Rabu, 22 Februari 2017

Pyrope, Batu Delima yang Terkenal Sejak Zaman Nabi Nuh

Kata “pyrope” berasal dari bahasa Yunani “puropus”. Maknanya kurang lebih “mata yang berapi-api” sebagai gambaran dari kecemerlangannya.

Liontin Pyrope yang dipadu dengan Berlian.
Ciri khas batu ini bening dengan warna merah darah atau merah pekat. Dalam keluarga Garnet, Pyrope tergolong batu yang sudah lama dikenal sebagai batu permata. Di Indonesia namanya Biduri Delima dan di dunia internasional dikenal sebagai Pirop (Pyrope).

Kata “pyrope” berasal dari bahasa Yunani “puropus”  gabungan dari dua kata “pur” (api) dan “ops” (mata) yang artinya kurang lebih “mata yang berapi-api” sebagai gambaran atas kecemerlangannya.

Dalam keluarga Garnet, Biduri Delima adalah Garnet merah dengan warna paling merah. Delima yang bersih dan jernih termasuk langka dan agak sulit dibedakan dengan Spinel atau bahkan Rubi,
Garnet Pirop
Grade warna merah dan bentuk gosokan facet pada permata Pyrope.
Pembedaannya hanya dapat dilakukan di bawah sinar UV. Spinel merah memperlihatkan emisi sedangkan Pyrope tidak berfluorensensi (pendar).

Sejarah yang panjang
Sejarah Akik Delima atau Pyrope terekam sejak ribuan tahun yang lalu, ketika para Fir'aun di Mesir menggunakan akik merah ini sebagai perhiasan atau kelengkapan dalam acara-acara seremonial mereka.

Disamping memperjual-belikannya orang Romawi Kuno juga menghiasi cincin mereka dengan batu ini. Lebih jauh lagi, Garnet merah darah ini dipercaya telah dikenal sejak jaman Nabi Nuh.

Sekitar 500 tahun yang lalu, di kawasan Eropa, Garnet dan semua permata berwarna merah yang diasah dalam bentuk cabochon/kubah disebut ‘carbuncle’.

Cincin Pyrope
Di era sekarang, secara komersial Pyrope disebut Rubi Arizona atau Rubi Montana, walaupun mineral Pyrope tidak sama dengan Rubi yang turunan korundum.

Dalam bahasa Latin kata “cabunculus’ berhubungan dengan batu bara atau bara api. Kata yang dinisbatkan pada Pyrope yang sekitar abad ke 16 di temukan di Bohemia (Eropa Tengah, sekarang wilayah Jerman), yang lantas menjadi batu penting dalam industri perhiasan di daerah itu.

Negara penghasil Pyrope
Deposit berwarna darah ini ada di mana-mana di seluruh dunia, namun penghasil Pyrope utama saat ini di antaranya Australia, Afsel, Amerika Latin, USA (Arizona dan Colorado).

Meski depositnya tersebar hampir di seluruh dunia, Pyrope terbaik dihasilkan di daerah Bohemia, Jerman. Di Republik Ceko Pyrope jenis Bohemian Pyrope ini masih ditambang sampai sekarang.

Rough Garnet Pyrope dari Vestrev, Bohemia, Republik Czech.
Umumnya permata ini ditemukan dalam saluran pipa-pipa kimberlit bersama-sama dengan Intan, bahkan seringkali mineral ini menjadi mineral inklusi di dalam Intan itu sendiri.

Pyrope secara mineralogi
Nama resminya berasal dari bahasa Yunani, secara ilmu kimia Pyrope adalah magnesium alumunium silikat (Mg3Al2Si3O12) di mana magnesium adalah penyebab Garnet ini berwarna merah.

Magnesium dapat digantikan besi sehingga Pyrope lebih menyerupai Almandine yang juga Garnet berwarna merah. Pyrope dengan magnesium murni atau Almandine yang murni besi jarang terdapat di alam, biasanya mereka merupakan campuran antara keduanya.

Untuk membedakan Garnet Pyrope dan Garnet Almandine agak sulit karena karakter fisiknya serupa. Karena kandungan besinya, Almandine biasanya lebih berat dari Pyrope.

Rhodolite
Varietas Pyrope keunguan, atau Rhodolite (Yunani: Rose/Mawar) yang secara mineralogi adalah campuran antara Almandine/Almandit dan Pyrope. Penghasil Pyrope jenis ini di antaranya Kabupaten Macon, di California Utara, USA.
Dengan menggunakan magnet neodymium yang kuat Almandine ini akan tertarik kepada magnet, sementara Pyrope tidak karena magnesium termasuk logam paramagnetik (lemah ditarik oleh magnet).

Kualitas Pyrope biasanya ditentukan oleh kejernihannya. Batu ini memiliki kilap vitreous (glassy) sampai adamantin, warna khasnya merah jernih pekat, semakin besar ukurannya semakin pekat merahnya.

Pyrope biasanya digosok bentuk facet maupun cabohon. Bentuk asahan facet akan lebih memancarkan kecemerlangannya.


Tidak seperti permata lain, sejauh yang diketahui Pyrope tidak melewati pengolahan/treatment non natural, seperti pemanasan (heat-treated), radiasi atau dyed dan semacamnya.

Garnet dalam mitologi
Permata ini sejak lama dianggap batu-nya para pejalan, pengembara atau pengelana. Bahtera Nabi Nuh konon diterangi lentera Delima Merah untuk menerangi jalannya di kegelapan malam.

Tradisi Hindu meyakini Garnet merah berkaitan dengan Muladhara atau ‘root chakra’, ketika cakra ini bersih maka akan timbul perasaan nyaman dan mempengaruhi aktivitas seksual yang sehat. Dikatakan juga Garnet dapat membersihkan dan merangsang sirkulasi darah.

Kalung dan gelang dari Pyrope bead (bentuk kelereng atau variasinya) berwarna burgundy (merah anggur pekat) yang berfaedah untuk melancarkan sirkulasi darah pemakainya.
Tips perawatan Pyrope
Derajat kekerasan Pyrope mencapai 6-7,5 pada skala Mohs, cukup tangguh dan tahan lama, hindarkan saja ketukan terlalu keras karena dapat menyebabkannya retak atau pecah. Cukup bersihkan dengan air, sabun hangat dan sikat halus.

Penyimpanan sebaiknya secara terpisah, terutama dari batu yang lebih keras agar tidak tergores, akan lebih baik jika tiap kotak atau setiap batu dialas dengan kapas atau kain lembut.

Dalam dunia perdagangan batu ini dinilai dari ukurannya, bukan dari berat (carat), tidak ada harga baku per/carat-nya, tidak seperti Berlian, Safir, Rubi atau Zamrud yang dihitung per carat.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar