Rabu, 28 Februari 2018

Grossular Garnet dengan Warna-warni Menawan

Grossular masih keluarga Garnet atau si Merah Delima yang terkenal sejak dahulu kala. Varietas paling terkenal berwarna hijau. Namun warna Grossular tidak hijau saja.

Sejak dulu Garnet memang dikenal sebagai sumber permata berwarna merah namun sesungguhnya mineral ini mempunyai lebih dari sepuluh permata turunan yang berlainan warna.

Kali ini kita akan menyusuri keindahan batu yang masih keluarga besar mineral silikat ini. Specimen berkualitas permata  biasanya terdapat dalam batuan granit metamorf kaya kalsium. Nama kimia mineral ini adalah Kalsium Alumunium Silikat.

Garnet Grossular
Spesimen Garnet Grossular yang umum disebut Hessonite/Hesonit. Tengah bawah adalahCinamon, deretan paling bawah Garnet Grossular yang sudah digosok.
Anggota lain dari kelompok garnet ugrandit ini yaitu andradit dan uvarovite, memiliki atom besi dan khrom yang menggantikan kedudukan logam almunium dalam ikatan kimianya.

Warnanya hijau agak mirip giok sehingga dalam perdagangan permata kadang disebut juga Jade Transvaal. Karena batu ini dulu banyak ditemukan di daerah di Afrika Selatan tersebut.

Grossular hijau ada nan translucent serupa giok ini di Indonesia dikenal sebagai Akik Biduri Anggur atau Akik Mirah Anggur. Sementara yang hijau terang di dunia internasional populer dengan nama Mint Garnet.
Garnet Grossular
Rough Grossular origin Mali dan batu yang sudah digosok facet.
Di samping hijau Grossular juga tampil dalam warna kuning, oranye, merah raspberry dan rose. Grossular dengan warna-warna ini dalam perdagangan disebut hessonit.

Kata hessonit berasal dari bahasa Yunani, hessen, yang berarti kurang, karena permata ini lebih lunak dari yacinth (zircon kuning). Perdagangan permata kita mengenalnya sebagai Batu Cinamon atau Akik Biduri Manis.

Cinamon atau Biduri Manis mempunyai ciri khas yang cukup unik, cahayanya akan lebih berkilau di bawah sinar lampu daripada di bawah sinar matahari.

Grossular kuning banyak ditambang di Srilangka. Mexico terkenal sebagai penghasil grossular merah daging atau rose yang dalam perdagangan disebut xalostoc atau di Indonesia dinamakan Akik Biduri Delima.

Derajat kekerasan batu ini 7,5 dengan berat jenis 3,65, indeks bias 1,742 - 1,748, dispersi 0,027. Cukup keras dan tidak memerlukan perawatan khusus untuk dipakai sehari-hari.

Kisah Garnet lainnya :

Warna-warni Garnet si Biduri Delima

Pyrope, Batu Delima yang Terkenal Sejak Zaman Nabi Nuh

Tsavorite, Garnet Hijau nan Cemerlang

Badar Besi, Gemerlap si Hitam Sepanjang 1000 Abad

Badar besi adalah batu tidak tembus cahaya yang kristalnya berwarna hitam, merah, merah kecoklatan, abu-abu perak, coklat, coklat kemerahan atau merah.

Ciri khasnya adalah dengan permukaan gemerlap keperakan seperti logam, anda bisa bandingkan dengan kendaraan yang dicat warna metalik nan glossy.
Hematite yang diolah dalam berbagai bentuk
Badar besi merah terkenal di Indonesia dihasilkan dari daerah Kebumen, memiliki sifat magnet atau menempel di besi, populer dengan nama Badar Besi Merah Cabe yang didominasi warna merah menyala dan hitam.

Mineral Badar Besi disebut hematit, sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani 'haem' yang berarti darah. Orang Jerman menyebut Badar Besi 'Bluudsteen' atau 'batu darah'.

Karena bubuk atau goresan dari batu ini berwarna merah. Dulu bahkan duluuu sekali, lebih 1000 abad lalu bubuk hematit banyak dijadikan utuk pigmen pewarna.

Mungkin pembaca blog ini akan bingung, karena ada hematit sebagai permata dan hematit pigmen warna merah seperti yang terdapat di lukisan-lukisan kuno manusia primitif.
Red Hematite
Badar Besi Cabe dari Kebumen
Mineral ini hadir di alam tidak hanya sebagai bongkahan saja, ia juga dalam bentuk butiran halus atau bubuk yang tercampur dalam tanah lempung/liat.

Rumus hematit Fe2O3 atau besi oksida. Mineral oksida yang relatif berat dan keras karena kadar besi yang tinggi (70%). Mineral ini termasuk salah satu unsur pembentuk kerak bumi.

Terdapat beberapa varietas hematit dengan nama yang berbeda-beda. Ada hematit dengan warna besi abu-abu hijau metalik seperti kaca. Ada varietas yang bersisik tipis disebut hematit spekular.

Meski dengan bentuk fisik dan warna  yang bervariasi, jika mereka ditoreh atau digoreskan ke material yang lebih keras, goresannya berwarna merah. Itulah ciri khas hematit.

Penggoresan harus dilakukan dengan hati-hati karena yang tertinggal bercampur dengan serpihan kecil. Fragmen ini warnanya masih sama dengan kristalnya. Singkirkan serpihan hati-hati dengan kuas lembut, setelah itu baru akan tampak guratannya.

Serbuk halus inilah yang merupakan jejak merah dari batu ini. Nuansa merahnya macam-macam. Ada yang merah terang ada yang merah kecoklatan.

Kristal Hematit lebih keras dari besi murni, tapi lebih brittle (getas, sebagai kebalikan dari sifat alot/liat pada besi). Mineral besi oksida lainnya yang masih berkaitan dengan hematit adalah magnetit dan maghemit.

Seperti yang telah disinggung di atas, mineral hematit banyak ditemukan dalam lapisan tanah liat dalam bentuk butiran yang halus (bubuk) berwarna merah atau kemerahan. Inilah yang menyebabkan tanah liat berwarna kemerahan.

Warna merah itu disebabkan hematite yang dikandungnya, bervariasi antara 20% sampai 70%.. Tanah liat merah mengandung hematit yang tidak terhidrasi.

Sementara tanah lempung kuning mengandung hematit hidroksida (Fe2O3.H2O). Tanah lempung ini berguna sebagai bahan pewarna merah yang bersifat permanen.

Tanah lempung merah juga digunakan sebagai pigmen pada cat untuk melukis atau bahkan crayon, oker/tanah liat merah yang sudah dimurnikan, digunakan untuk memoles kaca.

Sejarah Batu Hematit

Dalam kaitannya dengan sejarah peradaban umat manusia,  mineral ini sebenarnya memiliki sejarah yang sangat tua jauh melebihi batu atau mineral apa pun, dalam hal ini barangkali hanya Kalsedoni yang bisa menyainginya.

Guratan merah yang ditinggalkannya adalah bukti palig tua adanya kebudayaan umat manusia pada masa silam, pada zaman sebelum ada sejarah seperti yang kita kenal.

Bubuk mineral ini pertama kali dipakai sekitar 164.000 tahun yang lalu oleh manusia pinnacle-Point untuk membedakan tingkat sosial di kalangan mereka. Residu hematit ditemuan juga pada pekuburan prasejarah dari zaman 80.000 tahun silam.

Para artis jaman prasejarah memanfaatkannya sebagai pigmen merah dalam lukisan-lukisan mereka pada tebing-tebing batu atau dinding gua tempat tinggal mereka.

Orang Mesir Kuno menggunakan hematit sebagai unsur ornamental pada kuburan-kuburan kuno mereka. Popularitas permata ini pernah sangat melambung di era Victoria abad pertengahan. Batu ini juga pernah sangat populer di Amerika Serikat.

Zaman Perang Dunia 2 Badar Besi begitu digandrungi oleh Adolf Hitler dan para pengikutnya, hampir semua tentara Nazi mengenakan liontin atau azimat yang terbuat dari kristal Hematit karena dipercaya dapat menaikkan semangat tempur di medan perang, mereka juga percaya batu ini membawa tuah kekebalan.

Di era sekarang kristal Hematit dibentuk bermacam-macam perhiasan baik cincin, untaian gelang, kalung atau liontin, juga sebagai benda-benda ornamental dalam seni ukir batu cameo atau intaglio.

Keterjadian Badar Besi

Hematit abu-abu biasanya ditemukan di areal yang pernah digenangi air atau di areal dengan air panas yang kaya mineral, seperti di Taman nasional Yellowstone, Amerika.

Mineral ikut bersama aliran air dan terkumpul sebagai endapan di dasar danau atau pada mata air atau sumber-sumber air lainnya. Batu ini bisa juga terbentuk tanpa keterlibatan air, biasanya hasil sampingan dari kegiatan gunung berapi.
Badar Besi
Kristal Badar Besi dalam berbagai ukuran
Kristal hematit dalam tanah liat bisa juga terbentuk sebagai hasil sampingan dari proses pelapukan tanah.

Kekerasan hematit 5,5 - 6,5 pada skala Mohs, mampu menggores kaca tapi ia sendiri akan tergores oleh kuarsa. Di mana hal itu bisa digunakan untuk identifikasi batu ini. Jejak goresan dari Hematit selalu berwarna merah.

Konon batu Garnet macam Rhodonite, Almandine atau Pyrope bisa untuk mengobati penyakit-penyakit yang berhubungan dengan organ reproduksi, maka Badar Besi dipercaya bisa meringankan gejala panik.

Deposit paling penting dari hematit berasal dari hasil sedimentasi (pengendapan) : di  Amerika, Minas Gerais (Brazil), Cerro Bolivar (Venezuela), Labrador dan Quebec (Canada), Australia dan Mexico.

Spesimen hematit berkualitas bagus biasanya berasal dari Inggris, Mexico, Brazil, Australia, Amerika, dan Canada.

Batu menarik lainnya :

Cintamani si Permata Antar Bintang

5 Permata Langka Pemecah Rekor Dunia (bag 1)

Aquaprase Bacan Biru Kehijauan dari Afrika 

Senin, 26 Februari 2018

5 Permata Langka Pemecah Rekor Dunia (bag 1)

"Saya senang mengenakan permata, bukan karena mereka milik saya. Anda tidak bisa memiliki kemilau cahayanya, anda hanya bisa mengaguminya"

Apa yang dikatakan Elizabeth Taylor di atas ada benarnya apalagi untuk permata berukuran besar dan luar biasa langka, tak seorang pun, bahkan barangkali seorang bilioner -penguasa dunia pula- seperti Presiden Donald Trump, akan sanggup membelinya !

Masalahnya yang akan kita bicarakan sekarang bukan permata 'biasa' macam cincin tunangan dari Berlian atau Rubi yang harganya 'hanya' beberapa puluh juta saja.

Tapi tentang batu yang secara fisik dan harganya sangat luar biasa karena benar-benar lain dari yang lain. Hebatnya batu-batu ini relatif baru dikeluarkan dari tempat asalnya di dalam tanah.

Seperti kristal Zamrud yang dijuluki 'Zamrud Guiness', ukurannya sangat besar sehingga memecahkan record Guiness dari segi dimensi dan keindahan.

Batu itu ditemukan di tambang permata milik Fura Gem's di Coscuez, Colombia. Diperkirakan baru sekitar 10% yang ditambang dari perkiraan total deposit di area itu, artiya masih banyak lagi yang masih terpendam dan barangkali siap memecahkan rekor baru di masa yang akan datang.

Nah inilah beberapa permata yang belum lama ditemukan itu dan segera menyandang predikat sebagai permata pemecah rekor, super langka dan termahal sejagat raya.

1. "Star of Adam" atau "Bintang Adam" - 2.38 trilyun rupiah ($175 juta)

Batu ini baru ditemukan akhir 2016 di Srilanka dan tercatat sebagai salah satu Blue Star Sapphire terbesar di dunia. Ukurannya luar biasa, mencapai 1.404 carat atau 280.8 gram.
Star of Adam dalam genggaman pemiliknya di Sri Lanka - AFP
Batu ini terjual di pelelangan dengan harga 2,38 trilyun rupiah. Eksport gemstones Srilanka mencapai 103 juta USD atau sekitar 1,5 trilyun/tahun. Maka harga satu batu ini saja nilainya bahkan melebihi omset jual beli permata negara itu selama setahun.

Oleh pemiliknya yang anonimous Star of Adam ditawarkan kepada siapa saja yang berminat. Jika anda naksir siapkan saja uang 300 juta USD atau setara 4,08 trilyun rupiah untuk maharnya hahaha....

Permata biru sempat naik daun ketika Kate Middleton menikah dengan Pangeran William di tahun 2011. Middleton mengenakan cincin kawin bertatahkan sebutir blue safir seberat 12 ct yang segera saja mencuri perhatian.

Sejak itu permintaan akan blue safir pun meningkat di seluruh dunia. Tapi... tentu saja permata kerajaan itu bukan tandingan The Star of Adam.

Permata pemecah rekor berikutnya (bag 2)

Artikel lengkap tentang Safir bisa anda baca di sini.


2. Zamrud Guinness - 6,8 Trilyun Rupiah

Zamrud ini begitu besarnya sehingga tercatat di Buku Rekor Dunia Guinness. Selama bertahun-tahun sempat menyandang status sebagai rough Zamrud terbesar dan terindah yang ada di muka bumi. 
Guinness Emerald
Zamrud Guinness
Ditemukan di tambang Cosquez Colombia dan dimiliki oleh Fura Gems. Bobotnya waktu ditemukan sekitar 1.759 carat. Selain dimensi, kristalnya dinobatkan sebagai rough zamrud paling indah.

Sejauh ini baru sekitar 10% dari deposit tambang Coszuez yang telah ditambang. Diduga masih banyak lagi yang belum dieksplorasi, bukan tidak mungkin masih ada zamrud-zamrud guiness lain yang masih terpendam di sana.

Tambang itu kemudian total diambil alih oleh Fura Gems dengan nilai sekitar 10 juta USD, perusahaan itu berharap menemukan lagi zamrud seperti Guinness Emerald yang nilainya bisa mencapai ratusan juta dollar.

Rough Zamrud Guiness nilainya ditaksir sekitar 17 juta USD (231,2 milyar rupiah) jika dihitung  $9,800 (133.3 juta ) per carat.

Jika sudah digosok harganya bisa melejit lebih tinggi, ssebagai perbandingan sebuah cincin Zamrud seberat 18 carat terjual di balai lelang di harga 5,5 juta dolar (74.8 milyar)!

Itu artinya Zamrud Guiness nilainya bisa saja lebih dari 500 juta (6.8 trilyun) USD jika terjual ke pembeli yang ingin mengoleksinya.

Batu itu sekarang tersimpan dengan aman di Bank Nasional Colombia (Banco Nacionale de la Colombia) di Bogota.

Tulisan sebelumnya (bag 1) - Tulisan berikutnya (bag 3)

Mau kenal lebih jauh dengan Zamrud, silahkan klik artikel menarik di bawah ini :

Gemerlap Zamrud di Dunia Permata

Permadani Hijau Di Surga itu Bernama Zamrud

3. Rubi Chaiyo - 448 juta USD

Rubi dengan ukuran fantastik ini memiliki berat luar biasa, sekitar 109.000 carat atau kira-kira setara dengan berat anak umur 7 atau 8 tahun.

Corundum-winza-17d.jpg
Rough rubi Tanzania, lisensi foto CC.BY-SA.3.0  (foto hanya ilustrasi, bukan Rubi Chaiyo yang sebenarnya, karena belum ada satu pun foto rubi itu yang beredar di dunia maya)
Taksiran harganya sekitar 320 juta poundsterling atau sekitar 448 juta USD, setara dengan 6.1 trilyun rupiah.

Origin Asia Tenggara, di daerah mana tepatnya masih diperdebatkan, bahkan ada yang mengatakan dari Afrika tapi ada juga yang mengatakan batu ini dibeli di perbatasan antara Myanmar danThailand.

Beberapa orang yang skeptis menuding batu ini palsu alias rubi hasil olahan di suatu tempat di Myanmar.

Kecuali berbagai spekulasi yang beredar, batu ini memang sangat misterius. Dipenuhi cerita skandal dan persengketaan kepemilikan.

Eksistensinya antara ada dan tiada, belum ada seorang pun yang bisa melacak eksistensinya, keberadaannya sekarang bahkan tidak diketahui. Rubi Chaiyo menghilang di awal tahun 2000an.

Spekulasi yang beredar batu itu dicuri dengan melibatkan anggota militer Myanmar. Meskipun belum bisa dibuktikan kebenarannya, ada slentingan batu ini sekarang jadi milik pribadi dan tersimpan aman di sebuah deposit box di Laos.

Apapun kebenarannya, Rubi raksasa ini pastilah salah satu batu sangat langka dan paling berharga yang pernah ada dan ditemukan di era sekarang.

Tulisan sebelumnya (bag 2) - tulisan berikut (bag 4)

Tulisan menarik tentang Rubi:

Kilau Rubi, Rajanya Batu Permata

Tidak Hanya di Burma, Rubi Juga Dihasilkan di Negara Ini


4. Zamrud Bahia - 250 juta - 925 juta USD

Zamrud terbesar yang pernah ditemukan dalam satu bongkahan tunggal beratnya sekitar 1,7 juta carat atau sekitar 340 kilogram ! 

Rough-nya masih menempel pada matriks tempat kristalnya tumbuh. Ditemukan di Bahia di bagian selatan Brazil.
Bahia Emerald
Zamrudd Bahia dan perbandingan ukurannya dengan manusia
Kisah Zamrud Bahia ini juga berliku-liku seperti cerita film mafia made in Hollywood, melibatkan banyak pihak yang mengklaim batu ini sebagai miliknya.

Pernah disimpan di New Orleans dan nyaris hilang tersapu banjir besar ketika badai Katrina melanda kota itu di tahun 2005.

Tiga tahun kemudian dilaporkan dicuri dari tempat penyimpanannya di El Monte California Selatan. Selamat dari pencurian batu ini kemudian jadi rebutan.

Dalam 10 tahun terakhir empat kantor hukum berurusan dengan batu ini dan tidak kurang dari 14 orang atau kelompok ditambah Brazil negara asalnya mengaku dan mengklaim sebagai pemiliknya yang sah.

Alhasil, tujuh tahun kemudian batu ini diserahkan ke FM Holding di bulan Juni 2015. Brazil mengatakan zamrud itu ditambang secara ilegal dan karena itu harus dikembalikan ke negara mereka.

Cerita lama tentang perebutan batu ini pun berulang kembali. Kini Zamrud besar itu teronggok saja di lemari besi kantor sheriff Los Angeles sebagai barang bukti tanpa kepemilikan yang jelas.

Estimasi harga salah satu permata di jajaran batu mulia ini kalau dirupiahkan berkisar antara 3,4 sampai 12,58 trilyun rupiah saja (nilai kurs 13.600).

Anda berminat? Siapkan saja beberapa trilyun untuk mendapatkannya. Siapa tahu suatu saat batu ini di lelang :)

Tulisan sebelumnya (bag 3) - akhir tulisan (bag 5)

Kisah Zamrud lainnya:

Permadani Hijau di Surga itu Bernama Zamrud

Gemerlap Zamrud di Dunia Permata

Warna-warni Menawan Grossular Garnet



5. Berlian Letseng 50 juta -100 juta USD

Berlian jernih berukuran extra large ini ditemukan di Lesotho, sebuah kerajaan kecil di selatan benua Afrika. Beratnya mencapai 910 carat, setara dengan 182 gram.

Ukuran rough-nya kira-kira dua kali bola golf dengan estimasi harga mencapai puluhan juta dolar Amerika yang kalau dikonversi setara ratusan milyar sampai satu trilyun rupiah lebih.

Letseng Diamond
Berlian Letseng dan kawasan tambangnya di Lesotho
Kristal berlian yang minim impurities atau jernih sangatlah jarang ditemukan. Permintaan akan Berlian jenis ini di market gemstone pun sangat tinggi.

Sebagai perbandingan berlian sebelumnya yang juga ditambang di negara itu pernah terjual seharga 37,2 juta rupiah/ct.

Pakar gemstones memperkirakan rough Berlian seberat hampir dua ons itu harganya bisa mencapai 680 milyar sampai 1,36 trilyun rupiah, bahkan lebih.

Berlian Letseng ini tidak mengandung nitrogen yang mana akan menyebabkan warna kristalnya kekuning-kuningan. Maka permata yang dihasilkan cahayanya akan lebih gemerlap.

Dari ukuran rough-nya tentu saja ia bisa dibagi dan diasah menjadi sejumlah permata yang lebih kecil. Bisa anda dibayangkan berapa banyaknya ?

Contohnya Berlian Cullinan (anda bisa membaca artikelnya lengkapnya di sini), berlian bening terbesar yang pernah ditemukan sepanjang sejarah. Beratnya mencapai 3.1056 ct.

Berlian yang ditemukan tahun 1905 itu dipotong dengan teknologi laser menjadi sembilan berlian besar dan lebih dari 100 berlian kecil-kecil.

Nah begitulah sekelumit kisah batu-batu mulia pemecah rekor yang pernah ada.

Penemuan-penemuan spektakuler tatkala anda masih hidup dan sedang membaca blog ini tampaknya mengisyaratkan masih akan ada permata bernilai milyaran yang menunggu dikeluarkan dari dalam tanah. Lagipula bukankah rekor itu dibuat untuk dipecahkan ?

Dan tahukah anda berapa total perputaran uang dunia di bisnis gemstones yang tercatat tahun lalu? Nilainya mencapai hampir 2.000 trilyun rupiah dan ini sama sekali tidak mustahil akan dipecahkan pula oleh rekor baru di masa mendatang !!!

Tulisan sebelumnya (bag 4) - Kembali ke awal tulisan.

Berlian menarik lainnya:

9 Berlian Termahal di Dunia

Rahasia di Balik Gemerlapnya Intan Berlian



Jumat, 23 Februari 2018

Sunstone, Permata dengan Cahaya Emas nan Abadi

Batu yang indah ini berwarna coklat orange kemerahan dengan percikan warna kuning emas atau merah aurora yang diselingi aneka warna biru dan hijau muda.

Sunstone terbentuk dan mengkristal di dalam aliran lahar panas. Warnanya kristalnya bervariasi  mulai dari bening, kuning, pink yang lembut, oranye, sampai coklat kemerahan. Kadang terdapat pula Sunstones dengan warna hijau tua atau biru, namun varietas ini cukup langka.

Batu yang bagaikan berselimut cahaya keemasan nan abadi ini sangat dicari-cari orang sejak zaman dulu kala, karena selain pesona percikan cahaya indahnya ia pun dianggap memiliki khasiat tertentu.

Percik-percik warna metalik dari dalam batu ini disebabkan oleh inklusi tembaga, hematit atau pirit. Ada yang tampak jelas secara kasat mata ada pula yang sangat halus sehingga hanya bisa dilihat oleh alat bantu semacam lup.

Sunstone
Sunstones, origin India foto: artesana_703
Meskipun aventurine kebanyakan berwarna hijau, Sunstone juga dikenal sebagai aventurine feldspar  atau heliolit, dari bahasa Yunani 'helios' untuk matahari dan 'litos' yang berarti batu, di Indonesia namanya bisa jadi macam-macam, Akik Surya misalnya.

Sejarah permata ini termasuk sangat tua, batu ini ditemukan di kuburan-kuburan orang Viking di Eropa Utara. Mereka yakin batu ini adalah sarana dan pemandu bagi roh mereka dalam perjalanan  menuju Valhalla setelah mati.

Menariknya, batu yang dimaksud oleh bangsa Norwegia kuno itu kemunginan besar adalah iolit dan bukannya Sunstone seperti yang kita kenal sekarang ini.

Paus Clementus VII (1478 - 1534) dikenal memiliki sebuah Sunstone dengan lingkaran keemasan yang bergerak-gerak di permukaannya laksana pergeseran matahari mulai dari terbit sampai tenggelamnya.

Suku asli Amerika di Oregon memanfaatkannya sebagai alat tukar dalam perdagangan mereka. Sunstone Oregon kemudian diputuskan menjadi permata resmi negara bagian ini pada tahun 1887. Oregon memang salah satu penghasil Sunstone yang cukup dominan.

Selain Sunstone dengan warna dasar coklat oranye dengan inklusi keemasan, Oregon juga menghasilkan Bicolor Sunstones atau Sunstone dua warna. Sehingga untuk mengoptimalkan keindahannya batu ini diasah dalam bentuk yang cenderung bebas termasuk digosok secara tumbled (glundungan).
Sunstones Oregon dan ragam nuansa warnanya (foto: Wiki)
Sunstone digunakan oleh orang-orang Tibet dalam ritual penyembuhan sebagai sarana bagi para roh mengakses kekuatan matahari. Ketika kontak dengan para arwah berhasil, batu ini konon memancarkan cahaya kuning keemasan.

Ahli terapi kristal yakin Sunstone dapat meningkatkan personalitas seseorang dan mampu melenyapkan depresi. Dalam perjalanan sejarah bangsa-bangsa lain, batu ini dikait dengan berkah, keberuntungan dan nasib baik.

Sunstone Dalam Mineralogi
Sunstone adalah anggota dari group permata feldspar dari kelompok plagioklas dan masih saudara semineral dengan Moonstone dan Labradorit. Silahkan klik link-nya bagi anda yang belum sempat membaca tentang kedua batu di atas.

Feldspar adalah unsur yang paling banyak terdapat di kerak bumi, hampir dua pertiga dari tanah yang anda pijak mengandung zat feldspar. Rumus kimia umum Sunstone adalah (Ca,Na)((Al,Si)2Si2O8) dengan sistem kristal triklinik.

Feldspar tidak hanya penting dalam pembentukan tanah tapi juga menghasilkan aneka bebatuan berkualitas permata dengan tampilan yang khas dan fenomenal. Seperti Moonstone (Biduri Bulan) atau Labradorit.

Kerlap-kerlipnya bak percikan cahaya matahari yang berkilauan, hal ini disebabkan inklusi kepingan-kepingan logam sangat halus yang menyusup ke dalam kristalnya. Logam-logam itu bisa berupa tembaga, hematit, atau pirit yang warnanya kuning berkilat seperti emas.

Jika terkena cahaya, jutaan partikel logam inklusi yang amat halus itu pun memercikkan cahaya bagai bunga api yang benar-benar sangat indah. Gemolog menyebut efek spesial ini 'schiller effect', para penambang permata di Afrika menyebutnya 'flowers'.

Sunstone
Untuk mengoptimalkan permainan cahayanya batu ini biasanya di potong dan dibentuk cabochon. Sunstone dengan warna yang lebih dalam terkadang diasah dalam bentuk facet/bersending untuk menampilkan kilaunya yang fantastik.

Sunstone dengan warna lebih gelap ada yang memiliki jalur-jalur beraneka warna sementara Sunstone yang lain menampilkan gejala pleokroisma atau permainan warna jika dipandang dari sudut yang berbeda.

Dimana Batu ini Ditambang?
Biasanya deposit batu ini terdapat dekat  di permukaan tanah pada areal  bebatuan vulkanis yang melapuk. Penambangannya dengan memilah batu-batu itu dengan alat sederana seperti sekop. Terkadang penambang menggali lubang-lubang dangkal untuk mencari material mentahnya.

Di Amerika Serikat batu ini ditambang di wilayah Warner Valley, Oregon. Ciri khas Sunstone daerah ini adalah warnanya yang merah oranye terang karena kandungan tembaganya yang tinggi.

Depositnya terdapat juga di India, Canada, Tanzania, Tibet, Madagaskar, Norwegia, dan Rusia. Sunstone Madagaskar termasuk unik karena terkadang menampakkan asterisme (star/bintang).

Jenis yang indah, langka, dan termasuk baru ditemukan adalah Sunstone rdari Tibet yang pertama kali diangkat dari tanah pada tahun 2002. Ditemukan di bagian tengah negara para bhiksu itu di sebuah pegunungan yang sangat terpencil.

Sebagian orang menyebutnya 'Andesin', nama yang mengacu pada penemuan mineral sejenis di aliran lahar Pegunungan Andes, Bolivia, pada tahun 1881. Dikenal juga sebagai Andesin China, Andesin Tibet, Labradorit Andesin, atau Labradorit Merah.

Sunstone atau si Biduri Surya bersama Moonstone sang Batu Bulan dan Labradorit, adalah permata-permata nan cantik keturunan feldspar. Masing-masing permata itu bermain dengan pendar, percik dan kemilau cahayanya nan sensasional, magis dan ilusif.

Labradorit dan Rainbow Moonstone
Pendar-pendar cahaya pelangi nan ilusif (Labradorit), kilau percik cahaya mentari (aventurin/andesin), atau anggunnya sinar rembulan (adularia), adalah pesona alami yang mereka miliki.

Efek spesial yang mereka bawa dalam kerajaan permata itu bahkan memiliki nama-nama khusus yang tampaknya ditujukan hanya bagi permata-permata feldspar itu sendiri.

Pendar dan permainan cahaya pada Moonstone disebut adularensi, pendar warna-warni pelangi pada Labradorit disebut labradorensi, dan pada Aventurin/Sunstone disebut aventurensi.

Masih ada saudara Sunstone yang tak kalah indahnya dengan special effect yang juga mempesona namanya Lattice Rainbow yang sebenarnya masih termasuk Sunstone namun dengan inklusi yang khas.

Special effect dan permainan cahaya itu menjaikan feldspar sebagai salah satu mineral penting penghasil permata dalam kerajaan batu permata yang penuh pesona ini.

Derajat kekerasan pada Sunstone berkisar antara 6 sampai 6,5 pada skala Mohs. Meski cukup tangguh namun anda harus berhati-hati mengenakannya agar tidak mudah tergores oleh benda lain yang lebih keras.

Permata indah lainnya:

Aquaprase 'saudara kembar' Bacan dari Afrika

Keajaiban Turmalin, Batu dengan Sejuta Warna

Cintamani, si Permata Antar Bintang

Kamis, 22 Februari 2018

Cintamani si Permata Antar Bintang

Banyak mitos beredar tentang batu yang satu ini terutama di kalangan Buddhist dan penganut Hindu. Namanya disebut-sebut dalam text atau naskah-naskah kuno mereka sejak ribuan tahun lalu.

Kata 'cintamani' berasal dari bahasa sangsekerta 'devanagari' yang dalam tulisan aslinya bisa juga dibaca 'chintamani' yang artinya 'permata yang bisa mewujudkan segala keinginan'.

Tektite yang merupakan batu meteor, Chintamani stones termasuk batu jenis ini.
Menurut ceritanya, dahulu kala ada batu jatuh dari langit dan mendarat di Tibet yang kemudian disakralkan dan diagungkan sebagai permata berkekuatan supranatural.

Permata itu juga memiliki kekuatan yang bisa menghancurkan jika jatuh ke tangan yang salah, maka demi keselamatan dunia batu ini dikirim ke Shambhala, sebuah negeri rahasia yang penuh mistis.

Namun kisah batu Cintamani tidak berhenti sampai di situ saja, artefak yang sangat berharga ini masih dicari keberadaannya... sampai kini.

Ilustrasi negeri Shambhala
Sudah banyak yang secara diam-diam mencarinya, tapi memang belum ditemukan.

Kerajaan Shambala sendiri entah di mana letaknya, pernah ada yang mencari ngubek-ngubek kawasan Himalaya tapi tidak jumpa.

Legenda Antar Bintang
Untuk memahami alur muasal batu ini ternyata harus dimulai dari dunia yang sangat jauh di luar angkasa.

Konon ada sebuah planet yang mengorbit bintang Sirius A meledak jutaan tahun yg lalu.

Pecahannya tersebar kemana-mana dan sebagian fragment planet itu ada yang mencapai planet Bumi.

Sirius A (kiri) da pasangannya Sirus B yang jauh lebih kecil.
Namun ada juga yang percaya batu itu dibawa langsung oleh para utusan dari planet itu ke Bumi, tempat di mana mereka berinteraksi dengan mahluk cerdas lain yaitu nenek moyang kita di masa lampau.

Tentu saja itu hanya mitos yang tidak ada dasar ilmiahnya. Walaupun dipercayai konon King Solomon sampai Alexander Agung dan para penguasa di masa lalu sangat berminat pada batu berkekuatan super ini.

Sirius sendiri merupakan benda langit yang sudah dikenal dari dulu kala. Sebabnya karena Sirius adalah bintang paling terang yang relatif mudah dikenali di antara ribuan bintang yang kita lihat di langit malam.

Nama bintang ini sendiri kemungkinan berasal dari kata bahasa Arab 'asy-syir'a' yang artinya bintang atau bahasa Yunani 'seirios' yang memiliki makna 'menyala'.

Tak heran jika kemudian bintang ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap beberapa kebudayaan besar di era lampau.

Orang Mesir Kuno menyusun kalender mereka berdasar bintang tersebut, bangsa Yunani menganggap kemunculannya sebagai pertanda buruk. Sementara persekutuan rahasia Freemasonry mendapat inspirasi dari Sirius dan menyisipkannya dalam simbol-simbol masonik mereka.

Bintang yang kita lihat paling terang itu sebenarnya terdiri dari dua bintang yaitu Sirius A dan pasangannya Sirius B. Jaraknya sekitar 8 tahun cahaya dari Bumi. Hal ini baru diketahui sekitar abad 19.

Anehnya orang-orang Dogon di Mali Afrika dilaporkan sudah mengetahui bahwa Sirius bukan sebuah bintang tunggal, jauh sebelum astronomer modern menyadarinya.

Pengetahuan tentang hal itu hanya bisa didapat jika mengamati Sirius dengan teleskop modern. Lalu dari mana orang-orang Dogon itu mengetahui hal tersebut?

Para penggemar pseudo-science ('ilmu pengetahuan' tanpa bukti ilmiah) meyakini ada peradaban kuno yang sangat maju di masa lampau, pengetahuan orang Dogon adalah bukti kebenaran teori mereka.

Kembali ke Cintamani dan mitos yang menyelimutinya. Secara fisik Chintamani Stones digambarkan biasa-biasa saja, warnanya kehijauan berbentuk trapezohedron atau double pyramid dengan masing-masing sisi lebih dari 4.

Namun batu yang tampak biasa-biasa saja itu sesungguhnya artefak perpaduan antar dimensi yang tiada duanya dan memiliki kekuatan mistik yang luar biasa dan kekuatan itu ada pada dimensi lebih tinggi yang tak kasat mata.

Seperti yang telah dikatakan di atas, batu ini di simpan di sebuah kota rahasia di kerajaan mistis Shambhala. Namun beberapa fragment dari batu ini konon ada yang 'tertinggal' di dunia kita dan menjadi fokus pencaruian dari mereka yang ingin menguasai dunia.

Lalu dimanakah Shambhala itu sendiri? Benarkah di sekitar Himalaya atau berada di dimensi lain ?

Tentu saja itu semua hanya legenda atau mitos saja, namun terlepas permata ini punya kekuatan magis atau tidak secara mineralogi Cintamani memang ada.

Batu ini digambarkan sebagai permata berwarna kehijauan yang datang dari langit. Deskripsi ini cocok sekali dengan Moldavite, sebuah varietas Tektite yang terbentuk dari tumbukan meteorit.

Di masa lalu, ratusan atau ribuan tahun lalu, peristiwa jatuhnya meteorit menimpa bumi bisa jadi merupakan peristiwa ajaib nan menakjubkan. Moldavite yang ditemukan di kawah yang tercipta akibat tumbukan itu kemudian  dianggap sebagai permata dari surga.

Meski faktanya begitu, bahwa Cintamani tak lain adalah batu meteor, demi batu berkekuatan super, pencarian kerajaan mistis Shambhala rupanya belum berakhir.

Beberapa teori dikemukakan, ada yang mengatakan Shambhala bisa jadi berada di Asia Tenggara, tepatnya Filipina.

Yang menarik adalah sebuah kawasan di Bali yang bernama Kintamani yang jauh dari Himalaya atau Tibet tapi relatif dekat dengan Filipina.

Bukan kebetulan jika negara kita Indonesia digambarkan sebagai negara tropis paling indah di dunia, sehingga rasanya sesuai dengan gambaran keindahan bak surgawi kerajaan Shambhala.

Nah, apakah cintamani dan kisah tentang Shambhala adalah sebuah kiasan tentang negeri bagai surga dengan kekayaan batu permata (mineral) tersembunyi di dalamnya?

Dimana ada aggapan siapa yang mengontrol kekayaan itu akan mengontrol dunia, dan ternyata Shambhala itu ternyata Indonesia ? Entahlah...

Cintamani dalam Mineralogi
Cintamani hanya satu nama yang populer, karena ditemukan di banyak area ia memiliki nama-nama khas tergantung tempat ditemukannya.

Seperti permata lain ia juga memiliki beberapa julukan, biasanya yang ada hubungannya dengan langit seperti 'star stones', 'extraterrestrial stones', 'cosmic gems', 'sacred stones' dan semacamnya.

Secara ilmu mineral Cintamani digolongkan sebagai tektite/tektit yang masih keluarga Kuarsa/Quartz karena mineral utama yang membangun kristalnya adalah SiO2 (silikat).

Batu ini sejenis dengan Obsidian atau si gelas alam dimana Obsidian terbentuk dari kandungan silika dalam lava gunung berapi yang membeku secara cepat.

Susunan kristalnya serupa yaitu amorf (tidak memiliki bentuk) namun keterjadian (genesa) tektit tidak di dalam perut bumi melainkan di atmosfer dan atau di permukaan bumi.

Batu ini adalah kaca alam dari tumbukan meteor dengan permukaan bumi. Tumbukan itu menimbulkan ledakan dan panas yang dahsyat sehingga melelehkan silika yang terkandung pada meteor tersebut .

Asal kata 'tektite' sendiri dari bahasa Yunani 'tektos' yang berarti meleleh. Istilah itu disematkan oleh seorang geolog Austria bernama Franz  Eduard Suess (1867 - 1941).



Ukurannya kebanyakan sebesar kerikil dengan warna tunggal atau campuran antara hitam, coklat, hijau atau abu-abu.

Dimensinya bervariasi mulai hanya beberapa milimeter sampai beberapa sentimenter. Untuk yang pertama dikenal dengan nama mikrotektit.

Karakteristik Tektite
Meskipun secara sekilas Tektite sangat mirip dengan kaca alam vulkanis (Obsidian) namun Tektite memiliki karakter fisik yang berbeda.

Tidak seperti Obsidian batu ini murni kaca dan tidak mengandung mineral mikrolit yang biasanya terdapat pada batu jenis pertama.

Meskipun kandungan silika batu ini tinggi (>65%) komposisi kimia dan isotop atomnya lebih mendekati pada komposisi kimia dan isotop batuan sedimen dan sangat berbeda dengan dua fitur yang sama pada kaca alam yang terbentuk di area dekat permukaan bumi.

Tidak juga seperti Obsidian, Tektite hampir tidak mengandung air tapi ia megandung lekatelierit, sejenis mineral yang tidak terkandung pada Obsidian.

Perbedaan kandungan air ini dapat dilihat ketika kedua batu itu dipanaskan sampai titik leburnya. Obsidian akan berbuih dan ketika membeku tampak spongi (seperti busa). Sementara Tektite hanya akan mengeluarkan sangat sedikit gelembung udara.

Beberapa spesimen mengandung inklusi berupa mineral yang tampaknya ikut meleleh ketika meteor menumbuk permukaan bumi, sehingga akhirnya mereka tercampur.

Mineral inklusi ini bisa saja asalnya berupa butiran-butiran Quartz, Apatite atau bahkan Zircon yang ada di area di mana meteor itu menabrak bumi.

Klasifikasi Tektite
Berdasar bentuk dan karakter fisiknnya secara umum Tektite dibagi dalam empat kelompok yang terdiri dari tiga kelompok yang ditemukan di permukaan tanah dan kelompok yang ditemukan di kedalaman dasar laut.

Tektite dan nuansa warnanya
1. Tektite splash (ciptratan/percikan) atau tektit normal. Bentuknya bulat, bulat telur, tetesan air, seperti dumbel atau bentuk-bentuk lain yang merupakan ciri khas dari cipratan benda cair yang kemudian membeku. Ukurannya beberapa sentimenter.

2. Tektite aerodinamis, bentuknya mirip dengan kelompok di atas namun dengan beberapa fitur tambahan, diduga terjadi akibat pergesekan dengan udara ketika ia terbentuk dalam peristiwa tumbukan meteorit induknya.

3. Tektite Muong Nong, berbentuk layer (bentangan) dengan ukuran relatif besar, bisa mencapai 10 cm dan berat beberapa puluh kilogram. Bentuknya tak beraturan dan kristal tektit di dalamnya mengandung inklusi mineral lain.

4. Tektite mikro, ukurannya hanya beberapa milimeter saja. Bentuknya sangat bervariasi, bulat, bulat telur, teardrop, atau seperti cakram. Warnanya pun bervariasi dari transparan sampai kuning atau coklat muda. Kelompok ini ditemukan pada sedimen laut dalam.

Nama-nama Tektite
'Batu Bintang' ini biasanya dinamakan sesuai dengan tempat ditemukannya di mana daerah itu dulunya pernah terjadi tubrukan dengan meteor

Australite untuk tektit yang ditemukan di Australia. Warnanya kebanyakan hitam.

Bediasite, varietas tektit yang juga hitam ditemukan di area sekitar kawah meteor di Cheasepeake Bay, Texas USA.

Bikolite, tektit yang ditemukan di daerah Bikol Filipina.

Chinite, varietas tektit hitam dari daratan China yang termasuk lempeng australasia.

Darwin glass, tektit dari daerah Tasmania Australia.

Georgiaite, varietas tektit hijau dari Amerika, ditemukan di Georgia dalam kawasan yang sama dengan daerah ditemukannya Bediasite.

Indochinite, tektit yang ditemukan di seputaran Indochina, Vietnam, Laos, Kamboja, juga Thailand dan bagian selatan China.

Irghizite, ditemukan di kawah meteor Zhamanshin di Kazakhtan Asia Tengah, sama dengan tektite Zhamanshinite.

Ivorite, tektit hitam origin Pantai Gading (Ivory Coast) di sekitar Danau Bosumptwi yang mana dulunya merupakan kawah tumbukan meteorit.

Moldavite, varietas tektit hijau yang utamanya berasal dari daerah sekitar Sungai Moldau, Bohemia Selatan Republik Ceko.

Meski dalam jumlah sedikit Moldavite ditemukan juga di Waldvielter (Austria) dan Lausitz (Jerman).

Colombianite, tektit dari Colombia negara asalnya penyanyi Shakira. Variasi warnanhya coklat hitam atau hijau.

Billitonite, varietas tektit hitam dari pulau Belitung, kita mengenalnya sebagai Batu Satam. Masih satu keluarga dengan varietas Indochinite.

Karena keunikan tampilan fisiknya kebanyakan Tektite tidak digosok melainkan dibiarkan seperti bentuk aslinya.

Nah, demikian sekilas info tentang Cintamani atau Tektite si batu bintang. Semoga bermanfaat.

Permata menarik lainnya:

Pyrope, Batu Delima yang Terkenal Sejak Zaman Nabi Nuh

Serba-serbi Bacan atau Gem Silica


Citrine Permata nan Manis Hadiah dari Sang Mentari