Berlian biru jernih yang dulunya dikategorikan berlian dengan "fancy deep grayish blue" ini memiliki kaitan erat dengan sejarah kerajaan-kerajaan Eropa di masa lalu, ukurannya mencapai 31.06 carat (6,212 g).
Origin dari pertambangan Kollur di Distrik Guntur, Andhra Pradesh India dan ketika itu digosok dalam bentuk asahan tak lazim dengan jumlah facet total 82 buah.
Wittelsbach Diamond sebelum di asah ulang |
Pada abad 17, Raja Spanyol Philip IV menyertakannya dalam mas kawin pertunangan putrinya, Infanta Maria Theresa dengan Emperor Lord Leopold of Austria, kemudian menjadi bagian dari permata pada mahkota Austria dan Bavaria.
Generasi terakhir bangsawan Austria yang mewarisinya adalah Maria Amelia cucu dari Emperor Eleanor Magdalena, istri ketiga dari Lord Leopold yang mewarisi batu tersebut dari istri pertamanya Infanta setelah putri asal Spanyol itu meninggal di usia 21 tahun.
Maria Amelia kemudian menikah dengan Putra Mahkota Bavaria Pangeran Charles Albert di tahun 1722.
Sejak saat itu The Blue Diamond ini pun menjadi bagian dari berlian milik keluarga bangsawan Eropa penguasa Bavaria, keluarga Wittelsbach.
Namun segera setelah mereka menikah, ayahanda Putra Mahkota, Elector Maximillian Emmanuel yang sedang mengalami krisis finansial meminjam uang kepada seorang bankir dan menjadikan berlian itu sebagai jaminan.
Empat tahun kemudian batu itu akan ditebus senilai 543.781 Guilders, namun sang Elector keburu meninggal sebelum hutangnya lunas.
Sang Putra Mahkota yang kemudian menjadi penerus harus melunasi total hutang sebesar 4 juta Guilders termasuk untuk penebusan berlian itu.
Mahkota Bavaria berhiaskan Wittelsbach Diamond - licence CC BY-SA 3.0 |
Dia meninggal tahun 1921dan setelah berabad lamanya, itulah saat terakhir sang berlian terlihat mendampingi seorang anggota kerajaan.
Tahun 1931 Wittlesbach Diamond bersama permata-permata mahkota kerajaan Bavaria dilelang di Balai Lelang Christie's.
Lelang permata ini dimaksudkan untuk menopang keturunan keluarga bangsawan itu dari kondisi ekonomi yang sulit akibat Perang Dunia I.
Namun setelah itu rekam sejarahnya menjadi tidak jelas, berlian biru itu tidak pernah terjual, tapi tidak juga pernah kembali ke tempat asalnya di Munich, Jerman. Lenyapnya batu itu menimbulkan berbagai rumor dan spekulasi bertahun-tahun lamanya.
Sampai terdengar kabar ada keluarga bangsawan di Brussell Belgia menjual sebuah berlian biru pada tahun 1951, kemudian terdengar lagi kabar serupa di tahun 1955.
Meski tiga tahun kemudian dipajang dalam event Brussel World Exhibition, tak seorang pun menyadari bahwa batu itu sebenarnya adalah Wittelsbach Diamond yang dulu menghilang.
Tahun 1962 seorang pedagang berlian diminta untuk menguji sebuah berlian besar berwarna biru, Joseph Komkomer si pedagang itu dengan cepat menyadari bahwa batu itu adalah Wittelsbach Diamond.
Komkommer kemudian membentuk konsorsium untuk membeli berlian tersebut dari seorang yang mewakili pihak penjual yang tidak ingin diungkap identitasnya.
Tahun 1964 berlian yang dijuluki Der Blaue Wittelsbach ini dibeli oleh seorang kolektor dan ditahun 2008 jatuh ke tangan Laurence Graff melalui pelelangan di Balai Lelang Christie's London senilai 16.4 juta pondsterling atau setara 24.3 juta dolar.
Pada tahun 2010 Graff mengungkapkan bahwa ia mengasah ulang dengan menyingkirkan bagian-bagian yang kurang jernih.
Hal itu menimbulkan kontroversi dan kritik yang megatakan bahwa penggosokan ulang itu menghilangkan identitas dan nilai sejarah batu ini, apalagi jika itu dilakukan hanya untuk memenuhi tuntutan market.
Wittelsbach Diamond - CC BY-SA 3.0 |
Berlian biru nan langka dan telah berkurang sekitar 4 carat itu kini menjadi milik mantan emir Qatar, Hamad bin Khalifa yang menebusnya di harga 80 juta dolar atau ekuivalen dengan 1.12 trilyun rupiah !
Wittelsbach Diamond (atas dan kanan bawah) dan Hope Diamond (kiri bawah). |
Lanjut ke bagian 4
Kisah Berlian menarik lainnya:
Rahasia di Balik Gemerlapnya Intan Berlian
12 Permata Paling Langka dan Termahal di Dunia
Tidak ada komentar :
Posting Komentar