Jumat, 24 Februari 2017

Mogok yang Terkenal Sebagai 'The Capital City of Rubies'

Rubi menyandang nama besar sejak berabad-abad yang lalu, si Raja Permata nan merah menawan itu jadi favoritnya para raja, ratu dan kaum bangsawan. 


Ruby
Rubi
Dari manakah Rubi berasal? Setelah sebelumnya berkenalan dengan Rajanya Permata, dan permatanya para raja ini, sekarang mari kita berkelana ke negeri-negeri eksotik penghasil batu mulia itu. Bagi yang belum sempat mengenalnya silahkan menjumpainya di sini.

Mogok
Sejak berabad-abad yang lalu, Myanmar atau yang dulu bernama Burma terkenal sebagai salah satu penghasil aneka permata indah paling terkemuka, Rubi hanya salah satunya.

Adalah sebuah kota bernama Mogok, dimana Rubi dengan kualitas terbaik dihasilkan dari area-area tambang di kota kecil ini.

Selamat datang di negerinya Raja Batu Permata
Penambangannya sudah dimulai sejak zaman batu dan tersohor dengan kualitas menakjubkan permata Rubi yang dihasikannya.

Tak heran jika orang bertanya di mana Ibu Kota Rubi? Jawabnya adalah: Mogok. Selain kuantitas, deposit Rubi dari tambang termahsyur ini umumnya merah jernih dan bersih.

Mogok Rubies
Rubi Mogok, 3.13 carats dan  9 cm Photo: Jeff Scovil
Rubi dengan tone warna merah yang nyaris sempurna banyak dihasilkan daerah ini, dalam istilah dagang dikenal dengan nama Pigeon Blood (merah dengan sedikit bayangan keunguan) .

Pigeon Blood dari Burma memiliki intensitas/kedalaman dan tone warna yang mantap dengan tingkat kecemerlangannya yang mengagumkan.

Rubi Mogok
Tambang Rubi di Mogok sudah dikenal sejarah sejak lebih dari 1.000 tahun lalu dan dari sinilah tempat asalnya banyak permata Rubi dengan kualitas terbaik dihasilkan.

Tingkat dispersi Rubi Mogok terkenal tinggi, sehiingga dengan kekuatannya memantulkan sinar, Rubi dari Mogok tetap terlihat dalam berbagai kondisi cahaya. Kecerlangannya hanya dikalahkan oleh Berlian.

Di samping Rubi jernih berkualitas dunia, Mogok juga menghasilkan Rubi Star dengan kualitas terbaik yang hampir tiada tandingannya.
Rubi Star - Mogok
Mong Hsu
Kemudian sejak tahun 90an sampai sekarang Mong Hsu (kota kecil lain di timur laut Myanmar) menjadi pemasok penting sejumlah besar Rubi yang banyak diperjual-belikan di Thailand.

Namun banyak yang mengatakan kualitas Rubi dari Mong Hsu (dibaca: Maing Shu) belum setara dengan Rubi Mogok.

Meski tetap indah dan cemerlang, deposit atau rough-nya cenderung menampilkan dua warna, yaitu merah dengan inti ungu gelap.

Mong Hsu
Untuk menimbulkan warna merah seperti seharusnya, Rubi Mong Hsu biasanya dikenakan perlakuan khusus. Yaitu dengan memanaskannya (heat-treated) dalam suhu tertentu selama waktu yang tertentu pula.

Teknik pemanasan kadang dilakukan sampai tingkat hampir mendekati titik lelehnya. Hal ini dimaksudkan agar berbagai zat inklusi atau pengotor ‘teraduk’ secara lebih merata ke seluruh bagian mineral induk. Sehingga dihasilkan Rubi dengan kerjenihan dan intensitas warna yang lebih merata.
Contoh spesimen Rubi Mong Hsu dan jejak-jejak hasil pemanasan yang dilihat dengan lup berkekuatan minimal 10 X.
Perlakuan non alami ini masih bisa diterima di pasar internasional batu permata, di mana Rubi hasil treatment kategori H (heated) masih tetap dihargai cukup mahal. Namun ada juga yang merasa Rubi Mong Hsu tetap harus dibedakan dari Rubi Mogok.

Sekedar anda tahu, hampir semua Rubi di pasaran adalah hasil treatment. Ruby non-treated  tentu saja tersedia namun anda harus membayar dengan harga yang jauh lebih tinggi untuk mendapatkannya.

Ada satu lagi tambang baru di Myanmar, tepatnya di Nanyazeik, provinsi Kachin. Namun deposit yang dihasilkan tampaknya belum cukup banyak, terlalu cepat untuk mengatakan daerah ini sebagai salah satu sumber penting permata Rubi, setidaknya untuk saat ini.

Baca juga:
Kilau Rubi, Rajanya Batu Permata
Batu Safir, Cuts dan Kualitas Terbaik si Permata Kahyangan


Tidak ada komentar :

Posting Komentar