Selasa, 21 Maret 2017

Gemerlap Pink Ungu nan Lembut dari Permata Kunzite

Sejak jutaan tahun yang lalu, berbagai mineral diciptakan jauh di bawah tanah planet ini. Kita mengenal sebagian dari mereka, bahkan mungkin sejak ribuan tahun yang lalu.


Top quality Kunzite x-tal
Namun ada saja jenis batu berharga yang belum kita ketahui keberadaannya sampai saatnya ditemukan. Satu dari permata yang relatif baru dikenal itu adalah 'Kunzite' dengan warna-warni pink nan indah, dan semakin sering saja kita jumpai sekarang ini, menjadi daya tarik tersendiri dalam dunia perhiasan.

Kunzite pertama kali ditemukan pada tahun 1879 di Connecticut dan dengan cepat batu pink pucat ini terlupakan sampai penemuannya yang kedua tahun 1902 di Kecamatan Pala, Kabupaten San Diego, Provinsi California, USA.

Penemuan yang cukup menggegerkan dunia internasional di waktu itu setelah pada tahun itu seorang gemolog paling berpengaruh dari New York, memberinya sebuah deskripsi yang komprehensif tentang batu yang baru saja ditemukan di California ini.

Sekarang, batu dengan sistem kristal prisma datar monoklin dengan tanda khusus goresan-goresan tegak itu, utamanya ditemukan di Afghanistan, Madagaskar, Brasil dan Amerika.

Batu tak bernama
Sampai tahun 1917 batu ini belum memiliki nama. Sang ahli permata yang bernama George F Kunz itu sudah lama ingin mengabadikan namanya bagi sebuah batu, kebetulan ada batu baru yang belum punya nama resmi.

Namun dua penambang yang terkait dengan penemuan batu itu di lapangan, Frederic Stickler dan Frank Salmon juga menginginkan hal serupa. Di Eropa sebuah perusahaan menamai batu pendatang baru itu 'California Iris' (Iris adalah Dewi Pelangi dalam mitologi Yunani Kuno).

Kunzite
Sejak tahun 1917 permata pink ini resmi menyandang nama Kunzite dan dipakai secara luas secara internasional. Di Indonesia sendiri belum ada nama khusus bagi permata yang satu ini.

Sejauh ini nama Indonesia-nya memang belum ada tapi saya yakin orang kita tak kalah kreatif. Jika batu ini semakin populer di sini pasti bakalan muncul nama Indonesia-nya, sekedar usul 'Akik Merah Jambu' atau 'Biduri Kayas', misalnya, (kayas = pink, bhs Sunda).

Nuansa pink yang lembut feminin
Daya tarik permata ini bergantung pada kejernihan dan nuansa pink-nya yang lembut yang seringkali menampilkan bayang-bayang keunguan. Sangat lembut, halus, berkesan feminin, dan menggoda.

Untuk mengoptimalkan karakter khasnya itu, para pengasah batu harus mengasah batu ini dengan teliti. Karena tergantung dari sudut mana anda memandangnya, permata Kunzite akan tampak ungu, pink, atau bahkan tak berwarna.

Secara gemologi fenomena ini disebut pleokroisma yang artinya hampir sama dengan multi-warna, atau berbeda warnanya jika dilihat dari sudut yang lain. Karakter ini terpancar sangat baik dalam permata Kunzite.

Kunzite dalam berbagai nuansa pink keunguan yang menawan.
Jika anda berkesempatan melihat Kunzite secara dekat, coba anda perhatikan. Pada batu yang diasah secara sempurna, warna yang paling indah dari batu ini selalu tampak optimal dari bagian atas. Hal ini adalah hasil dari ketelitian para pengasah batu yang memotong dan memolesnya sesuai dengan karakter batu ini.

Kebanyakan Kunzite pada dasarnya memiliki warna yang ringan. Kunzite dengan intensitas dan warna-warna yang kuat termasuk langka dan tentu saja hal ini menaikkan harganya.

Dalam keluarga spodumen, Kunzite termasuk anggota termuda dibanding Hiddenite, saudara semineralnya yang berwarna hijau kekuningan yang ditemukan sekitar seperempat abad sebelum batu ini dikeluarkan dari dalam tanah.

Kunzite (kiri) dan Hiddenite (kanan) foto by Didier Descouens CC BY-SA 3.0
Nama Hiddenite diambil dari WE Hidden, orang yang menemukannya di masa itu. Spodumen bersama Diopside, Jadeite dan tiga mineral lain membentuk satu group mineral yang disebut piroksin/pyroxene.

Ditemukan juga di tempat lain
Tahun 1961 produksi Kunzite dunia di dominasi oleh Brasil sampai tahun 1978 ketika batu ini ditemukan juga di Afghanistan. Baru-baru ini saja Brasil kembali menjadi pemasok utama batu itu setelah ditemukan tambang-tambang baru di negeri samba ini.

Sebagai varietas dari mineral spodumen, Kunzite masih termasuk dalam rantai batuan silikat. Warna pinky-nya yang indah itu disebabkan oleh ion mangaan.

Kristal Spodumen varietas Kunzite, origin Madagaskar. By Parent Géry CC BY-SA 3.0 
Akan tetapi warna Kunzite bisa memudar jika terkena cahaya matahari secara langsung dalam waktu lama. Sehingga kurang cocok jika dikenakan sambil berlama-lama berjemur di tepi pantai, misalnya.

Bidang belah yang tajam
Kekerasannya sangat handal, 6.5 - 7 pada skala Mohs. Namun bidang belahnya tajam sehingga sangat sulit dipotong untuk mendapat bentuk yang diinginkan.

Kristal, atau bagian dari kristal mentahnya seringkali terkikis ketika diangkat ke permukaan yang dapat mengurangi beratnya sampai beberapa kilogram. Hal ini disebabkan karena bidang belah kristalnya yang tajam.

Setelah mencapai bentuk akhir, pengasahannya tidak rumit lagi, namun menjadi sangat sulit untuk dipotong ulang mengingat karakter belahan yang telah disebut diatas.

Namun gemerlap kilaunya seringkali mengejutkan para pengasah batu yang sudah ahli sekali pun. Karena mereka seperti menemukan sesuatu yang di luar perkiraan mereka.

Dalam perdagangan, Kunzite tersedia dalam berbagai bentuk asahan yang indah menawan. Permata ini tersedia dalam jumlah dan ukuran yang relatif banyak dan besar dengan harga terjangkau.

Permata pink yang menarik lainnya: Gemerlap Penuh Pesona dari Morganite


Tidak ada komentar :

Posting Komentar