Senin, 27 Februari 2017

Ini Dia Opal Paling Indah dan Paling Mahal di Dunia

Opal ini dinobatkan sebagai Kalimaya paling cantik dan termahal di dunia, namanya Virgin Rainbow, jarongnya ruarrr biasa. Berikut sekelumit kisah permata yang menakjubkan ini...

Virgin Rainbow (Photo by Richard Lyons, courtesy South Australian Museum)
Adalah sebuah padang tandus dan terpencil di pedalaman utara daerah Australia Selatan, daerah ini dikenal dengan nama Coober Pedy yang sering disebut sebagai The Opal Capital City of the World.

Begitu keras dan ekstrimnya cuaca panas di pusatnya Opal sedunia ini, sehingga komunitas penambang Opal di area ini membangun tempat-tempat tinggal di bawah tanah agar dapat bertahan.

Di permukaan tanah Coober Pedy seperti tidak ada apa-apanya selain tanah kering, tandus dan gersang, tapi di bawahnya mereka memiliki hotel, cafe, restauran, tempat ibadah dan rumah-rumah tinggal yang nyaman.
Sampai sekarang, bangunan-bangunan semacam gereja, hotel, cafe atau rumah pribadi di bangun di dalam tanah, sehingga kondisinya mungkin mirip dengan pemukiman di Planet Tatooine dalam film sci-fi terkenal itu.

Cobeer Pedy dan awal legenda Opal yang mendunia
Legenda Opal di Coober Pedy dimulai tahun 1915, ketika Willie Huthcison, seorang anak laki-laki usia 14 tahun pergi bersama ayahnya mencari emas di kawasan itu.

Sang ayah menyuruhnya tetap tinggal di camp selagi ayahnya itu pergi menambang emas. Bukannya menuruti perintah ayahnya, pemuda tanggung ini malah keluar untuk mencari air. Ketika pulang, bukan hanya air tapi ia juga membawa batu-batu Kalimaya yang indah.

Penemuan itu memicu perburuan batu permata di Coober Pedy, dan sejak saat itu, dalam 100 tahun terakhir daerah ini menjadi penghasil Opal paling produktif, hampir 90% precious Opal dunia dipasok dari daerah ini.

Daerah Coober Pedy yang sekarang juga telah dijadikan tempat atraksi turis (foto: tripadvisor.ca)
Benarkah Opal dari fosil hewan laut purba?
Area itu sangat tandus dan terus menerus berada dalam cuaca panas yang ekstrim. Padahal di era Mesozoic, sekitar 100 juta tahun yang lalu, seluruh Australia Selatan merupakan dasar laut yang dipenuhi mahluk-mahluk prasejarah.

Hal itu tampak dari banyaknya ditemuka fosil hewan laut di dalam tanahnya, mulai dari fosil organisme mikro, keong purba, kerang primitif sampai ke fosil berbagai dinosaurus laut raksasa.

Termasuk fosil belemnite (nenek moyang sejenis ikan sotong yang hidup di era Mesozoic). Nah, Opal spektakuler ini ditemukan dalam rongga fosil ikan sotong purba.

Belemnite alias nenek moyang sotong
Lalu apakah Opal dari ikan sotong yang membatu? Ikan sotong memang bisa berubah-ubah warna tapi apa mungkin batu yang di Indonesia bernama Kalimaya ini asalnya dari ikan sotong?

Tentu saja tidak, Kecuali Mutiara dan Amber, tidak ada permata yang berasal dari organisme hidup. Jadi bagaimana hal itu bisa terjadi?

Sederhananya begini: Ada seekor ikan sotong purba mati kemudian mengendap di dasar laut lalu bangkainya terkubur sedimen lumpur.

Amber dan Mutiara adalah permata yang berasal dari organisme hidup
Perlahan sedimen itu mengering dan memfosil sementara ikan sotong tadi meninggalkan rongga di dalam sedimen yang membatu tersebut.

Cairan kaya mineral silika mengisi retakan dan rongga-rongga dalam sedimen, membentuk agar-agar silika yang kemudian menjadi solid (solidified) seiring dengan mengeringnya dasar laut yang perlahan terangkat ke permukaan.

Dalam rongga yang tadinya berisi ikan sotong inilah Opal yang dinobatkan sebagai Kalimaya paling indah ini terbentuk dan ditemukan jutaan tahun kemudian.

Virgin Rainbow, Opal yang dinobatkan sebagai Kalimaya paling cantik dan paling mahal dengan berat 72,64 carat (geekologie.com)
So... secara teknis tampaknya Virgin Rainbow yang beratnya mencapai 72 carat ini adalah fosil rongga ikan sotong yang kemudian ter-opalisasi, bukan dari ikan sotong yang berubah jadi Opal hehe...

Penemuan yang tak disangka
Opal legendaris ini ditemukan oleh John Dunstan, seorang yang mencari nafkah dengan mencari batu Opal dan telah menggeluti pekerjaannya selama lebih dari 50 tahun.

Bersama rekannya Steve Zagar mereka menemukannya pada 11 September 2003. Ketika sedang asyik 'mengorek-ngorek material yang baru saja mereka gali ditemukanlah batu indah ini.

Virgin Rainbow
Karena masih terselimuti pasir dan tanah, mulanya ia tidak menyangka akan menemukan harta karun luar biasa ini. Setelah membersihkannya barulah ia tersadar bahwa ia telah menemukan sesuatu yang akan mengubah nasibnya seumur hidup.

Spesimen geologis yang luar biasa ini memang memiliki pantulan dan pembiasan warna dengan ke-jarong-an yang luar biasa. ('Jarong' adalah istilah kita orang lokal untuk Kalimaya yang warna-warninya 'keluar' secara optimal-pen).

Melihat tampilannya, boleh jadi memang inilah Kalimaya paling indah yang pernah ditemukan. Hampir semua spektrum warna dibiaskannya.

Opal Virgin Rainbow (Photo by Richard Lyons, courtesy South Australian Museum)
Hebatnya batu ini sungguh bagai bercahaya di dalam gelap. Bahkan, semakin ditaruh di tempat yang gelap semakin terang pendar cahayanya.

Penemuan berharga ini kemudian dibeli oleh South Australian Museum senilai 1 juta dolar (13.6 milyar) dan untuk pertama kalinya dipamerkan kepada umum dalam pameran akbar batu Opal pada tahun 2015.

Pameran yang diadakan 25 September 2015 sampai 14 Februari 2016 itu didedikasikan untuk memperingati 1 abad usia penambangan permata di daerah itu.

Museum Australia Selatan (adelaida.sa.gov.au)
Virgin Rainbow resmi milik South Australian Museum di Adelaide, yang telah menghargainya begitu tinggi, setinggi apresiasi bangsa itu kepada salah satu daerah mereka yang keras, tandus dan gersang namun banyak mengandung Opal indah yang berharga.


Tidak ada komentar :

Posting Komentar