Sabtu, 04 November 2017

9 Berlian Termahal di Dunia

Di kerajaan batu permata, Berlian adalah salah satu permata dalam kerajaannya sendiri.

Batu ini ditambang sejak ribuan tahun lalu, lambang keindahan dan prestise bagi dinasti paling berkuasa di India, para bangsawan Eropa dan di era modern sekarang -bagi para kolektor mulai dari Antwerp sampai ke Atambua.

Berlian
Berlian adalah polymorf paling cantik dari unsur karbon. Ia juga antitesa bagi mereka yang suka mengejek-ejek soal umur (ageism), rata-rata usia Berlian yang anda kenakan umurnya sekitar 3 milyar tahun! Relatif mendekati warsa planet Bumi ini yang sekitar 4,5 milyar tahun.

Statusnya sebagai benda paling tua ada di bumi tidak pernah menghentikannya. Market Berlian terus berkembang melewati fluktuasi fiskal dan berubahnya-ubahnya skala demografik ekonomi.

Menyusul krisis ekonomi global tahun 2008, permintaan berlian mengalami rebound, mencapai rekor harga tertinggi pada tahun 2011. Diperkirakan demand berlian akan meningkat rata-rata 5.9% per tahun sampai tahun 2020.

Amerika Serikat menduduki tempat pertama sebagai konsumen berlian paling besar. Bahkan 50% transaksi jual beli Berlian dunia berpusat di New York.

Sementara market yang sedang tumbuh dengan pesat saat ini adalah Uni Emirat Arab (UEA), India dan China yang tampaknya akan menggeser posisi Amerika sampai menjelang 2020.

Berlian dengan kualitas mengagumkan  biasanya dihasilkan dari Afrika Selatan dan India. Tempat lain seperti Canada, Brazil dan Australia akhir-akhir ini diketahui juga mengandung berlian berkualitas prima.

Di penghujung 2012, Rusia mengumumkan ditemukannya deposit berlian di negara itu. Uniknya deposit itu ditemukan di kedalaman sebuah kawah raksasa yang terbentuk dari tumbukan sebuah asteorid di Siberia yang terjadi sekitar 35 Juta tahun yang lalu.

Hasil dari tumbukan di daerah yang bernama Popigai Astroblem itu adalah berlian dengan level kekerasan yang sangat spesial, diperkirakan 10 kali lebih keras dari berlian yang ditambang pernah di mana pun.

Popigai Astroblem - Rusia
Seiring dengan munculnya market dan sumber-sumber baru, kita akan melihat lebih dekat berlian paling mahal yang pernah diperjual-belikan, dari berlian-berlian yang baru 'kemarin' dikeluarkan dari perut bumi, sampai berlian antik yang telah beredar sejak berabad-abad lalu.

Mulai dari berlian tak berwarna yang ditemukan sekitar tiga dekade lalu, berlian pink dan putih gemerlapan yang pernah dilelang di Hongkong dan Jenewa, sampai Hope Diamond yang warnanya paling biru dan cemerlang sepanjang masa.

Berikut adalah berlian-berlian termahal yang pernah tercatat dalam sejarah perbatuan modern abad ini.

Meski berlian-berlian berkualitas super top ini bervariasi ukuran, warna dan origin (asal) -nya namun mereka memiliki kesamaan: keindahan yang nyaris tiada tandingannya.

Lanjut ke bagian 2

Kisah Berlian menarik lainnya:

Rahasia di Balik Gemerlapnya Intan Berlian

12 Permata Paling Langka dan Termahal di Dunia


9 Berlian Termahal di Dunia (bag 2)

1) The Archduke  Diamond 21.5 Juta USD
Pada bulan November 2012 lalu, di balai lelang Christie's Jenewa, Berlian Archduke Joseph seberat 76.02 ct mengukuhkan diri sebagai Berlian putih termahal  yang pernah dijual di sebuah balai pelelangan.

Embed from Getty Images

Batu berharga dari tambang Golconda India ini namanya diambil dari bangsawan Austria keturunan raja Prancis Archduke Joseph August of Austria yang silsilahnya bisa ditelusuri sampai era Kerajaan Romawi,  ia yang tercatat sebagai pemilik pertama batu ini.

Catatan resminya terdapat di Bank Perkreditan Umum Hongaria pada 1 Juni 1933. Namun bagaimana permata indah dengan tingkat kejernihan grade D ini menjadi milik sang Archduke sampai kini tidak diketahui.

Pada tahun 1936 Berlian ini terjual kepada seseorang yang tidak diketahui identitasnya, diduga ia seorang bankir yang kemudian menyimpannya dalam deposit box di sebuah bank di Prancis. Batu ini terselamatkan ketika tentara Jerman menguasai negara itu semasa Perang Dunia II berkecamuk.

Archduke Joseph Diamond muncul dalam pelelangan di Inggris tahun 1961 namun tidak terjual. Kemudian sekali lagi di Balai Lelang Christie's Jenewa Swiss pada November 1993 dan jatuh ke tangan Black, Starr & Frost, perusahaan perhiasan yang berbasis di California, Amerika.

Tanggal 13 November 2012 batu ini terjual lebih 20 Juta frank Swiss di balai pelelangan yang sama dari Aflfredo J Molina, chairman Black, Starr & Frost kepada penawar tertinggi yang tidak diketahui jatidirinya.

Harga itu 6 Juta dolar lebih tinggi dari perkiraan harga terjual dan dari tiga kali lipat lebih dari harga pembeliannya di tahun 1993. Pembeli misterius ini dilaporkan berencana untuk menyumbangkan batu berbentuk cushion ini ke sebuah museum.

2) The Perfect Pink, 23.2 Juta USD
Karena warna merah mudanya yang intens, Berlian yang digosok bentuk emerald-cut ini dulunya dinamai Pink yang Sempurna (The Perfect Pink). Ditemukan di India dengan ukuran mencapai 14.23 carat.

Balai lelang Christie's di Hongkong melepas si pinky nan langka ini kepada seorang pembeli anonimous dalam proses pelelangan yang seru melawan empat peserta lelang yang lain.

The Perfect Pink
Harganya mencapai 23.2 juta dolar ketika itu, menjadikannya salah satu permata termahal di dunia. Menurut Christie's berlian itu termasuk dari 18 butir pink diamond langka dengan berat lebih dari 10 carat yang pernah mereka lelang selama lebih dari 244 tahun.

Lanjut ke bagian 3

Kisah Berlian menarik lainnya:

Rahasia di Balik Gemerlapnya Intan Berlian

12 Permata Paling Langka dan Termahal di Dunia




Jumat, 03 November 2017

9 Berlian Termahal di Dunia (bag 3)

3) Wittelsbach Diamond, 24.3 Juta USD
Berlian biru jernih yang dulunya dikategorikan berlian dengan "fancy deep grayish blue" ini memiliki kaitan erat dengan sejarah kerajaan-kerajaan Eropa di masa lalu, ukurannya mencapai 31.06 carat (6,212 g).

Origin dari pertambangan Kollur di Distrik Guntur, Andhra Pradesh India dan ketika itu digosok dalam bentuk asahan tak lazim dengan jumlah facet total 82 buah.
Wittelsbach Diamond sebelum di asah ulang
Sejarah Panjang si Permata Biru
Pada abad 17, Raja Spanyol Philip IV menyertakannya dalam mas kawin pertunangan putrinya, Infanta Maria Theresa dengan Emperor Lord Leopold of Austria, kemudian menjadi bagian dari permata pada mahkota Austria dan Bavaria.

Generasi terakhir bangsawan Austria yang mewarisinya adalah Maria Amelia cucu dari Emperor Eleanor Magdalena, istri ketiga dari Lord Leopold yang mewarisi batu tersebut dari istri pertamanya Infanta setelah putri asal Spanyol itu meninggal di usia 21 tahun.

Maria Amelia kemudian menikah dengan Putra Mahkota Bavaria Pangeran Charles Albert di tahun 1722.

Sejak saat itu The Blue Diamond ini pun menjadi bagian dari berlian milik keluarga bangsawan Eropa penguasa Bavaria, keluarga Wittelsbach.

Namun segera setelah mereka menikah, ayahanda Putra Mahkota, Elector Maximillian Emmanuel yang sedang mengalami krisis finansial meminjam uang kepada seorang bankir dan menjadikan berlian itu sebagai jaminan.

Empat tahun kemudian batu itu akan ditebus senilai 543.781 Guilders, namun sang Elector keburu meninggal sebelum hutangnya lunas.

Sang Putra Mahkota yang kemudian menjadi penerus harus melunasi total hutang sebesar 4 juta Guilders termasuk untuk penebusan berlian itu.

Mahkota Bavaria berhiaskan Wittelsbach Diamond - licence CC BY-SA 3.0
Raja Bavaria terakhir yang mewarisi Berlian Wittelsbach adalah Louis III yang memerintah sampai tahun 1918 ketika Jerman berubah menjadi negara republik.

Dia meninggal tahun 1921dan setelah berabad lamanya, itulah saat terakhir sang berlian terlihat mendampingi seorang anggota kerajaan.

Tahun 1931 Wittlesbach Diamond bersama permata-permata mahkota kerajaan Bavaria dilelang di Balai Lelang Christie's.

Lelang permata ini dimaksudkan untuk menopang keturunan keluarga bangsawan itu dari kondisi ekonomi yang sulit akibat Perang Dunia I.

Namun setelah itu rekam sejarahnya menjadi tidak jelas, berlian biru itu tidak pernah terjual, tapi tidak juga pernah  kembali ke tempat asalnya di Munich, Jerman. Lenyapnya batu itu menimbulkan berbagai rumor dan spekulasi bertahun-tahun lamanya.

Sampai terdengar kabar ada keluarga bangsawan di Brussell Belgia menjual sebuah berlian biru pada tahun 1951, kemudian terdengar lagi kabar serupa di tahun 1955.

Meski tiga tahun kemudian dipajang dalam event Brussel World Exhibition, tak seorang pun menyadari bahwa batu itu sebenarnya adalah Wittelsbach Diamond yang dulu menghilang.

Tahun 1962 seorang pedagang berlian diminta untuk menguji sebuah berlian besar berwarna biru, Joseph Komkomer si pedagang itu dengan cepat menyadari bahwa batu itu adalah Wittelsbach Diamond.

Komkommer kemudian membentuk konsorsium untuk membeli berlian tersebut dari seorang yang mewakili pihak penjual yang tidak ingin diungkap identitasnya.

Tahun 1964 berlian yang dijuluki Der Blaue Wittelsbach ini dibeli oleh seorang kolektor dan ditahun 2008 jatuh ke tangan Laurence Graff melalui pelelangan di Balai Lelang Christie's London senilai 16.4 juta pondsterling atau setara 24.3 juta dolar.

Pada tahun 2010 Graff mengungkapkan bahwa ia mengasah ulang dengan menyingkirkan bagian-bagian yang kurang jernih.

Hal itu menimbulkan kontroversi dan kritik yang megatakan bahwa penggosokan ulang itu menghilangkan identitas dan nilai sejarah batu ini, apalagi jika itu dilakukan hanya untuk memenuhi tuntutan market.

Wittelsbach Diamond - CC BY-SA 3.0
Di bawah kritik tajam Laurence Graff kemudian menggubah nama permata yang sering disandingkan dengan Hope Diamond ini mejadi Wittelsbach-Graff Diamond pada tahun 2011.

Berlian biru nan langka dan telah berkurang sekitar 4 carat itu kini menjadi milik mantan emir Qatar, Hamad bin Khalifa yang menebusnya di harga 80 juta dolar atau ekuivalen dengan 1.12 trilyun rupiah !

Wittelsbach Diamond (atas dan kanan bawah) dan Hope Diamond (kiri bawah).
Penggosokan ulang tersebut juga mengubah grade warna batu ini dari "fancy deep grayish-blue" menjadi "fancy deep blue" dan nilai intensitas kejernihan dari grade "very slightly included" (VS1) meningkat ke "internally flawless" (IF).

Lanjut ke bagian 4

Kisah Berlian menarik lainnya:

Rahasia di Balik Gemerlapnya Intan Berlian

12 Permata Paling Langka dan Termahal di Dunia


9 Berlian Termahal di Dunia (bag 4)

4) The Princie, $40 Juta USD
Batu ini menjadi Berlian pink termahal kedua yang terjual di Balai Lelang Christie, dibeli oleh seseorang yang tidak ingin diketahui namanya pada 16 April 2013.

Asalnya dari India, ditemukan sekitar tiga abad yang lalu di tambang Golconda. Berlian seberat 34.65 carat ini pernah menjadi milik salah seorang pangeran atau keluarga kerajaan di Hyderabad.

The Princie Diamond
Beberapa abad kemudian tepatnya sekitar tahun 1960 ia dijual oleh turunan keluarga bangsawan tersebut di balai lelang Sotheby's dan beralih tangan ke'tukang perhiasan' Van Cleef & Arpels cabang London yang membelinya senilai 46.000 poundsterling.

Berlian dalam gosokan cushion ini kemudian dikirim ke pusat mereka di Paris dan diberi nama "Princie" oleh Pierre Arpels untuk menghormati putra Sita Devi, Maharani dari Baroda yang terkenal di kalangan jetset Eropa.

Oleh GIA (Gemological Institute of America) Princie di beri status tipe IIa untuk tingkat kejernihan, yang berarti paling murni secara kimiawi dengan transparansi atau kejernihan optikal yang luar biasa. Berlian Cullinan dan Koh I Noor adalah beberapa spesies berlian terkenal yang memiliki tingkat kejernihan tipe ini.

Sejak saat itu The Princie tidak pernah muncul lagi hadapan publik sampai tahun 2013 muncul dalam lelang di Balai Lelang Christie's di New York dan memecahkan record di harga 39.3 Juta USD.

Itulah saat terakhirnya tampak di depan umum sebelum tersimpan sebagai milik pribadi. Beruntung anda sempat membaca secuil kisahnya di blog ini☺

5) The Steinmetz Pink 83.2 Juta USD
Beratnya mencapai 59.60 carat dan digolongkan sebagai Berlian terbesar dalam kategori Berlian Pink, yang oleh Gemological Institute of America dikategorikan berwarna Fancy Vivid Pink.

Steinmeta Pink dan berlian-berlian termahal lainnya, anda suka yang mana :) 
Pemiliknya Steinzmetz Diamond Group, perusahaan jewelry yang berbasis di Jenewa Swiss, batu ini dipamerkan pada publik dalam sebuah seremonial di Monaco bulan Mei 2003. Kemudian dipinjamkan kepada Smithsonian's National museum of Natural Histroy di akhir tahun itu.

Dalam eksebisi the most beautiful diamonds oleh Smithsonian ini, Steinemtz Pink dipamerkan bersama enam buah Berlian langka lainnya, termasuk Heart of Eternity dan Moussaieff Red, si Berlian merah terbesar dan paling mahal di dunia.

Berlian pink nan langka ini sekarang dikenal dengan nama "Pink Love" atau "Pink Star"

Lanjut ke bagian 5

Kisah menarik lainnya:

Rahasia di Balik Gemerlapnya Intan Berlian

12 Permata Paling Langka dan Termahal di Dunia

9 Berlian Termahal di Dunia (bag 5)

6) Graff Pink Diamond, 46 Juta USD
Berlian seberat 24.78 carat dalam bentuk emerald-cut ini pernah dimiliki oleh Harry Winston Inc selama 60 tahun. Pada tahun 2010 ia diikat pada sebentuk cincin platina dan diperjual-belikan di Sotheby's cabang Jenewa, Swiss.

Graff Pink Diamond
David Bennet, kepala departemen international purchasing di Sotheby's, melaporkan: "Tidak berlebihan jika dikatakan betapa langkanya batu ini dan ini penjualan paling mengagumkan sepanjang karier saya selama 35 tahun!"

Graff Pink Diamond
Laurence Graff menebusnya dengan mahar sekitar 46 Juta USD. Nilai pembelian yang mendongkrak rekor penjualan Sotheby's sebagai permata termahal dalam sebuah pelelangan. Batu ini kemudian dikenal sebagai Graff Pink Diamond.

7) De Beers Centenary Diamond, 100 Juta USD
Berlian jernih nan bening ini ditemukan di pertambangan Premier Mine Afrika Selatan pada 17 Juli 1986. GIA(Gemological Institute of America) mengkategorikan tingkat kejernihan Berlian ini pada grade D (tertinggi) untuk colorless diamond.

De Beers Centenary Diamond
Namanya mengacu dan menjadi ruh bagi perayaan 100 tahun berdirinya De Beers pada tahun 1988 yang mengukuhkan diri sebagai perusahaan tambang Berlian terbesar di dunia.

Ketika itu Centenary yang bobotnya 599 carat (119,8 g) dipamerkan masih berupa rough. Butuh waktu tiga tahun untuk menggosoknya menjadi bentuknya yang sekarang.

Pengolahannya dilakukan di ruangan bawah tanah yang dipersiapkan secara khusus dan dengan keamanan sangat spesial hanya untuk sebongkah batu ini saja.

Setelah diasah beratnya menjadi 273,85 carat, dibentuk heart/hati pada Februari 1991 dan mencapai bentuk finalnya pada bulan Mei.

Sebelum akhirnya disimpan sebagai milik pribadi, Centenary sempat dipamerkan bagi umum selama beberapa tahun di Tower of London.

Lanjut ke bagian 6

Permata menarik lainnya:

Rahasia di Balik Gemerlapnya Intan Berlian

12 Permata Paling Langka dan Termahal di Dunia


9 Berlian Termahal di Dunia (bag 6)

8) Hope Diamond, 250 Juta USD
Satu lagi batu termashyur yang berasal dari tambang Kollur India, sejarah panjangnya tercatat jauh sampai empat abad ke belakang.

Kisahnya dimulai ketika Jean Baptiste Tavernier, seorang pedagang Prancis yang membeli batu dengan bobot lebih dari 112 carat ini sekitar tahun 1666.


Hope Diamond
Waktu itu bentuknya cenderung facet segitiga (triangular) dengan gosokan yang masih tampak kasar sementara keindahan warnanya  digambarkan oleh Tavernier sebagai "ungu yang indah" atau "the beatiful violet".

Tavernier kemudian menjual batu ini kepada raja Prancis Louis XIV di tahun 1668, termasuk di antaranya 14 berlian besar lain dan beberapa yang lebih kecil.

Di tahun 1673 batu ini digosok ulang oleh Sieur Pitau sehingga beratnya tinggal 67,125 carat.

Tahun 1791, ketika Prancis dilanda kecamuk revolusi dan setelah Louis XVI dan Marie Antoinette mencoba melarikan diri dari Prancis, perhiasan-perhiasan milik kerajaan ini di serahkan kepada negara.

Rakyat yang kian benci kepada sistem monarki absolut dan marah kepada kaum feodal melakukan pemberontakan dan perlawanan hampir di seluruh Prancis.

Bahkan dua tahun kemudian hidup ratu terakhir Prancis Marrie Antoinette harus berakhir di ujung pisau guillotine yang mengerikan itu.

Dalam kekacauan dan penjarahan besar-besaran terhadap segala bentuk yang mewakili feodalisme di negara itu, berlian yang kemudian berjuluk Le Bleu de France itu hilang dicuri orang.

Sampai tahun 1812 ada sebuah cerita dari John Francillion tentang berlian berwarna biru yang begitu digilai oleh Daniel Eliason seorang pedagang berlian dari London.

Gambaran batu itu mirip dengan Le Bleu de France yang hilang dua dekade sebelumnya. Bukti-bukti kuat memang menunjukkan berlian biru itu adalah Le Bleu de France yang telah digosok ulang dan dikenal sebagai Hope Diamond sekarang.

Dalam beberapa catatan berlian ini konon pernah diserahkan kepada Raja Inggris George IV yang ketika hampir tiba ajalnya ditahun 1830 terbebani hutang begitu besar sehingga terpaksa menjual berlian itu secara diam-diam.

Data kepemilikan berikutnya muncul tahun 1839 ketika batu ini tercantum dalam katalog koleksi perhiasan milik bankir terkenal di London, Henry Phillip Hope.

Sayangnya tidak ada keterangan dari mana Hope mendapatkan berlian itu dan berapa harga pembeliannya, dari Hope inilah berlian ini mendapatkan namanya.

Berlian legendaris ini kemudian beberapa kali berpindah tangan sampai akhirnya dimiliki oleh Evalyn Walsh McLean, seorang sosialita terkenal yang tampak sering mengenakannya.

Berlian Hope tampak dikenakan oleh Evalyn Walsh McLean
Tahun 1949 Hope Diamond dibeli oleh pedagang berlian dari New York, Harry Winston yang hampir 10 tahun membawanya dalam berbagai pameran untuk kegiatan amal.

Pada tanggal 10 November 1958 Hope Diamond didonasikan kepada National Museum of Natural History Washington, tempatnya bersemayam sampai sekarang.

Batu ini konon membawa kutukan mengerikan, siapa saja yang memilikinya akan tertimpa nasib sial, mati mengenaskan, bangkrut atau terbebani hutang yang sangat besar. Dalam sejarahnya memang beberapa di antara yang pernah memilikinya mengalami nasib seperti itu.

Satu lagi fakta menarik berlian ini adalah ia tampak biru oleh mata telanjang, hal mana disebabkan oleh atom boron yang terkandung di dalamnya dan memantulkan warna merah kuat yang mampu bertahan selama beberapa detik setelah terpapar sinar ultra violet seperti foto di bawah ini.

Indah... sekaligus agak... menyeramkan, bukan ?



Display fosforensi (berpenda) pada Berlian Hope, seperti zat fosfor yang bersinar dalam kegelapan setelah tertimpa cahaya sebelumnya.

9) The Cullinan Diamond, 400 Juta USD
Kristalnya yang putih bening ditemukan tambang utama milik Sir Thomas Cullinan di Afrika Selatan pada tahun 1905. Berlian Cullinan tercatat sebagai rough berlian paling besar yang pernah ditemukan.

Rough The Cullinan Diamond - foto Wiki
Penemunya Thomas Evan Powell seorang pekerja tambang yang menyerahkannya kepada Frederick Wells.

Karena bobonya begitu  mencengangkan untuk ukuran sebuah berlian mulanya batu ini hanya dianggap kristal biasa saja.

Batu seberat 3.106,75 carat  ini diserahkan kepada Raja Edward VII pada tahun 1907. Kemudian dipecah menjadi tujuh berlian yang menjadi penghias Mahkota Kerajaan Inggris. Termasuk satu yang dinamai The Great Star of Africa yang beratnya lebih dari 530 carat.

The Cullinan Diamond yang sekarang menjadi bagian dari Mahkota dan perhiasan Kerajaan Inggris.
Tujuh dari sembilan Berlian Cullinan yang terkenal itu sempat dipajang di Istana Buckingham pada tahun 2012 dalam perayaan Queens Diamond Jubilee.

Kisah batu menarik lainnya:

Rahasia di Balik Gemerlapnya Intan Berlian

Tsavorite, Garnet Hijau nan Langka

Kalsedoni, Mineral yang Menghasilkan Ribuan Jenis Permata



Rabu, 01 November 2017

Tsavorite, Garnet Hijau nan Cemerlang


Berhubung lagi sok sibuk blog ini pun terbengkalai, lama sekali rasanya tidak menulis tentang batu, kali ini saya kembali memulai kegiatan yang cukup menyita waktu namun mengasyikkan ini. 

Butiran-butiran Tsavorite nan indah
Baiklah, here we go again. Kali ini kita akan membahas sekilas tentang Tsavorite/Tsavorit, salah satu varietas mineral Garnet Grosular yang masuk dalam kelompok Garnet Ugrandit (kalsium).

Bagi anda yang belum sempat membaca pembagian varietas batu yang umumnya dikenal sebagai Akik Delima ini, silahkan baca artikelnya di sini.

Lho, delima kan warnanya merah? Ini kok hijau? Hehe... silahkan klik link di atas. Dan mari kita telusuri si hijau nan menawan bagaikan Zamrud ini.

Asal nama Tsavorite
Batu ini mendapatkan namanya dari daerah asal permata ini pertama kali ditemukan pada tahun 1967 di Tsavo National Park, Tanzania dekat perbatasan Kenya.

Kawasan Suaka Margasatwa Tsavo yang terletak antara Tanzania dan Kenya, tempat ditemukannya Tsavorite. Foto lisensi CC-BY-SA-3.0.
Nama resminya disematkan oleh sang penemu Campbell R Bridges dan Henry Platt, presdir Tiffany & Co (satu dari pemain permata terbesar dunia). Secara mineralogi batu ini memiliki rumus kimia Ca3All2Si3O12.

Sejarah Penemuan Tsavorite
Dalam petualangannya mencari permata di pegunungan di daerah itu, secara tak sengaja sang geolog asal Scotlandia ini menemukan bebatuan aneh dengan bentuk mirip kentang.

Seperti cerita dalam sinetron saja ketika 'kentang-kentang' unik itu dibelah di dalamnya nampak butiran-butiran dan fragmen-fragmen kristal berwarna hijau.

Tsavorite dalam matrixnya, berukuran cukup besar sekitar 1 x 0.9 cm, origin Tanzania. Foto by By Rob Lavinsky, iRocks.com  CC-BY-SA-3.0
Setelah dipelajari secara gemologi diketahuilah bahwa kristal hijau itu adalah mineral grosular yang termasuk keluarga garnet, mineral yang banyak menurunkan berbagai batu permata.

Penemuan garnet spesies baru nan sensasional ini segera membangkitkan minat spesialis permata, termasuk perusahaan terkenal dari New York, Tiffany & Co. Meski saat itu agak mustahil membawa batu ini dari Tanzania ke Amerika.

Namun Campbell Bridges tidak mau menyerah begitu saja, sebagai seorang geolog ia tahu bahwa deposit batu ini pasti tidak terdapat dalam satu area saja, sangat mungkin  ia tersebar di areal yang lebih luas.

Geolog petualang ini menduga bentangan batuan pada kerak bumi di daerah itu menyambung sampai ke negara Kenya dan ada kemungkinan deposit batu-batu hijau cemerlang ini terdapat juga di sana. Dugaannya tidak keliru.

Lapisan bebatuan pada kerak bumi yang terbentang di daerah Afrika Timur umurnya sudah sangat tua. Mulai terbentuk sejak ratusan juta tahun yang lalu, ketika lempeng-lempeng benua masih sangat aktif bergerak.

Saat itu ratusan juta tahun lalu, area bebatuan ini terletak di dasar laut. Akibat pergerakan lempeng benua yang menimbulkan tekanan sangat besar maka sedimen yang terletak di antara lempeng benua ini pun terangkat ke permukaan.

Aktivitas tektonik dan vulkanis ini dan tekanan maha dahsyat plus temperatur sangat tinggi mengubah sebagian bebatuan yang telah terbentuk menjadi permata-permata yang kita lihat sekarang ini.

Dari proses ini terciptalah mineral-mineral permata baru, termasuk satu di antaranya grosular hijau di kawasan Suaka Margasatwa Tsavo, Afrika Timur ini. Tempat di mana namanya berasal, Tsavorite.

Meskipun menghasilkan aneka permata, geliat magma dan lempeng benua yang superaktif tadi membawa efek samping lain, yaitu hancur atau rusaknya kristal-kristal yang telah terbentuk menjadi fragmen atau butiran-butiran, sehingga agak jarang ditemukan mineral mentah dalam ukuran cukup besar.

Kondisi Tanzania yang penuh gejolak membuat batu ini agak sulit di bawa keluar negara itu. Pada tahun 1971 Campbell bertekad meneruskan usahanya mencari deposit batuan serupa di daerah Kenya.

Berkat keyakinan dan pengetahuannya ia berhasil mendapat izin resmi di Kenya dan dapat mengeksploitasinya secara besar-besaran. Namun sampai tahun 1974 varietas garnet ini hanya dikenal di kalangan gemolog.

Sejak Tiffany & Co mempromosikannyas secara luas batu ini pun segera mendapat perhatian di Amerika dan dunia internasional.

Sayangnya, sang penemu Tsavorite kemudian mengalami nasib nahas, Cambell tewas dalam sebuah penyerangan yang dilakukan oleh sekawanan orang yang yang bersenjatakan tombak, busur dan anak panah di kota Voi dan meninggal setibanya di rumah sakit akibat luka-luka yang dideritanya. Penyerangan diduga akibat persaingan antar pemburu permata yang terjadi di daerah itu.

Pada 19 Agustus 2009 polisi Kenya menangkap para pelaku penyerangan. Proses peradilan berlangsung sampai akhir tahun 2012, dan pada bulan Desember 2014 empat pelaku utama dijatuhi hukuman total 160 tahun kurungan oleh Hakim Maureen Odero !

Tsavorite yang segera menjadi batu favorit
Di samping kisah sedih sang penemu, banyak orang segera menjadi penggemar batu ini, nuansa hijaun dan kemilaunya nan cemerlang, mantap laksana Zamrud dan harga yang relatif terjangkau menjadi daya pikat yang tak terelakkan dari Tsavorite.

Seperti kebanyakan permata turunan garnet, ia tidak memerlukan perlakuan tambahan untuk menyempurnakan keindahannya.

Tsavorite - Foto By Rob Lavinsky, iRocks.com - lisensi CC-BY-SA-3.0
Tsavorit menjadi semakin spesial karena jarang yang ditemukan dalam ukuran besar. Hanya dalam beberapa penemuan yang sangat langka batu ini didapatkan dalam ukuran sedikit di atas 5 carat.

Sehingga permata jadi dengan ukuran 2 carat saja sudah termasuk barang langka dan berharga. Namun berkat gemerlap yang dimilikinya, batu ini tetap memancarkan kilau indahnya meski dalam ukurannya yang relatif kecil.

Batu ini digosok dalam asahan facet/berjenjang dengan berbagai macam variasinya, mulai dari round, brilliant, marquese, oval, trilliant, pear dan berbagai variasinya.

Anting Tsavorites yang dipadu dengan Berlian

Kekerasan Tsavorit mencapai 7,5 pada skala Mohs, hanya sedikit di bawah zamrud. Dengan beberapa nilai lebih, harganya lebih terjangkau dari batu mulia dengan hijau tiada tandingan itu.

Di Indonesia permata ini belum memiliki nama yang khusus, karena di dunia internasional batu ini belum setengah abad dikenal orang. Namanya diberikan oleh Henry Platt, mantan Dirut Tiffany & Co, yang mengikuti lika-liku penemuan batu ini sejak awal.

Kalau garnet hijau dari mineral uvarovit mendapat nama Biduri Keluwing karena hijaunya seperti berkabut, maka garnet hijau varietas grosular nan cemerlang ini mungkin berhak mendapat nama Biduri Keluwing Bening hehe... (just kidding).

Batu keturunan Garnet menarik lainnya:

Pyrope, Batu Delima yang Terkenal Sejak Zaman Nabi Nuh