Selasa, 21 Maret 2017

Gemerlap Pink Ungu nan Lembut dari Permata Kunzite

Sejak jutaan tahun yang lalu, berbagai mineral diciptakan jauh di bawah tanah planet ini. Kita mengenal sebagian dari mereka, bahkan mungkin sejak ribuan tahun yang lalu.


Top quality Kunzite x-tal
Namun ada saja jenis batu berharga yang belum kita ketahui keberadaannya sampai saatnya ditemukan. Satu dari permata yang relatif baru dikenal itu adalah 'Kunzite' dengan warna-warni pink nan indah, dan semakin sering saja kita jumpai sekarang ini, menjadi daya tarik tersendiri dalam dunia perhiasan.

Kunzite pertama kali ditemukan pada tahun 1879 di Connecticut dan dengan cepat batu pink pucat ini terlupakan sampai penemuannya yang kedua tahun 1902 di Kecamatan Pala, Kabupaten San Diego, Provinsi California, USA.

Penemuan yang cukup menggegerkan dunia internasional di waktu itu setelah pada tahun itu seorang gemolog paling berpengaruh dari New York, memberinya sebuah deskripsi yang komprehensif tentang batu yang baru saja ditemukan di California ini.

Sekarang, batu dengan sistem kristal prisma datar monoklin dengan tanda khusus goresan-goresan tegak itu, utamanya ditemukan di Afghanistan, Madagaskar, Brasil dan Amerika.

Batu tak bernama
Sampai tahun 1917 batu ini belum memiliki nama. Sang ahli permata yang bernama George F Kunz itu sudah lama ingin mengabadikan namanya bagi sebuah batu, kebetulan ada batu baru yang belum punya nama resmi.

Namun dua penambang yang terkait dengan penemuan batu itu di lapangan, Frederic Stickler dan Frank Salmon juga menginginkan hal serupa. Di Eropa sebuah perusahaan menamai batu pendatang baru itu 'California Iris' (Iris adalah Dewi Pelangi dalam mitologi Yunani Kuno).

Kunzite
Sejak tahun 1917 permata pink ini resmi menyandang nama Kunzite dan dipakai secara luas secara internasional. Di Indonesia sendiri belum ada nama khusus bagi permata yang satu ini.

Sejauh ini nama Indonesia-nya memang belum ada tapi saya yakin orang kita tak kalah kreatif. Jika batu ini semakin populer di sini pasti bakalan muncul nama Indonesia-nya, sekedar usul 'Akik Merah Jambu' atau 'Biduri Kayas', misalnya, (kayas = pink, bhs Sunda).

Nuansa pink yang lembut feminin
Daya tarik permata ini bergantung pada kejernihan dan nuansa pink-nya yang lembut yang seringkali menampilkan bayang-bayang keunguan. Sangat lembut, halus, berkesan feminin, dan menggoda.

Untuk mengoptimalkan karakter khasnya itu, para pengasah batu harus mengasah batu ini dengan teliti. Karena tergantung dari sudut mana anda memandangnya, permata Kunzite akan tampak ungu, pink, atau bahkan tak berwarna.

Secara gemologi fenomena ini disebut pleokroisma yang artinya hampir sama dengan multi-warna, atau berbeda warnanya jika dilihat dari sudut yang lain. Karakter ini terpancar sangat baik dalam permata Kunzite.

Kunzite dalam berbagai nuansa pink keunguan yang menawan.
Jika anda berkesempatan melihat Kunzite secara dekat, coba anda perhatikan. Pada batu yang diasah secara sempurna, warna yang paling indah dari batu ini selalu tampak optimal dari bagian atas. Hal ini adalah hasil dari ketelitian para pengasah batu yang memotong dan memolesnya sesuai dengan karakter batu ini.

Kebanyakan Kunzite pada dasarnya memiliki warna yang ringan. Kunzite dengan intensitas dan warna-warna yang kuat termasuk langka dan tentu saja hal ini menaikkan harganya.

Dalam keluarga spodumen, Kunzite termasuk anggota termuda dibanding Hiddenite, saudara semineralnya yang berwarna hijau kekuningan yang ditemukan sekitar seperempat abad sebelum batu ini dikeluarkan dari dalam tanah.

Kunzite (kiri) dan Hiddenite (kanan) foto by Didier Descouens CC BY-SA 3.0
Nama Hiddenite diambil dari WE Hidden, orang yang menemukannya di masa itu. Spodumen bersama Diopside, Jadeite dan tiga mineral lain membentuk satu group mineral yang disebut piroksin/pyroxene.

Ditemukan juga di tempat lain
Tahun 1961 produksi Kunzite dunia di dominasi oleh Brasil sampai tahun 1978 ketika batu ini ditemukan juga di Afghanistan. Baru-baru ini saja Brasil kembali menjadi pemasok utama batu itu setelah ditemukan tambang-tambang baru di negeri samba ini.

Sebagai varietas dari mineral spodumen, Kunzite masih termasuk dalam rantai batuan silikat. Warna pinky-nya yang indah itu disebabkan oleh ion mangaan.

Kristal Spodumen varietas Kunzite, origin Madagaskar. By Parent Géry CC BY-SA 3.0 
Akan tetapi warna Kunzite bisa memudar jika terkena cahaya matahari secara langsung dalam waktu lama. Sehingga kurang cocok jika dikenakan sambil berlama-lama berjemur di tepi pantai, misalnya.

Bidang belah yang tajam
Kekerasannya sangat handal, 6.5 - 7 pada skala Mohs. Namun bidang belahnya tajam sehingga sangat sulit dipotong untuk mendapat bentuk yang diinginkan.

Kristal, atau bagian dari kristal mentahnya seringkali terkikis ketika diangkat ke permukaan yang dapat mengurangi beratnya sampai beberapa kilogram. Hal ini disebabkan karena bidang belah kristalnya yang tajam.

Setelah mencapai bentuk akhir, pengasahannya tidak rumit lagi, namun menjadi sangat sulit untuk dipotong ulang mengingat karakter belahan yang telah disebut diatas.

Namun gemerlap kilaunya seringkali mengejutkan para pengasah batu yang sudah ahli sekali pun. Karena mereka seperti menemukan sesuatu yang di luar perkiraan mereka.

Dalam perdagangan, Kunzite tersedia dalam berbagai bentuk asahan yang indah menawan. Permata ini tersedia dalam jumlah dan ukuran yang relatif banyak dan besar dengan harga terjangkau.

Permata pink yang menarik lainnya: Gemerlap Penuh Pesona dari Morganite


Kamis, 09 Maret 2017

12 Permata Paling Langka dan Termahal di Dunia (bag-1)

Bumi adalah tempat dari ribuan jenis mineral, ada sekitar 4.000 mineral terkandung di dalamnya. Di antara sebanyak itu ada yang jumlahnya melimpah ada yang tercipta sangat sedikit.


Red Beryl - foto By Rob Lavinsky, iRocks.com – CC-BY-SA-3.0
Di antara yang sedikit itu ada yang berkualitas permata, ketika ditemukan dan diolah ia menjadi permata nan teramat langka.

Harganya? Jangan ditanya, luar biasa di luar akal... tapi tidak bagi para kolektor atau gemologis yang paham akan nilai sebuah kelangkaan.

Berikut adalah jajaran batu permata yang termasuk sangat bahkan amat sangat langka dan harganya yang luar biasa itu.

1. Jeremejevite - 26.7 juta per carat
Jeremejevite (Al6B5O15(F,OH)3) adalah mineral alumunium borat yang berasosiasi dengan fluorida dan hidroksida.

Nama permata nan teramat langka ini diambil dari nama ahli mineral Rusia, Pavel Vladimirovich Jeremejev. Pertama kali ditemukan di Pegunungan Adun-Chilon di Siberia pada 1883.

Derajat kekerasannya setara Quartz,  6,5 - 7,5 pada skala Mohs. Level yang sangat ideal dijadikan permata.

Jeremejevite - foto By DonGuennie CC BY-SA 4.0
Sampai sekarang hanya beberapa ribu kristal saja yang pernah ditemukan dan kebanyakan ukurannya kecil-keci sehingga tidak cocok dijadikan permata.

Selain di Siberia Jeremejevite ditemukan juga di Pegunungan Pamir di Tajikistan, Namibia dan Eifel (Jerman) dan Madagascar. Spesimen biru terang adalah varietas termahal dari permata ini.

Harga tertinggi yang pernah dicapai sebuah Jeremejevite yang amat langka ini adalah 2.000 USD atau 26.7 juta rupiah per carat.

2. Black Opal - 30.7 juta per carat
Black Opal banyak dihasilkan tambang permata di Australia. Sesungguhnya dia tidak langka-langka amat, tapi permintaan Black Opal tidak imbang dengan produksi Opal jenis ini.

Di antara spesimen yang dikeluarkan dari dalam tanah hanya sedikit Black Opal yang betul-betul memiliki efek 'jarong' siang-malam. Harga tertinggi Black Opal tercatat 2.300 USD per carat.

Black Opal - foto By Daniel Mekis CC BY-SA 3.0
Opal atau Kalimaya adalah permata keturunan mineral Quartz, namun secara teknis dia tidak tergolong mineral melainkan mineraloid. Rumus kimianya Si2.nH2O

Alasan disebut mineraloid karena Opal tidak memiliki struktur kristal seperti yang dimiliki semua mineral. Opal menjalani proses keterjadian (genesa) yang tidak sama dengan mineral pada umumnya yang melibatkan tekanan atau panas yang tinggi.

Harga Black Opal paling mahal tercatat 2.300 USD per carat atau 30.7 juta/ct.

Selengkapnya tentang Opal dapat anda baca di sini: Keindahan dan Pesona Batu Kalimaya

3. Poudretteite - 40 juta per carat
Varietas pink lembut dari mineral ini hanya sekali ditemukan di tahun 1960an, di Gunung St. Hilaire Quebec Canada, penemunya adalah keluarga Poudrette.

Waktu itu hanya berapa kristal dalam ukuran sangat kecil dan belum dinyatakan sebagai mineral jenis baru. Rumus kimianya KNa2B3Si12O30. Kekerasannya sekitar 5 pada skala Mohs.

Poudretteite  (Credit: Smithsonian Gem Collection)
Tahun 2000 permata yang extremely rare  ini mulai memasuki market setelah depositnya ditemukan juga di Mogok, Myanmar, seperti yang tampak seperti yang dalam foto di atas.

Ukurannya cukup besar, mencapai 9.41 carat dan sejauh ini hanya satu-satunya Poudretteite terbesar yang pernah ditemukan, kini menjadi bagian dari koleksi National Gem Collection

Batu yang dibayar 3.000 USD per carat ini dihadiahkan kepada Smithsonian Institute oleh Frances Miller Seay pada tahun 2007. Dalam rupiah batu ini dihargai sekitar 40 juta/ct!

4. Benitoite - 53,5 juta per carat
Rumus kimia batu ini adalah BaTiSi3O9, warnanya biru keunguan, adonan kristalnya terdiri dari barium, titanium dan silika. Pertama kali ditemukan tahun 1907 di pedalaman San Benito, California USA.

Benitoite - foto  By Didier Descouens  CC BY-SA 4.0
Benitoite berkualitas permata hanya sekali itu saja ditemukan, tak heran jika harganya sangat mahal. Terlebih tambang ini hanya menghasilkan batu yang sangat kecil. Jarang didapatkan yang ukurannya lebih dari 1 carat.

Kelebihan benda langka ini adalah fluoresensi yang kuat atau pendaran kuat cahaya biru terang seperti fluor yang bercahaya hijau di dalam gelap.

5. Musgravite - 81,16 juta per carat
Satu lagi batu yang eksistensinya sangat langka, ditemukan tahun 1967 di Pegunungan Musgrave, Australia. Warnanya macam-macam, namun yang paling berharga adalah warna abu kehijauan dan ungu.

Populasinya permata ini amat sangat sedikit, sampai awal tahun 2000an jumlahnya tak lebih dari segenggaman tangan! Musgravite paling besar yang diketahui beratnya mencapai 5.7 carat

Musgravite (Multicolour.com)
Dalam bahasa kimia batu ini disebut magnesiumtafeit-6N'3S (Be(Mg, Fe, Zn)2Al6O12, rada sulit juga nyebutnya, apalagi mengingatnya. Kekerasannya sangat tangguh, 8,5 pada skala Mohs, sangat adorable dijadikan permata.

Batu yang berkali-kali dinobatkan sebagai salah satu permata langka ini harga tertingginya mencapai 4.000 USD per carat atau 81,16 juta/ct.

6. Zamrud Merah (Bixbite) - 133.36 juta per carat
Bixbite adalah keturunan mineral beryl, masih saudara sekandung semineral dengan Zamrud, Aquamarine, Morganite, Heliodor, dan Goshenite, tapi ia ditakdirkan berwarna merah dan jauh lebih langka dari saudara-saudaranya itu.

Red Beryl - foto By DonGuennie CC BY-SA 4.0
Mineral beryl yang murni tidak berwarna alias bening, masuknya elemen-elemen penyusup menimbulkan warna-warni pada mineral ini.

Zamrud mendapat warna hijau dari senyawa chrome, sementara besi menyebabkan beryl menjadi Morganite dan Heliodor dan lithium menelurkan Aquamarine.

Dibanding nama aslinya, yaitu Bixbite, batu ini lebih dikenal dengan nama 'Zamrud Merah'. Ion logam mangaan (Mn) bertanggung jawab atas warna merah pada permata ini.

Varietas beryl nan langka ini hanya ditemukan di beberapa tempat saja di Amerika Serikat, yaitu di Wah Wah Mountains, Beaver County, Utah dan Round Mountains.

Sebenarnya daging batu bixbite tidak begitu bagus untuk dijadikan gemstones, tapi karena kelangkaannya, harganya melejit mencapai 10.000 usd per carat untuk top quality speciments.

7. Alexandrite - 160.3 juta per carat
Bisa inilah jadi permata paling indah yang pandai mengubah warna, pertama kali ditemukan di pegunungan Ural, Rusia. Popularitasnya kini menanjak di China dan Jepang yang tampaknya akan kian menaikkan harga batu ini.

Alexandrit - By Salexmccoy 
Permata dengan permainan warna nan ajaib ini masih keluarga chrysoberyl, mineral yang memang terkenal dengan special effect paling spektakuler di seantero blantika batu permata.

Sayangnya batu yang resmi jadi permata nasional bangsa Rusia ini semakin langka saja ditemukan di alam, terutama untuk spesimen berkualitas tinggi. Tak heran jika Alexandrite harganya terus naik.

Top quality Alexandrite pernah terjual dengan harga 12.000 USD per carat. Artikel lengkap tentang Alexandrit dapat anda baca di sini:

Display Cahaya dan Warna Tiada Duanya dari Alexandrit

Batu apa lagi yang paling langka dan paling mahal di dunia, silahkan lanjut ke bagian 2 di sini.

Tulisan menarik lainnya :

9 Berlian Termahal di Dunia

Tsavorite, Garnet Hijau nan Cemerlang

Kembalinya Spinel, si Permata nan Jelita


12 Permata Paling Langka dan Termahal di Dunia (bag-2)

Dari sekitar 4000an mineral yang terkandung di dalam bumi, barangkali tidak semuanya pernah anda lihat dengan mata kepala sendiri.


Serendibite adalah satu mineral paling langka, foto By Kelly Nash CC BY 3.0   
Dari 4000an mineral itu beberapa di antaranya tergolong amat sangat langka. Berikut adalah jajaran mineral permata langka dan harganya yang luar biasa itu. Ini adalah bagian kedua dari dua tulisan, artikel pertama bisa anda baca di sini.

8. Berlian - 200.4 juta per carat
Inilah permata yang tidak termasuk langka namun harganya tidak pernah murah. Berlian dari dahulu terkenal sebagai batu dari segala batu. Batunya para raja ratu dan kaum bangsawan.

Keunggulan fisik dan kimianya tak tertandingi oleh material apapun. Selain paling gemerlap, tidak ada apapun di muka bumi yang bisa menandinginya dalam hal kekerasan.

Berlian - foto By Marto Sarto CC BY-SA 3.0
Pada deret skala Mohs permata ini berada di level 10 dan material kedua setelahnya adalah corundum (Ruby dan Safir) yang berada di level 9. Namun sesungguhnya Berlian beberapa kali lebih keras dari corundum.

Permata legendaris ini biasanya ditemukan dalam pipa kimberlit (jalur lava gunung berapi tua yang sudah mati sejak 1 atau 3 milyar tahun yang lalu).

Harga berlian berkualitas top di pasaran permata bisa mencapai 15.000 per carat atau 200 juta/ct dan harga ini terus saja naik dari tahun ke tahun.

9. Serendibite - 240,5 juta per carat
Jika Berlian yang gemerlap berharga mahal barangkali tidak aneh, mineral di bawah ini tampilannya benar-benar bertolak belakang dengan Berlian. Hitam gelap dan seperti bukan dari planet ini.

Pertama kali ditemukan di Srilangka pada 1902 oleh Dunil Palitha Gunasekera yang kemudian dinamakan Serendib, dari bahasa Arab kuno yang artinya' Srilangka'.

Formula kimianya lumayan rumit buat dituliskan apalagi dibaca, tapi jika anda ingin mengetahuinya ini dia rumus kimianya: ((Ca,Na)2(Mg,Fe2+)3(Al,Fe3+)3[O2|(Si,Al,B)6O18]).

Serendibite - foto By Kelly Nash  CC BY 3.0
Selain di Srilangka batu ini ternyata ditemukan juga di Mogok yang sejak berabad-abad lalu terkenal sebagai 'The Capital City of Rubies' itu.

Kebanyakan kristal Serendibite bersifat opaque (tidak tembus pandang) tapi ia menunjukkan pleokroisme atau perubahan warna jika dilewati cahaya. Ada yang keemasan, coklat, hijau sampai biru.
Serendibite- foto DonGuennie CC BY-SA 4.0
Kekerasannya lumayan tangguh, 6,5 - 7 pada skala Mohs dan ideal dijadikan permata, namun karena kelangkaannya barangkali batu ini hanya diburu oleh para kolektor kelas ikan paus saja.

Harga terakhirnya mencapai 18.000 USD atau 240,5 juta per carat!

10. Grandidierite - 267,2 juta per carat
Batu yang ditemukan di Madagaskar ini selalu masuk dalam jajaran 10 permata paling langka di dunia dan jadi incaran spesialis kolektor batu langka.

Pertama kali ditemukan oleh ahli mineral Prancis bernama Alfred Lacroix di tahun 1902. Untuk menghormati seorang naturalis Alfred Grandidier batu ini kemudian dinamai Grandidierite.

Rough Grandidierite - By Rob Lavinsky, iRocks.com CC BY-SA 3.0
Sejak ditemukannya batu ini kemudian hanya ditemukan di beberapa lokal saja di seluruh dunia, termasuk di antaranya Malawi, Namibia dan Srilangka. Diperkirakan hanya ada bebera ratus biji saja yang sudah dijadikan permata.

Kekerasannya 7 - 7,5 pada skala Mohs, setara dengan Quartz atau Garnet. Mineral berkualitas permata kebanyakan berasal dari Madagaskar dan spesimen dengan kejernihan optimal sangat amat jarang dijumpai.

Jika ada kolektor kelas kakap membaca blog ini, harap waspada dengan Grandidierite opaque, karena jenis ini tidak berkualitas permata dan harganya tentu jauh dari Grandidierite berkualitas gemstone yang bisa mencapai 20.000 USD atau 267,2 juta rupiah/ct.

11. Taaffeite - 467,6 juta per carat
Satu lagi mineral yang langka terdapat di alam adalah Taafeite, mineral ini pernah salah diidentifikaskan sebagai Spinel, permata cantik jelita yang juga termasuk langka itu.

Pertama kali ditemukan tidak di dalam tanah, tapi di atas meja dan sudah di asah berupa permata di Dublin Irlandia tahun 1945. Saat itu batu ini dilabeli sebagai Spinel.

Taaffeite (foto Multicolor.com)
Setelah diadakan penelitian lanjut ternyata permata itu adalah mineral dari jenis yang sama sekali baru, tidak ada hubungannya dengan Spinel.

Dalam pengujian Taafeite menampilkan pembiasan ganda sementara Spinel cenderung tunggal sehingga Spinel memiliki tone warna yang tetap dilihat dari segala arah.

Batu ini ditemukan di Srilangka dan Tanzania, harganya mencapai 35.000 USD/467,6 juta per carat.

12. Red Diamond - 52,1 milyar per carat !
Ini dia permata yang menduduki rangking teratas sebagai permata paling mahal sejagat raya. Selain sangat mahal juga sangat langka, hanya ada 20 - 30 Red Diamond yang telah disertifikasi dan kebanyakan kecil-kecil, kurang dari 0,5 carat.

Red Diamonds 
Rekor harga tertinggi sebuah Red Diamond seberat 2,26 ct yaitu 2.7 juta USD atau 1.18 juta per carat! Berlian merah itu dilelang di balai lelang Sotheby pada tahun 2007.

Masih ada beberapa Red Diamonds yang ukurannya lebih dari 3 carat yang belum masuk balai lelang dan biasanya diperjual belikan secara tertutup sehingga bisa jadi luput dari pengamatan penulis blog ini.

Mouissaieff Red Diamond 
Red Diamond paling termahsyur adalah Mouissaieff Red Diamond. Ukurannya 5.11 carat, rough Berlian langka ini ditemukan tahun '90an di Brazil yang kemudian dibeli oleh Moussaieff Jewellers Ltd pada tahun 2011 seharga 8 juta dolar.

Sekarang harganya diperkirakan mencapai 20 USD (267,2 M) sekitar 52,1 milyar Rupiah/carat!

Nah, itulah kisah permata yang sangat unik dengan eksistensinya teramat langka dan harga yang ruarr biasa mahalnya. Sampai jumpa di tulisan berikutnya!

Tulisan menarik lainnya:

9 Berlian Termahal di Dunia

Tsavorite, Garnet Hijau nan Cemerlang

Kembalinya Spinel, si Permata nan Jelita



Rabu, 08 Maret 2017

Serba Serbi Bacan atau Gem Silica

Gem Silica adalah varietas Kalsedoni yang paling berharga. Warna biru kehijauannya diperoleh dari elemen tembaga yang menyusup pada kisi-kisi kristal ketika mineral permata ini terbentuk.
Rough Gem Silica yang sudah dipolish (7.6 x 4.7 x 4.3 cm), origin: Arizona (USA), foto: Rob Lavinsky, iRocks.com,-CC BY-SA 3.0
Batu ini secara internasional dikenal dengan nama Gem Silica atau Chrysocolla Chalcedony. Kita menyebutnya 'Bacan' dan terbagi dalam sub-spesies yang secara informal dinamai 'Bacan Doko', 'Bacan Gulau', atau 'Bacan Palamea'

Biasanya nama-nama itu menunjukkan kualitas atau tampilan tertentu sebuah Bacan. Sementara Gem Silica adalah terminologi umum untuk semua sub-spesies batu ini.

Batu berkualitas terbaik biasanya dinilai dari originalitas (natural/nontreatment)  dan intensitas warna, yaitu penuh merata atau sudah melebur maksimal dan memiliki tingkat kejernihan yang optimal (minim inklusi).

Permata yang di Indonesia dihargai tinggi ini sudah lama populer, tampilannya ada yang mirip Giok jenis Imperial Jade sehingga menaikkan pamor batu ini ke jenjang yang lebih tinggi.

Imperial Jade adalah varietas Giok jadeit yang hijau beningnya laksana Zamrud, sangat dipuja di China, dengan pemujaan yang konon  melebihi pemujaan mereka terhadap batu apa pun.

Bagi anda yang ingin tahu lebih banyak tentang Giok dan Imperial Jade plus misteri yang menyelimutinya, silakan baca artikelnya di sini:

Baca juga: Menyingkap Misteri Batu Permata Giok

Permata paling indah yang langka
Dalam keluarga Quartz, Gem Silica digolongkan sebagai varietas Kalsedoni yang paling langka dan paling berharga. Harganya di luar sana bisa mencapai 100 USD/ct atau lebih untuk kualitas terbaik.

Namun, meskipun Gem Silica termasuk permata yang paling indah, kalau mau dilihat secara global, ternyata masih banyak orang belum pernah mendengar atau mengenal permata ini,

Batu ini memang termasuk ekslusif, keberadaannya di alam termasuk sedikit. Di Indonesia depositnya hanya terdapat di sebuah pulau kecil di Maluku (Pulau Bacan). Sementara di Amerika kian hari kian sulit saja mendapatkan spesimen berkualitas bagus.

Bacan atau Gemsilica asli Indonesia yang hijau-birunya sungguh segar dan sedap dipandang (foto dan batu milik para kolektor di Indonesia)
Batu dengan top quality biasanya diburu oleh para kolektor, investor atau spekulator di dunia permata, sementara di kalangan desainer perhiasan, batu ini tampaknya terbatas digunakan oleh jewelery designer kelas atas.

Dia juga jarang dipajang di mall-mall atau pusat-pusat penjualan gemstones bergengsi, kalau pun ada banderol harganya pasti akan sangat tinggi.

Gem Silica dalam mineralogi
Meskipun disebut Chrysocolla Chalcedony ternyata ia bukan varietas Chrysocolla. Hasil penelitian mutakhir menunjukkan mineral chrysocolla tidak berpengaruh signifikan dalam kristal batu ini.

Dalam istilah ilmu mineral, Chrysocolla disebut hidro-tembaga-silikat dengan senyawa tembaga sebagai penyebab warnanya kebiruan, yang bisa dikatakan mirip dengan Pirus.

Rough Chrysocolla (origin: Congo) foto: Rob Lavinsky, iRocks.com-CC-BY-SA-3.0
Chrysocolla sendiri tidak digunakan secara luas sebagai permata, namun mineralnya termasuk penting karena Cyrsocolla adalah sedikit dari permata yang mengandung tembaga seperti pada Pirus.

Akan tetapi mineral ini termasuk lunak, derajat kekerasannya 2 sampai 4 pada skala Mohs. Meskipun birunya indah, Chrysocolla terlalu lembek untuk dijadikan jeweleries apalagi mata cincin.

Ketika diangkat dari dalam tanah, rough Chrysocolla biasanya didapatkan bercampur dengan Malakit, Azurit, Pirus atau kristal Quartz.

Kaitannya dengan Gem Silica, secara teknis Gem Silica atau Bacan adalah Kalsedoni yang warna biru-hijau nya disebabkan oleh tembaga (cuprum), sama dengan biru yang di dapat oleh Chrysocolla.

Jadi dapat dikatakan, batu ini adalah perpaduan antara keindahan biru Chrysocolla dengan Kalsedoni yang kekerasannya superior. Perpaduan ini menghasilkan Gem Silica dengan tone biru-hijau yang indah.

Makna lain dari istilah 'gem silica' adalah: 'gem' = material berkualitas permata, dan 'silica' = sekeras silika (quartz) yang membuatnya sangat handal dan tangguh, bandingkan dengan Chrysocolla yang lunak atau bahkan Pirus yang kekerasannya 6 pada skala Mohs.

Istilah lain dari Bacan adalah 'chrysocolla in chalcedony' yang artinya kurang lebih '(warna) chrysocolla di dalam mineral kalsedoni'. Maknanya serupa dengan di atas, Gem Silica adalah Kalsedoni dengan keindahan warna Chrysocolla

Masih keturunan Quartz
Gem Silica adalah varietas Kalsedoni dari kelompok quartz kriptokirstalin. Ya, Quartz yang terkenal sebagai induk dari berbagai batu permata yang tak terbilang banyaknya itu.

Bicara soal Quartz, barangkali ingatan kita akan melayang kepada batu seperti Amethyst (Kecubung), Citrine (Kecubung Kuning/Topaz Madeira), Ametrine, Rock Crystal (Quartz Bening/Kinyang ES), dll.
Amethyst
Batu-batu di atas termasuk dalam kelompok quartz makrokristalin. Sementara varietas quartz terbanyak sesungguhnya adalah tipe kriptokristalin: di mana Kalsedoni adalah salah satu di antaranya.

Quartz kriptokristalin terdiri dari gabungan kristal-kristal sangat kecil (mikroskopis) dan biasanya translucent sampai opaque, dengan luster waxy, vitreous (glassy) sampai kusam (dull).

Meski daging batunya sangat halus, mineral ini bersifat porous (berpori-pori) sehingga bisa menyerap cairan, karena itu banyak Kalsedoni yang dicelup (dyed) untuk mengubah atau menyempurnakan warnanya, tak terkecuali Gem Silica (Bacan)

Treatment pada Gem Silica
Batu ini bisa dikoreksi cahaya atau warnanya dengan merendamnya di dalam air. Air yang terserap akan meningkatkan kualitas warnanya, namun hal ini hanya bersifat temporary (sementara).

Kalsedoni bening atau yang berasap (milky) dapat dicelup (dyed) dengan cairan pewarna anorganik yang mengandung garam cobalt atau tembaga sehingga mirip dengan Bacan. (sumber: Gems & Gemology; 2006, Vol. 42 Issue 3, p140).

Batu-batu seperti itu seharusnya tidak dijual dengan nama Bacan... tapi yah tahu sendirilah, terlalu banyak orang yang memanfaatkan ketidak tahuan orang akan hal ini. Waspadalah jika anda membeli Bacan, dapatkan dari sumber yang layak anda percaya.

Tambang Gem Silica (Bacan)
Seperti telah dikatakan di atas, sejauh ini hanya sedikit tempat di muka bumi yang diketahui mengandung Bacan. Kebanyakan lokasi-lokasi ini hanya produktif selama beberapa tahun sebelum akhirnya kehabisan deposit.

Beberapa tempat di antaranya:.

Miami-Inspiration Mine di Globe-Miami area, Arizona, USA. Untuk saat kini tambang inilah penghasil utama Gem Silica dengan kualitas terbaik. Tempat lainnya di provinsi ini adalah Ray Mine.

Keystone Copper, Arizona, USA. Pernah menghasilkan Gem Silica dalam jumlah yang cukup lumayan di awal tahun 1900an.

Gemsilica, origin: Arizona  (USA) foto: instagram.
Gem Silica juga ditemukan dalam jumlah terbatas di New Mexico (USA), Mexico, Peru, Chili, Taiwan, Philipina dan tentu saja Pulau Bacan, Indonesia.

Bacan alias Gem Silica tampaknya memang ditakdirkan untuk jadi barang langka, deposit yang ditemukan tidak pernah dalam size besar, beratnya maksimal hanya beberapa kilogram.

Tidak seperti Serpentine (Giok Aceh yang sempat menghebohkan beberapa waktu lalu) atau sebuah bongkahan tunggal Rock Crystal yang pernah ditemukan dalam ukuran besar dan beratnya berton-ton.

Anda sudah punya Bacan yang terjamin originalitasnya? Berbahagialah, anda termasuk salah satu pemilik benda langka nan indah dan tiada duanya itu.

Satu-satunya permata alam yang mirip dengan Gem Silica alias Bacan adalah Aquaprase yang berasal dari Afrika. Bedanya, 'Bacan Afrika' ini memperoleh warna indahnya dari senyawa chrom atau nikel.

Baca juga: Aquaprase, Chalcedony Biru Kehijauan dari Afrika


Senin, 06 Maret 2017

Aquaprase, Chalcedony Biru Kehijauan dari Afrika

Ketika itu, di tahun 2014, seperti biasa Yianni Melas, seorang pencari permata kawakan sedang melakukan kegiatan rutinnya di suatu tempat di Afrika.
Aquaprase source image instagram - Yianni Melas
Saat mengunjungi pondok sejawatnya tampaklah sesuatu pada sebuah rak. Ia melihat bongkahan-bongkahan batu yang kelihatan jelek. Namun dia tahu itu adalah spesimen menarik yang belum pernah dia lihat sebelumnya.

Sebagai pencari batu veteran sudah ribuan jenis spesimen pernah dia lihat. Namun kali ini ia merasa berbeda. "Sulit menjelaskannya, saya hanya merasa ada sesuatu yang lain." katanya.

"Saya tahu itu sesuatu yang tidak biasa'" tambahnya. "Potongannya benar-benar buruk dan anda hanya bisa melihat sedikit warna biru-kehijauan di dalamnya."

Rough Aquaprase - foto insagram Yianni Melas
Tapi ketika disenter, bongkahan itu tampak berubah warna dari biru kehijauan menjadi kuning kehijauan. Timbul dalam pikirannya, dari mana datangnya batu-batu itu?

Area tempat ia melihat batu ini pertama kali, diketahui oleh kalangan setempat sebagai penghasil Opal. Ketika menggali tanah di sana ia menemukan spesimen (rough) dengan tipe yang berbeda-beda sebagaimana layaknya rough Opal.

Dia memperlihatkan rough yang didapat kepada rekan-rekan sejawatnya atau komunitas batu permata. Kebanyakan tidak tertarik dan tak seorang pun -termasuk yang sudah ahli- tahu batu jenis apa itu?
Aquaprease, foto instagram Yianni Melas
Ada mengatakan Opal Hijau, ada yang bilang Chrysoprase sementara yang lain mengatakan Chrysocolla. Dia sendiri yakin batu ini tidak termasuk ke dalam spesies tersebut.

Teman-temannya mulai mentertawakan ketika dia masih ngotot. "Saya biasanya menerima apa yang dikatakan orang, tapi kali ini saya tahu saya benar."

Maka ia pun membawanya ke sebuah gem lab resmi dan setelah beberapa bulan diteliti, diputuskanlah bahwa batu itu jenis Chrysoprase. Tapi Melas masih merasa belum yakin.

"Bekerja di laboratorium dan di lapangan itu berbeda," katanya. "Masing-masing ada kelebihan sendiri. Biasanya saya dengar apa kata orang. Tapi kali ini saya tetap pada pendirian saya. Saya tahu batu ini berbeda"
Aquaprase, source image instagram - fablebay
"Kata 'chrysoprase' berasal dari bahasa Yunani yang artinya 'kuning-hijau', sementara batu ini memiliki cahaya biru yang kuat... " tambah Melas.

"Saya katakan kepada orang lab, 'Dengar saya ini keturunan Yunani. Kami memberi nama pada apa saja, tapi kami tidak akan pernah menamai batu biru-hijau adalah 'chrysoprase' karena arti kata itu adalah kuning keemasan.'

Akhirnya Melas mengirimkan spesimen batu ini ke Gemological Institute of America (GIA) untuk diteliti lebih lanjut.

"Selama tiga bulan saya tidak mendapat kabar apa-apa dari mereka," kata Melas. "Kemudian mereka menelpon dan mengatakan bahwa saya telah menemukan sesuatu yang luar biasa. Batu itu bukan chrysoprase, bukan pula chrysocolla. Tapi spesies chalcedony yang belum pernah ditemukan sebelumnya."

GIA menjuluki batu Kalsedoni afrika ini "Bluish Green Chaldeony" atau Kalsedoni Biru Kehijuan yang dimasukan ke dalam jajaran permata jenis baru. Betul-betul baru dan belum memiliki nama.

Aquaprase foto instagram Yianni Melas
Melas menamakannya "Aquaprase". 'Aqua' mencerminkan warnanya yang biru laut dan 'prase' adalah gambaran nuansa atau bayangan warnanya yang kehijauan.

Sejak saat itu perasaan pencari batu kawakan ini bagai teraduk-aduk. Tidak semua orang bisa digelari penemu, apalagi sepanjang tahun berikutnya penemuan Melas jadi perbincangan di mana-mana.

Akun instagramnya dipenuhi foto dan berbagai dokumentasi tentang Aquaprase dan ia tampak bangga dengan penemuannya itu.

Uji laboratorium
Gem Lab GIA banyak melakukan pengujian untuk memastikan dari jenis apa batu ini. Selain juga untuk memastikan bahwa batu ini tidak melewati treatment apapun.

"Saya ingin batu ini tetap natural tanpa rawatan ini itu, bahkan tidak setitik minyak pun di dalamnya," kata Melas. "Dalam polishing terakhir pun kami tidak memolesinya dengan lilin."

Dua tipe rough Aquaprase
Sejauh yang diketahui Melas, batu ini belum ditemukan di tempat lain dan menurut pengamatannya terdiri dari dua tipe: Tipe translucent dengan warna biru-hijau dan tipe baby-blue yang dalamnya agak berasap dan bisa berubah warna.

Warna biru kehijauan Aquaprase memang berbeda dari jenis Kalsedoni Afrika yang pernah diteliti GIA. Permata ini mendapatkan warnanya dari senyawa chrom atau nikel.

Liontin Aquaprase, source image: instagram - fablebay
Perbedaan dengan Chrysoprase Chalcedony atau Gem Silica (Bacan) dari tingkat penyerapan spektrum, dan komposisinya di mana Bacan mendapatkan warna biru kehijauannya dari senyawa cuprum (tembaga).

Di manakah Aquaprase ditambang? Sampai sekarang Mr. Yianni Melas merahasiakan tempat ditemukannya batu ini dan tempat itu aman dari serbuan para pemburu permata.


Kamis, 02 Maret 2017

Zircon, Permata Alam yang Kalah Tenar Dibanding Sintetisnya

Banyak orang tidak mengetahui bahwa Zircon sebenarnya adalah sebuah permata alam. Hal ini dikarenakan begitu ngetopnya permata sintetis yang disebut Zirconia atau Cubic-Zirconia beredar di pasaran.
Warna-warni pada Zircon
Zircon (asli) memang seperti sedang 'menderita' krisis kehilangan identitas, karena namanya serupa dengan sintetisnya tersebut yaitu cubic-Zirconia yang umumnya disingkat menjadi 'Zircon' saja.

Nama permata sintetis itu begitu melekat sehingga banyak orang mengasosiasikan 'Zircon' sebagai permata sintetis  belaka, padahal mereka adalah dua substansi yang berbeda meskipun sama-sama mengandung unsur zirkon dalam kristalnya.

Permata alam ini sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu dan hadir dalam warna yang cukup beragam. Tapi yang sejak lama populer adalah varietas bening mirip berlian yang dalam istilah dagangnya disebut 'Matura Diamond'.

Warna-warni pada Zircon di antaranya kuning bening, merah, oranye, coklat, hijau cerah, hijau daun, hijau tua dan biru langit. Di antara warna-warna itu varietas kuning atau coklat keemasan dan biru langit adalah Zircon dengan harga yang paling mahal. Pada saat ini yang paling populer adalah Zircon biru.

Blue Zircon - source/lisensi CC BY-SA 4.0
Asal kata Zircon
Nama Zircon berasal dari kata Arab, 'zarqun' yang artinya kuning oranye menyala, tapi bisa juga dari bahasa Persia 'zargoon' yang berarti kuning emas. Lidah Eropa menyebutnya 'cerkonier', 'jargoon' atau 'gaicone'.

Di Indonesia hanya dikenal dua nama  yaitu Yakut dan Biduri Langit. Kata Yakut sendiri berasal dari bahasa Arab yang di Yunani menjadi hyacinth, yang lantas berubah lagi menjadi yacinth.

Dulu, termasuk di Indonesia, istilah yacinth digunakan untuk menyebut semua permata kuning, seperti Topaz. Namun sekarang istilah ini khusus bagi Zircon dengan warna kuning atau coklat kemerahan.

Zircon - foto by Gunnar Ries Amphibol - lisensi CC BY-SA 3.0
Zircon termasuk salah satu permata paling berat, sehingga dia tampak lebih kecil jika dibandingkan dengan permata lain dengan berat yang sama.

Derajat kekerasannya mencapai 7,5, cukup pejal dan handal, namun agak rapuh karena sistem kristalnya mempunyai bidang belah yang agak lengkung (concoidal), sehingga agak kurang tahan gesekan terutama dengan substansi lain yang lebih keras.

Batu-batu ini biasanya disimpan secara tersendiri agar tidak saling beradu satu sama lainnya, karena hal itu bisa menumpulkan sudut-sudut facetnya.

Zircon dalam mineralogi
Secara mineralogi Zircon termasuk dalam kelompok nesosilikat, nama kimianya adalah zirkon silikat dengan rumus kimia ZrSiO4.

Berat jenisnya bervariasi dari 3,95 sampai 4,70 yang membuatnya terbagi menjadi dua jenis. Jenis pertama dengan berat jenis 4,67 - 4,70, terdiri dari mineral ZrSiO4 murni, umumnya bening dan banyak digunakan sebagai imitasi berlian.

Jenis kedua dengan berat jenis 3,95 sampai 4,10 namun yang paling umum 4,00. Biasanya mengandung pengotor ion radioaktif dan mudah pecah sehingga disebut Zircon metamik.

Warna-warni pada Zircon adalah jejak dari elemen pengotor yang masuk ke dalam mineral induk, beberapa elemen itu ada bersifat radioaktif , yaitu uranium atau thromium.
Warna-warni Zircon cengan cuts round, foto by Rob Lavinsky-iRock.com - lisensi CC BY-SA 3.0 
Agar bisa dijadikan permata, zat radioaktif ini harus dihilangkan dengan jalan pemanasan (heated) dimana setelah mengalami proses ini tingkat radio aktifnya sangat minimal dan tidak membahayakan pemakainya.

Tidak hanya Zircon metamic, hampir semua Zircon yang beredar di pasaran mengalami proses heat treated ini, dimana hal ini dilakukan untuk meningkatkan kecemerlangannya.

Zircon hadir dengan varian warna yang cukup beragam dan termasuk permata yang cukup langka. Namun batu ini harganya relatif terjangkau sehingga banyak kolektor permata yang memburunya.

Deposit Zircon
Depositnya tersebar di banyak tempat baik, kristalnya dapat tumbuh dalam batuan granit (batuan keras yang membeku di kedalaman) ataupun batuan pegmatit (batu hasil injeksi lava)

Kristal yang tumbuh pada batuan granit biasanya ukurannya kecil-kecil, kurang dari 1 mm, namun pada pegmatit kristalnya dapat tumbuh sampai beberapa sentimeter.
Spesimen Zircon warna zaitun yang ditemukan di Mogok, Myanmar. Foto by Rob Lavinsky-iRock.com. Lisensi CC BY-SA 3.0 
Daerah-daerah penghasil Zircon terdapat di Srilangka, Norwegia, Siberia, Myanmar, India, Italia, Swiss, Pegunungan Ural, Amerika utara, Australia. Tambang Zircon paling besar saat ini berada Australia dan Afrika Selatan.


Rabu, 01 Maret 2017

Kalsedoni, Kelompok Permata yang Paling Banyak Varietasnya

Chalcedony/Kalsedoni adalah permata Quartz kriptokristalin yang terbentuk dari campuran antara kristal quartz dengan 5% sampai 20% kristal moganite (polymorf dari quartz)


Chalcedony
Permata ini masih keturunan Quartz dari kelompok kuarsa kriptokristalin. Susunan kristalnya sangat kecil, kompak dan halus sehingga tak bisa dilihat bahkan oleh mikroskop optikal. Beberapa spesies memiliki struktur kristal yang 'lebih besar' dan masuk dalam kelompok kuarsa mikrokristalin.

Untuk beberapa lama mineral ini dianggap memiliki tekstur (daging batu) yang berserat atau fibrous. Namun sejak tahun 2007 diketahui Kalsedoni adalah gabungan antara Quartz dan Moganite.

Salah satu varietas Chalcedony, Green Agate (foto: by rockcrystal)
Kedua-duanya adalah kristal silika namun dengan sistem kristal yang berbeda, sejak tahun 2007 Moganite ditetapkan salah satu polymorf (bentuk lain) dari silika dan bersama Quartz menjadi salah satu komponen pembentuk Kalsedoni dengan kadar 5% sampai 20%.

Secara umum istilah Kalsedoni diterapkan kepada semua jenis akik atau permata quartz kriptokristalin. Di mana varietas ini memiliki warna, kejernihan, ukuran dan pola atau corak yang sangat beragam.

Chalcedony
Namun akhir-akhir ini istilah Kalsedoni dipersempit untuk varietas dengan sifat translucent (semi transparan), berwarna tunggal dengan range warna mulai kebiruan, keunguan, kuning, oranye, warna tomat, merah, coklat sampai putih atau abu-abu.

Kalsedoni populer yang banyak beredar di pasaran di antaranya Akik Pacitan, Lavender/Anggur, Leci, Anggur Hijau, Rafflesia (Limau Manis), Solar Aceh dan banyak lagi yang begitu disukai oleh para pecinta batu.

Solar Aceh yang masih termasuk keluarga Chalcedony dengan air batu dan range warna kuning coklat kehijauan yang khas.
Varietas Kalsedoni dengan tampilan, corak atau warna spesifik biasanya memiliki nama tersendiri sesuai dengan ciri khasnya. Di dunia internasional dikenal nama-nama seperti: Agate, Onyx, Sardonyx (Junjung Drajat), Chrysoprase, Chrysocolla, Carnelian, Jasper, Bloodstone, Plasma, Geode dll.

Nama-nama lokal yang populer di antaranya Sungai Dareh, Bacan, Pandan, Batu Sulaiman, Combong, Lumut Suliki, Pancawarna dan berbagai Akik,di mana masing-masing batu memiliki sub varietas dengan nama khusus pula.

Luster Kalsedoni tergolong waxy (seperti lilin) sampai vitreous (glassy). Kekerasannya rata-rata 7 pada skala Mohs, cukup tangguh dan handal sehingga batu ini termasuk awet.

Kalsedoni dalam sejarah
Mineral ini memang sangat unik dan jika ditelusuri lebih jauh ke belakang ternyata Kalsedoni memiliki sejarah yang panjang.

Ia sudah dikenal oleh orang-orang Babilonia ribuan tahun yang lalu.Di era Romawi Kuno, para pejabat tinggi kerajaan ini senang sekali menggunakan Kalsedoni sebagai perhiasan mereka.

Orang-orang jaman Victoria juga menggunakan Kalsedoni untuk cameo (ukir batu) dan intaglios (seni grafir pada batu): teksturnya memungkinkan para perajin untuk membentuk atau mengukir apa saja pada batu ini.
Seni ukir batu Cameo dan Intaglio
Konon batu ini juga disebut di dalam Injil dan tertulis pada Kitab Wahyu, bahwa batu ini adalah satu dari dua belas batu yang menghiasi dinding kota di masa itu.

Lebih jauh lagi Kalsedoni bahkan sudah dikenal sejak zaman purba, beberapa peralatan dapur atau senjata dan perhiasan manusia jaman itu ditemukan terbuat dari Kalsedoni.

Dan hebatnya, di era kekinian, meski pun Kalsedoni bukan permata mahal dan depositnya terdapat di mana-mana, batu ini seakan tidak pernah kehilangan penggemarnya.

Varietasnya yang luar biasa dengan warna dan pola yang tidak ada habis-habisnya membuat Kalsedoni selalu diminati oleh penyuka batu sampai ke level penggila atau pemburu batu profesional.

Rourgh berbagai varietas Chalcedony, yang dikenal sebagai Lavender, Chrysoprase, Akik Pacitan, Sardonyx (Junjung Drajat), Onyx (Hitam), Agate dll
Melihat sejarahnya yang panjang, tidak diragukan lagi, mineral ini adalah material paling penting sepanjang masa. Tidak hanya di dunia perhiasan namun juga penting bagi sains dan industri lain.

Asal kata Kalsedoni
Kata 'Chalcedony' sangat mungkin berasal dari 'Chalcedon', sebuah pelabuhan kuno di Asia Minor yang berhadapan langsung dengan Byzantium (koloni Yunani, sekarang wilayah Turki), orang Yunani menyebutnya 'chalkedon' sementara dalam bahasa Latin jadi 'chalcedonius'.

Ilustrasi sebuah kota pelabuhan era Byzantium sebelum jatuh ke tangan Constatinopel, Chalcedon terletak berseberangan dengan wilayah Yunani Kuno ini, sekarang  wilayah Turki dan bernama Kadikoy, bagian dari kota Instanbul.
Dalam bahasa sehari-hari Kalsedoni kita kenal sebagai akik, dan seperti yang telah disinggung di atas, beberapa di antaranya memiliki keistimewaan khusus sehingga memiliki nama tersendiri dan tentu saja nilai tersendiri pula.

Salah satu Kalsedoni termahal adalah spesies krisoprase berwarna hijau apel transparan. Batu ini pernah menjadi favorit Frederick the Great dari Prussia (Jerman), yang begitu menyukai warnanya yang hijau terang.

Chrysocolla, image by DerHexer/Harvard Museum of Natural History 
Di era sekarang kita bisa melihat Bacan yang fenomenal itu. Sejak lebih dari sepuluh tahun yang lalu batu ini begitu digilai para penggemar permata, Bacan adalah varietas Kalsedoni jenis Chrysocolla Chalcedony, di luar negeri Bacan dikenal dengan nama Gem Silica dan kebanyakan berasal dari USA, Amerika Tengah dan Amerika Selatan (Mexico, Peru dan Chili).

Bentuk dan gosokan pada Kalsedoni
Umumnya Kalsedoni digosok dalam variasi cabochon, spesies yang langka kadang diasah facet seperti round, oval atau cushion, bisa juga fancy cuts seperti trillion dan heart.

Kalsedoni yang digosok tumbled (glundungan atau sesuai bentuk aslinya) sangat populer di kalangan pecinta permata, biasanya untuk pajangan, untaian kalung, gelang atau untuk terapi crystal healing


Tumbled stones, beberapa di antaranya tidak termasuk Kalsedoni (img: Arpingstone)
Batu ini memiliki teksture kristal yang solid dan kompak sehingga memungkinkan untuk dipahat atau diukir, seperti dalam seni carving stones, cameo, intaglio atau keperluan ornamental lainnya.

Treatment pada Kalsedoni
Penyempurnaan atau penguatan warna pada Kalsedoni biasanya dilakukan melalui teknik dying atau pencelupan.

Untuk menimbulkan efek tertentu dilakukan treatment dengan teknik 'suntik' seperti yang terlihat pada batu dengan lafal atau gambar tertentu.

Batu ini termasuk mineral yang porous (berpori-pori) sehingga zat kimia pewarna dapat melakukan penetrasi ke dalam batu ini.

Teknik iradiasi jarang dilakukan pada batu ini, walau kata slentingan ada juga Kalsedoni yang di-iradiasi untuk menyempurnakan warnanya. Sementara teknik pemanasan (heated) bisa juga dilakukan pada jenis Kalsedoni tertentu.

Varietas Kalsedoni
Baik di pasaran lokal maupun global, banyak spesies Kalsedoni yang sudah terkenal dan diperjual-belikan dengan nama-nama dagang yang diakui secara internasional.

Seperti di antaranya, Agate (akik yang sub varietasnya hampir tidak terhitung), Fire Agate (akik langka dari Mexico), Onyx, Sardonyx, Plasma, Chrysoprase, Chrysocolla, Carnelian, Akik Fosil, Blue Chalcedony, Crysocolla Chalcedony (Bacan), Fosil Kayu (Tiger's Eye) dan banyak lagi.

Apa nama batu-batu ini? Silahkan anda namai satu per satu batu-batu indah di atas, ini baru sebagian kecil dari varietas Kalsedoni yang super duper itu banyaknya :)
Di pasaran lokal pun kita mengenal berbagai macam akik, jika tidak bisa dikatakan semua, kebanyakan batu-batu itu masuk ke dalam kelompok mineral Kalsedoni.

Nah, begitu banyak macamnya permata dalam grup mineral ini, tidak salah jika dikatakan Kalsedoni hadir ke hadapan anda dengan 1000 wajah, bahkan mungkin lebih dan... hebatnya selalu indah.

Tulisan menarik lainnya:

9 Berlian Termahal di Dunia

12 Permata Paling Langka dan Termahal di Dunia

Tsavorite, Garnet Hijau nan Cemerlang