Jumat, 03 April 2020

Permata Ungu nan Lembut Bernama Sugilite

Sugilite mineralnya pertama kali ditemukan di Iwagi Islet sebelah Barat Daya Jepang pada tahun 1944.


Sugilite dalam variasi bentuk dome/Kaboson
Dinamakan sesuai dengan nama penemunya, profesor Ken-Ichi Sugi, seorang petrologis dari Imperial University di Kyushu. Petrologi adalah ilmu yang mempelajari asal muasal, sejarah terjadinya, bentuk, komposisi kimia, dan klasifikasi batuan.

Meskipun ditemukan tahun1944 ia baru mendapatkan nama resminya pada tahun 1976, tak lama setelah ditemukannya spesimen yang sama di Afrika Selatan. Para penulis makalah mineral yang terdiri dari Nobuhide Murakami, Toshio Kato, Yasunari Miura dan Fumotoshi Harowatari memberikan nama ini untuk menghormati Ken-Ichi Sugi yang pertama kali menemukan dan mendeskripsikannya secara ilmiah.

Sugilite tergolong langka dan termasuk keluarga silikat dari tipe siklosilikat. Permata yang juga termasuk siklosilikat di antaranya Beryl, TurmalinBenitoite, juga Axinite. Silikat sehari-hari kita kenal sebagai quartz atau kuarsa, mineral yang jumlahnya termasuk melimpah di kerak bumi dan memiliki banyak polimorf (bentuk lain).

Tingkat kekerasan Sugilite 6 - 6,5 pada skala mohs, rumus kimianya KNa2(Fe, Mn, Al)2Li3Si12O30. Range warnanya ada dalam semua warna ungu, mulai dari ungu lilac, ungu buah plum, magenta, ungu kebiruan sampai ungu kemerahan.

Rough Sugilite biasanya ditemukan dalam satu bongkahan besar dan merupakan paduan atau kesatuan (agregat) dari kristal-kristal kecil. Di Jepang sendiri kristal yang ditemukan tidaklah menarik. Hanyalah bongkahan berwarna putih kekuningan atau putih kehijauan bercampur kristal-kristal colorless lainnya sehingga tidak cocok dijadikan batu permata atau ornamen.

Spesimen Sugilite origin Iwagi Islet, Jepang (kiri) dan Dara-I-Pioz, Tajikistan, Asia Tengah (kanan) 
Di tahun 1976 ditemukanlah spesimen Sugilite dengan berbagai range warna ungu di Wessel Mine, distrik Kuruman, North Cape, Afrika Selatan. Wessel Mine sendiri bukan tambang khusus permata melainkan pertambangan mangaan yang memulai operasinya di tahun 1973. Penemuannya pun terjadi secara tidak sengaja, yaitu ketika sedang melakukan pemboran untuk membuat lorong-lorong di bawah tanah.

Perbedaannya dengan yang ditemukan di Jepang terletak pada warnanya, sementara komposisi kimianya mereka identik. Warna ungu pada batu ini disebabkan oleh kandungan logam mangaan di dalamnya.

Sugilite 'gel' foto : Jpnwebworker, lisensi CC-BY-SA 4.0
Karena ditemukan di Wessel Mine kadang Sugilite Afsel ini disebut juga Wesselite, 'royal lavulite' atau 'royal lazel' jika warnanya cenderung ke lavender.

Ketika penemuan ini dipublikasikan tahun 1980 batu asal Afsel ini digambarkan memiliki luster (kilap) vitreous (soft/lembut seperti sutra) sedikit greasy/waxy yang artinya berminyak/berlilin seperti batu Pirus. Daging atau serat batu berupa butiran/granular dan kristalnya opaque/tidak tembus cahaya sampai translucent (semi transparan).

Jarang ditemukan Sugilite dengan warna yang merata. Permukaannya selalu dipenuhi alur atau urat-urat halus yang mempengaruhi kedalaman dan distribusi warna. Tidak heran karena batu ini adalah agregat/kumpulan kristal-kristal logam tunggal yang 'diikat' dalam mineral silikat, warna ungunya berasal unsur pengotor mangaan yang dikandungnya.

Varietas termahal dinamakan 'gel sugilite', warna ungunya gelap merata dengan kristal translucent. Tipe ini  harganya diperjual-belikan dalam hitungan carat. Material mentah Sugilite banyak didapatkan dalam dimensi yang cukup besar, sehingga di pasaran banyak tersedia Sugilite dengan berat lebih dari 10 carat.

Seperti banyak permata lainnya, kedalaman atau intensitas warna akan menentukan nilai batu permata ini. Semakin intens dan pekat ungunya semakin mahal harganya. Meski warna yang betul-betul merata jarang didapat namun selama ungu pekatnya masih dominan harganya tetap lebih mahal dari jenis yang banyak kontras antara ungu muda dan ungu tua.

Ya, awalnya Sugilite ditemukan sebagai bongkahan kristal tak menarik yang tumbuh di antara batuan. Orang mulai membicarakannya ketika ditemukan spesimen dalam jumlah besar dengan warna yang atraktif beberapa puluh tahun kemudian di Kalahari, Afrika Selatan.

Karena lusternya yang lembut dan kekerasannya yang moderat selain perhiasan batu ini juga dijadikan benda-benda ornamental, diukir menjadi patung misalnya atau dijadikan benda ornamen fungsional. Selain Jepang dan Afrika Selatan Sugilite ditemukan juga di India, Tajikistan, Italia, dan Canada.

Elemen ornamental dari Sugilite dan perhiasan emas swasa (rose gold) perpepaduan antara Sugilite, Berlian, Pirus dan induk mutiara.


Kisah batu menarik lainnya :