Selasa, 28 Februari 2017

Keindahan dan Pesona Batu Kalimaya

Kalimaya atau Opal terkenal dengan permainan cahaya warna-warni yang membius dan sedap dipandang mata. Setiap batu memiliki corak indah yang unik dan tidak ada satu pun yang serupa satu sama lainnya.

Liontin Opal berat 20,05 carat origin Welo, Ethipia Foto By Doxymo  CC BY-SA 4.0
Corak atau kembang pada Kalimaya ada yang memiliki ciri khas tertentu, sehingga penjual atau para penggemar kadang memberikan nama tersendiri untuk batu-batu Opal yang dimilikinya.

Di perdagangan internasional Opal dengan permainan warna disebut precious Opal.  Kebanyakan opal digosok dalam bentuk cabochon dan variasinya. Batu ini termasuk populer di kalangan pecinta permata baik dalam dan luar negeri.

Asal kata Opal dari bahasa Sangsekerta, 'upala' yang artinya kurang lebih 'batu paling mulia', di Indonesia ia disebut Kalimaya. Dua kata itu, 'upala' dan 'Kalimaya' rasanya cukup menggambarkan bagaimana indah dan mistisnya cahaya yang terpancar dari batu ini.

Rough Opal - origin: Welo, Ethiopia
Opal atau Kalimaya tidak hanya populer di Indonesia. Orang-orang kulit putih di Australia telah menambang batu ini sejak satu abad yang lalu, sementara suku pribumi benua itu telah menambang batu itu jauh hari sebelumnya.

Sejak tahun 1915 atau dalam seratus tahun terakhir Australia termasuk pengekspor Opal utama dunia, hampir > 90% precious opal di pasaran internasional berasal dari negara ini.

Opal langka dengan kualitas terbaik nilainya dapat melejit menyaingi harga Berlian, Rubi, Safir atau Zamrud yang paling mahal. Seperti kisah Virgin Rainbow, sebuah Opal langka seberat 72 carat yang harganya mencapai 13.6 milyar rupiah.

Opal dalam jewelry
Batu ini dengan anggun dapat dirangkai dalam aneka bentuk perhiasan, baik anting-anting, bros, liontin atau cincin. Akan tetapi dibanding permata lain ia termasuk lunak, tingkat kekerasannya sekitar 5,5 - 6 pada skala Mohs.

Cincin Opal
Agar tidak mudah tergores Opal akan lebih tepat jika dijadikan liontin, anting-anting atau bros yang kurang bersiko tergesek benda keras atau cincin bagi wanita karena pemakaian wanita biasanya lebih halus.

Di mana Opal/Kalimaya ditambang?
Secara umum mineral Opal terdapat hampir di seluruh penjuru dunia, namun kebanyakan batu yang dihasilkan adalah Opal polos tanpa fitur permainan cahaya.

Kalimaya dengan permainan warna-warni yang indah populasinya termasuk sedikit dan hanya ditemukan di beberapa daerah tertentu saja.

Salah satu penghasil Opal berkualitas terbaik adalah Australia, area penambangannya terdapat di daerah Coober Pedy, pedalaman utara Australia Selatan. Areal penambangan yang lain terdapat di Mintabie, Andamooka, Lightning Ridge, Yowah, Koroit, Jundah and Quilpie.

Area penambangan Opal di Coober Pedy, Australia (courtesy britanica.com)
Sementara negara lain yang juga menghasilkan Opal dengan kualitas bagus di antaranya Indonesia (di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten), USA, Mexico, Hungaria, Brazil, Peru, Honduras, Guatemala, Nicaragua, Slovakia, Republik Ceko dan Ethiopia.

Apakah sebenarnya Opal itu?
Dari kacamata mineralogi, Kalimaya masih keturunan Quartz namun dengan genesa (keterjadian) yang berbeda dari kebanyakan permata turunan Quartz pada umumnya.

Mineralnya terbuat dari campuran agar-agar silika (silica gel) dan terbentuk di kawasan yang banyak mengandung air lalu mengalami pengerasan selama berjuta-juta tahun sampai akhirnya menjadi bentuknya yang sekarang.
Opal dari berbagai negara (courtesy: opalauctions)
Secara simpel dapat diibaratkan keterjadian Opal mirip seperti kristal garam yang tertinggal ketika air yang mengandum garam perlahan mengering.

Batu ini mengandung sampai 20% air yang terkunci/terjebak pada kisi-kisi kristal silika-nya. Mineralnya digolongkan 'mineraloid' atau mineral tanpa struktur/pola kristal yang jelas(amorf).

Lalu darimanakah datangnya permainan cahaya warna-warni dari tubuh Opal? Banyak teori yang dikemukakan untuk menjelaskan fenomena ini.

Berkat bantuan mikroskop elektron, pada tahun 60an diketahuilah bahwa Opal terbentuk dari bulatan-bulatan silika mikroskopis yang tersusun dalam pola yang berurutan.

Susunan bulatan silika dalam kristal Opal (acs.org)
Cahaya yang masuk terurai, seperti berkas cahaya putih yang masuk ke kaca prisma akan terurai ke dalam spektrum cahaya pelangi. Panjang gelombang cahaya yang terurai ini menimbulkan permainan kilau warna-warni di dalam batu.

Sementara densitas (tingkat kepadatan) dan susunan pada bulatan-bulatan silika tadi bertanggung jawab atas tingkat kecemerlangan warna yang dibiaskan di dalam Opal.

Varietas Opal
Opal terbagi dalam tiga kelompok utama, precious opal, fire opal, dan common opal. Precious Opal adalah Opal dengan efek pembiasan warna-warni seperti yang telah diulas di atas.

Termasuk dalam kelompok ini yang namanya tergantung dari tampilan atau warna kristalnya, seperti Kalimaya Susu, Black Opal, Boulder Opal, Jelly Opal dan Crystal Opal.

Fire Opal untuk Opal polos berwarna orange translucent atau semi transparan, Opal ini tidak menampilkan permainan cahaya seperti precious opal. Penghasil utama Opal jenis ini adalah Mexico.

Common Opal adalah jenis Opal yang tidak masuk dalam dua kategori di atas, spesiesnya terdiri dari Agate Opal, Angel Skin Opal, Opal Madu, Opal Bening, Opal Lilin dan banyak lagi.

Tunggu saja tulisan selanjutnya, akan kita bahas satu demi satu... stone by stone :)


Tidak ada komentar :

Posting Komentar