yang sangat bagus, terutama deposit dari Zambia.
Maine, USA: gugusan kristalnya berwarna gelap dan sudah jarang beredar di pasaran.
North Carolina, USA: gugus kristalnya memiliki warna ungu kebiruan.
Pennsylvania, USA: gugus kristal mengisi retakan dalam batuan metamorfik, biasanya berwarna ungu kecoklatan agak belang.
Colorado, USA: gugusan kristal membentuk kerak di dalam retakan sandstone, kristalnya berwarna gelap namun ukurannya lebih kecil.
Italia: seperti kristal Amethyst Vera Cruz dengan distribusi warna yang lebih bagus dan merata.
Jerman : kristal Amethyst biasanya berasosiasi dengan akik multiwarna yang membentuk kerak kristal berwarna terang.
Pegunungan Ural, Rusia: varietas Amethyst dengan warna ungu pekat yang kuat dan sangat jernih, biasanya dijadikan permata dengan harga yang mahal, kristal mentahnya sekarang jarang terdapat di pasar.
Distribusi warna ungu pada kristal Amethyst seringkali tidak merata, ada bagian berwarna ungu muda dan ada yang ungu gelap sehingga tampak belang-belang, karenanya Amethyst seringkali diasah dalam gosokan facet brilliant (round seperti untuk Berlian) untuk memaksimalkan pancaran warnanya.
Amethyst juga dibentuk cabochon/dome dan jika distribusi warna lebih merata berbagai bentuk asahan yang lain pun diterapkan pada permata alam nan indah ini.
Perawatan batu ini cukup mudah, cukup dengan air sabun biasa lalu dikeringkan dengan kain halus. Namun untuk penyimpanan sebaiknya tersendiri, meskipun kekerasannya cukup tangguh, Amethyst bisa tergores oleh permata lain yang lebih keras.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar