Kalung Hall Sapphire yang terdiri dari 36 buah blue Safir (total 195 c) dipadu Berlian, didesain oleh Harry Winston,Inc, National Museum of Natural History, Washington DC(origin: Srilangka). |
***
Namun jika diinginkan dapat juga diasah cabochon (dome/kubah pada permukaannya atau terkadang dengan alasnya) terutama untuk Safir opaque (tidak tembus cahaya) atau semi opaque.
Asahan/gosokan seperti itu akan menghasilkan Safir dengan asterism atau Star Sapphire/Safir berbintang. Safir dengan bintang bersayap enam atau lebih tergolong permata yang sangat mahal.
Blue Star Safir |
Rough/Kristal mentah yang di dapat benar-benar apa adanya dan relatif tidak memiliki cacat, seperti inklusi (zat-zat penyusup seperti gas, mineral lain) yang berlebihan atau kasat mata.
Safir GF berarti batu tersebut mempunyai banyak retakan yang ‘diisi’ glass/kaca jenis khusus untuk menutupi retakannya. Kualitas Safir hasil pemanasan biasanya lebih baik dari glass filled (tidak terlalu banyak atau bebas dari retakan halus di dalam batu).
Biasanya yang digunakan adalah kaca khusus super jernih bernama cobalt glass, proses pengisian kaca kobalt ini dilakukan melalui pemanasan.
Kaca Kobalt |
Batu yang banyak beredar di pasaran Indonesia adalah kategori GF, harganya murah meriah, kisaran ratusan ribu saja. Kategori H (heated) lebih mahal, bisa beberapa juta bahkan beberapa puluh atau ratus juta per butirnya, di mana harga ini pun dipengaruhi pula oleh ukuran/carat-nya.
Pojok kiri atas dan kanan bawah Safir sebelum dan sesudah melalui proses heated dan alat untuk memanaskan batu baik secara tradisional maupun yang lebih modern. |
Spesies paling mahal adalah Safir dengan kualifikasi untreatment, mulai ratusan ribu sampai beberapa puluh/ratus juta/carat-nya, varietas ini tidak mudah didapat karena sangat langka.
***
Kembali ke istilah asterism atau permainan cahaya berbentuk bintang pada permukaan batu. Asterism pada Safir biasanya nampak lebih terang daripada bintang pada Rubi.Hal yang mungkin disebabkan karena kontras antara warna biru dengan cahaya putih peraknya yang berkilauan. Asterism atau star pada Safir disebabkan adanya mineral rutil yang berbentuk jarum halus.
Star Sapphire |
Srilangka dan Myanmar terkenal sebagai Penghasil terbanyak Star Sapphire di dunia, sejak dahulu bahkan sampai saat ini. Beberapa Star Sapphire terkenal yang kini disimpan di museum-museum dunia berasal dari Srilangka.
Beberapa di antara mereka memiliki berat lebih dari 100 carat (lebih dari 20 gram, 1 carat = 0,2 gr). Seperti Safir dengan nama Star of Artaban (287,3 carat) yang kini disimpan di Smithsonian Institute dan Star of India seberat 563 carat yang dimiliki American Museum of Natural History.
Keunikan Star of India yang biru keabuan adalah bintang pada kedua sisi nya. Sementara Star Sapphire yang diyakini paling besar dan terindah adalah Safir tanpa nama dengan berat 393 carat milik State Gem Corporation, origin Safir berwarna keunguan ini juga Srilangka.
Safir Star berukuran ekstra besar, searah jarum jam, Star of Artaban (Srilangka), Star of Asia (Myanmar/Burma), Star of Bombay (Srilangka) dan sebuah Safir tak bernama. Credit: wikipedia |
Bobot Safir itu 330 carat dengan warna biru keunguan. Safir star berukuran besar dari tambang di Myanmar memang tidak sebanyak Srilangka, negeri itu lebih dikenal sebagai penghasil Safir dengan warna-warna yang indah.
Baca juga: Safir, Permata Langit yang Tercipta di Dalam Bumi
Tidak ada komentar :
Posting Komentar