Selasa, 20 Maret 2018

Informasi Seputar Agate Batu Sejuta Umat

Agate/Akik adalah salah satu varietas Kalsedoni keturunan Quartz mikrokristalin dengan jenis, warna, dan variasi pola yang hampir tak terhitung banyaknya.
Agate
Agate (background, photo by Lech Darski) - CC BY-SA 4.0
Istilah 'Agate' berasal dari nama Sungai Achetes di Sisilia tempat dimana batu ini banyak ditemukan. Dan memang, Agate atau Akik banyak diketemukan di sekitar daerah aliran sungai.

Terminologi Agate secara umum diterapkan bagi semua batu Kalsedoni dengan jalur atau garis berbentuk pita, namun banyak juga Agate yang tidak memiliki pola ini dengan jelas.

Agate seperti itu biasanya lebih translucent dengan inklusi berbentuk serabut, seperti cabang/ranting tumbuhan atau jalinan lumut. Nama khusus untuk tipe ini adalah Dendritic Agate dan Lumut/Moss Agate atau Lace Agate.

Warna-warni yang menawan dan keragaman coraknya membuat batu ini sangat unik dan tidak ada satu batu pun yang sama dengan batu lainnya.

Speciment
Koleksi berbagai spesimen Agate 1920-1950 - foto by Dsdugan C0
Derajat kekerasan permata turunan Quartz dengan formula kimia SiO2 ini berada di level 7 pada skala Mohs.

Batu ini sudah sangat lama dikenal manusia, mungkin termasuk permata yang pertama digunakan sejak masih era purbakala alias masa pra sejarah.

Ribuan tahun lalu bangsa-bangsa Sumeria, Mesir dan Yunani Kuno memanfaatkan Agate bukan saja sebagai perhiasan tapi juga dalam upacara-upacara ritual mereka.

Indonesia tentu saja tak ketinggalan, Agate atau Akik telah lama dikenal dan entah berapa ratus atau ribu jenis, tipe dan nama yang diberikan untuk batu yang tak pernah kehilangan penggemar ini.

Nama untuk Agate ini memang tergolong unik, hampir tidak ada ketentuan yang baku, nama-nama itu seringkali diberikan oleh si penjual, kolektor atau pemiliknya sendiri.

Kalsedoni, Quartz
Spesimen Dendritic Agate - origin Ken River, India. Foto by By 峠 武宏   CC BY-SA, 3.0 
Nama itu tergantung pula pada warna, pola, air batu, atau lokalitas batu itu ditemukan dan seringkali juga berdasar penilaian subyektif dari isi empunya batu.

Cukup membingungkan, bukan? Tapi begitulah nasib batu yang jumlahnya melimpah dengan varietas dan tipe yang juga seolah tak ada habis-habisnya.

Nama-nama Agate
Seperti disinggung di atas, nama-nama Agate boleh dibilang tak akan bisa dibilang hehe.. kita sendiri memiliki nama lokal yang banyak sekali untuk batu jenis ini.

Demikian pula di dunia internasional, meski jenis batunya cuma satu yaitu Agate atau Akik, tapi namanya ada ratusan atau bahkan ribuan. Akan sangat sulit untuk menghafalnya satu persatu.

Agate, Kalsedoni, Quartz
Agate origin Queesland Australia, foto by Lech Darski - CC SY-BA 4.0
Namun ada nama untuk tipe tertentu yang tampaknya berlaku umum sehingga digunakan cukup luas untuk tipe yang sama walau mungkin originnya berbeda, meskipun tetap saja standar penamaan itu tidak juga selalu jelas batas-batasnya.

Beberapa nama internasional Agate itu di antaranya: Onyx, Sardonyx, Moss Agate, Fire Agate, Carnelian, Blue Lace Agate, Fortification Agate, Iris Agate, Dendritic Agate, Sagenite Agate, dan banyak lagi.

Bagaimana Agate Terbentuk?
Ada beberapa teori mengenai genesa (keterjadian) batu ini, sekilas telah disinggung di blog ini dalam artikel tentang Quartz yang silakan anda klik linknya di sini.

Tapi baiklah mari kita sedikit kita ulang. Kejadiannya barangkali tidak sesederhana uraian di bawah ini, tapi inilah pendekatan yang paling bisa dipertanggung-jawabkan secara ilmiah.

Spesimen Agate origin Argentine - foto wiki
Kebanyaan Agate terbentuk di area dengan aktivitas vulkanik dimana air yang kaya kandungan silika (SiO2) mengalir dalam retakan-retakan atau rongga-rongga yang terdapat dalam lapisan batu yang tercipta dari lava yang membeku (igneous rock).

Ketika silika koloid itu semakin tinggi kadar silikanya, agar-agar silika mulai terbentuk pada dinding rongga tersebut. 'Agar-agar' tersebut perlahan mengkristal membentuk lapisan kristal mikrokristalin.

Sedikit demi sedikit, lapis demi lapis permukaan kristal itu tertutupi lagi oleh gel silika yang masuk berikutnya yang kemudian juga terkristalisasi. Lama kelamaan lapisan kristal itu pun menebal.

agate
Fire Agate, sejenis Agate langka, origin Aguasculientes, Mexico - foto by Rob Lavinsky, iRock.com - CC-BY-SA-3.0
Konsentrasi silika pada cairan yang masuk tidak selalu sama, dimana hal tersebut memungkinkan masuknya zat lain  yang tercampur dalam larutan silika itu tadi.

Pencampuran itu menghasilkan perubahan warna, tidak heran jika ada gradasi warna atau terbentuk lapisan-lapisan warna yang tegas pada satu kristal tunggal.

Ketika zat asing itu ikut terkristalisasi dihasilkanlah Agate dengan rupa-rupa inklusi yang bisa berbentuk lembaran, ranting/cabang pohon atau seperti jalinan lumut.

Meskipun Agate biasanya terbentuk dalam batuan lava, batu ini bisa juga terbentuk pada batuan endapan (sedimentary rock) seperti limestone atau batu gamping/kapur.

Itu sebabnya mengapa kristal Agate seringkali ditemukan dalam bebatuan pejal atau batu gamping yang terdapat pada alur-alur lembah atau di area perbukitan.

Lalu mengapa banyak kristal Agate ditemukan disekitar daerah aliran sungai? Hulu-hulu sungai berada di sekitar pegunungan, dimana kristal batu ini dulunya terbentuk ketika gunung-gunung itu masih aktif.

Oleh berbagai peristiwa alam, pelapukan batuan, hujan lebat atau banjir, longsor dan serupa itu, maka kristal-kristal itu jauh terbawa arus sepanjang alur sungai tersebut.

Sejarah si Batu Akik
Sejarah batu Akik internasional barangkali tidak bisa dilepaskan dari sejarah pusat pengolahan batu di Idar-Oberstein, sebuah kota kecil di Jerman.

Kota kecil yang diapit pegunungan Hunsrück itu sejak lama terkenal sebagai sentra industri pengolahan Agate dan Jasper yang depositnya dihasilkan wilayah di sekitarnya.
Idar-Oberstei, Jerman foto CC BY-SA 3.0
Kerajinan yang sempat lesu karena bahan baku mulai menipis bergairah kembali ketika ditemukan deposit Agate dalam jumlah besar di Rio Grande do Sul, Brazil .

Deposit yang ditemukan pada tahun 1800an itu kemudian dikapalkan ke Idar-Oberstein untuk diolah di sana.

Tentu saja datangnya bahan baku mentahan tersebut disambut gembira oleh para pengrajin yang memang tradisinya sebagai perajin batu telah berbilang abad.

Dari pusat industri pengolahan Agate dan jasper, kini Idar-Oberstein menjadi salah satu pusat cutting dan polishing permata paling penting dan terkemuka di dunia.

Deposit Akik tersebar hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia yang tercatat menjadi salah satu sumber penting permata ini.

Beberapa tempat seperti Martapura di Kalimantan telah lama dikenal sebagai sentra pengolahan batu legendaris di negeri ini.

Kecuali varietas yang sangat unik dan langka secara umum permata ini harganya relatif tidak terlalu mahal, kekerasannya mumpuni dan perawatannya tidak rumit.

Kecantikan warna dan pola-polanya yang unik dan sangat beragam menyebabkan Agate disukai hampir semua kalangan mulai dari penggemar permata sampai kolektor, sehingga tidak salah jika dikatakan Agate adalah permatanya sejuta umat.

Kisah batu unik lainnya :

Ocean Jasper, Batu Unik dari Madagaskar

Kisah di Balik Pietersite alias si Batu Badai

Dan ini Kisah Batu 1001 Malam 

Keindahan Permata Sungai Dareh atau Idocrase

Senin, 19 Maret 2018

Mengenal Ocean Jasper dari Madagaskar

Ocean Jasper adalah nama dagang jasper multiwarna dari Madagaskar dengan corak/pola umum khas berbentuk lingkaran.

Madagaskar
Slab/lempengan rough Ocean Jasper 
Beberapa memiliki pola seperti pita atau ada juga yang diselaputi taburan Quartz jernih, yang biasanya disebut "druzy".

Meskipun biasanya disebut juga jasper orbikular (Jasper dengan inklusi berbentuk bulat atau lingkaran), riset terakhir mengatakan bahwa dia adalah mineral kalsedoni.

Anda tentu sudah mengetahui Kalsedoni merupakan salah satu turunan Quartz. Istilah Kalsedoni dulu diterapan pada semua permata turunan Quartz dalam kelompok mikro atau kriptokristalin.

Namun kemudian dipersempit untuk batu dengan air batu translucent dengan warna tunggal contohnya batu Lavender, Anggur Leci, Rafflesia dan Akik Pacitan.

Batu khas Madagaskar ini dikatakan lebih dekat ke Kalsedoni karena dia memiliki sifat translucent (meneruskan cahaya), Jasper adalah istilah untuk varian Kalsedoni opaque (tidak tembus cahaya), kecuali jika kita membelahnya dengan irisan yang sangat tipis.

Dari mana asal Ocean Jasper?
Sejauh ini Ocean Jasper hanya ditemukan di satu wilayah di dunia, yaitu di Barat Daya Madagaskar. Tepatnya di wilayah Analalava, region Sofia, Mahajanga, Madagaskar. Depositnya terdapat di dua lokal berbeda yang terpisah seitar 15 km.

Ocean Jasper
1. Pedesaan tepi laut Marovato yanng terkenal dengan corak lingkaran multiwarna, translucent dan Jasper druzy.

Marovato sendiri artinya "Banyak Batu" dalam bahasa Malagasi, 'vato' bisa jadi asal katanya 'batu' dari bahasa Melayu mengingat nenek moyang kita ada yang merantau dan beranak-pinak di sana sejak berabad-abad silam.

Lokasi penambangan Ocean Jasper dan salah satu sudut dusun Marovato, Madagaskar (foto: googleimage)
2. Di sekitar pedesaan Kabamby,  2,5 km lebih masuk ke daratan, terkenal dengan varietas Ocean Jasper hijau dan kuning yang warnanya cenderung merata, lebih opaque, dengan pola lingkaran banyak yang menyatu dan tampak lebih geometris.

Apakah perbedaan antara varietas Ocean Jasper
Ada empat lokasi berbeda yang menghasilkan permata ini di Marovato, masing-masing dengan ciri khasnya sendiri. Di lokasi-lokasi tambang itu ketika terjadi cuaca ekstrim seperti hujan lebat bahkan material Jasper kadang ditemukan di permukaan tanah.

Beberapa contoh Ocean Jasper dengan ciri khasnya (foto: googleimage)
1. Lokasi pertama ditambang dari tahun 1999 sampai 2006. Batunya cenderung berwarna hijau, pink dan putih, dengan pola bulat sempurna yang lebih sedikit. Panjang lokasi tambang sekitar 30 meter dengan lebar 7,5 meter.

2. Tambang kedua mulai dieksplorasi tahun 2005 sampai 2006. Range warnanya lebih luas, banyak ditemukan batu dengan warna dasar merah atau kuning, dengan pola lingkaran yang lebih jelas. Panjang jalur tambang itu sekitar 10 meter dan lebar 4,5 meter.

3. Area tambang ketiga ditemukan tahun 2013 namun segera kehabisan deposit enam bulan berikutnya. Depositnya cenderung pink, hijau dan putih, dengan corak bulatan yang bercampur antara yang bulat sempurna dan kurang jelas bulatannya. Luasan area ini sekitar 3 meter kali 2 meter saja.

4. Lokasi keempat ditemukan tahun 2014 namun hanya bertahan tiga bulan saja, letaknya lebih menjorok ke dalam, sekitar 500 dari lokasi pertama. Material yang dihasilkan pink, hijau dan putih, kadang terdapat Jasper kuning.

Kebanyakan depositnya kecil-kecil namun dengan corak lingkaran yang jelas, serupa dengan deposit di lokasi tambang kedua.

Sementara rough Ocean Jasper di Kabamby warnanya hijau tua dan kuning keemasan, kadang pink, merah dan putih (off white).

Tambang ini mulai beroperasi sejak tahun 2002 sampai sekarang dan materialnya ditemukan dekat ke permukaan tanah di lahan seluas hampir 35 km persegi.

Beberapa lokasi di Madagaskar juga menghasilkan batu yang diklaim serupa dengan Ocean Jasper, dikenal dengan nama Ocean Wave Jasper.

Warna-warninya serupa dengan Ocean jasper dengan corak bulatan tidak sebanyak jenis yang pertama namun lebih didominasi dengan garis-garis pita bergelombang, batu-batu ini ditambang sejak tahun 2002 sampai 2006.

Bagaimana Ocean jasper ditemukan?
Sejarah awal permata dengan pola unik ini masih misterius. Catatan tentang kalsedoni Madagaskar pertama kali diangkat oleh Alfred Lacroix dalam jurnalnya Minéralogie de Madagascar (Mineralogi Madagaskar).

Rough Ocean Jasper, foto Lionel Allorge
Jurnal itu diterbitkan tahun 1922. Namun material dengan pola/corak lingkaran seperti Ocean Jasper tidak tercantum dalam tulisan itu.

Dr Klaus Thalheim, seorang pakar mineral Jerman, pernah mendokumentasikan sebuah fragmen bebatuan milik Richard Baldauf yang kemungkinan adalah Ocean Jasper dari Kabamby.

Richard Baldauf adalah seorang koletor mineral asal Jerman yang hidup di sekitar awal abad 20. Batu itu dikatakan sebagai Augenjaspis dari Kabamby, 'Augenjaspis' berasal dari bahasa Jerman yang berarti 'Eye Jasper' atau jasper dengan pola bulatan seperti bola mata).

Pada tahun 1977 sebuah foto Ocean Jasper dari Kabamby disertakan dalam buku Encyclopédie des Minéraux (Ensklopedia Mineral) karya Grund dan disebut sebagai batu unik dari Kabamba.

Akan tetapi lokasi yang ducantumkan tidak tepat, karena Kabamba terletak jauh di tengah daratan Madagaskar, sedangkan Ocean Jasper ditemukan di daerah dekat pantai.

Pada pergantian milenium (1999) batu ini seolah ditemukan kembali oleh Paul Obeniche dan seperti kebanyakan para pemburu permata, awal penyelusuran mereka dimulai dari buku Ensiklopedia Mineral karya Grund di atas.

Paul mendapatkan contoh spesimen batuan tersebut dari beberapa orang yang mengatakan batu itu ditemukan di sepanjang pantai Barat Daya madagaskar.

Pemburu permata ini kemudian melakukan penelusuran di lapangan untuk melokalisir tempat itu. Ocean Jasper kemudian ditemukannya pada bulan Oktober 1999, di dekat pantai sekitar perkampungan Marovato.

Depositnya ternyata berbeda dari varietas kuning dan hijau seperti yang dibayangkannya, ternyata range warnanya lebih luas.

Sementara material origin Kabamby yang kuning dan hijau tadi ditemukan tidak jauh dari tempat itu, yaitu agak lebih ke dalam menjauh dari pantai.

Benarkah Berasal dari Laut ?
Karena ditemukan dekat pantai, banyak orang percaya batu ini berasal dari laut. Memang lokasi tambang pertama dan kedua di Marovato dekat dengan pantai, namun tambangnya sendiri berada di bawah tanah.

Permata bercorak unik ini pertamakali muncul di ajang Tucson gemstone show pada tahun 2000 dengan nama Ocean Jasper dan segera menarik minat para penggemar permata.

Nama yang sudah dipatenkan ini diberikan oleh Paul Obeniche dan Eugene Mueller yang membawannya ke ajang pameran batu itu.

Pola pada batu ini memang mengingatkan orang pada gelombang atau riak air laut. Dan memang lokasi pertama ditemukannya sangat dekat dengan pantai, dimana ketika laut sedang surut saja Jasper Madagaskar ini bisa ditambang.

Bagaimana dengan kita Indonesia ? Selain yang sudah dikenal banyak orang, sudah barang tentu masih banyak sekali mineral permata yang terpendam di dalam sana, menunggu untuk diangkat, diperkenalkan dan 'berbicara' di ajang permata internasional.

Batu menarik lainnya :

Ini Dia Kisah Batu 1001 Malam

Dan Ini Kisah Gemerlap si Hitam Sepanjang 1000 Abad

Jasper dan Warna-warninya yang Memikat

Mengenal Pietersite si Batu Badai 

Minggu, 18 Maret 2018

Mengenal Keindahan dan Warna-warni Pietersite

Pietersite termasuk batu langka yang didominasi warna biru atau abu gelap dengan corak unik ilusif yang ditingkahi warna keemasan dan merah nan menawan.


Pietersite (foto : googleimage)
Batu dengan pola corak seperti badai ini masih keturunan Quartz, berkerabat dengan Tiger's Eye dan Hawk' Eye. Luster-nya silky dengan chatoyansi di sekujur tubuhnya seperti pada kedua batu di atas.

Bedanya, schiller effect (katoyan) pada Tiger's atau Hawk's Eye bersifat linear paralel, lurus atau mengikuti jalur tertentu, maka pada Pietersite katoyansi-nya chaotic, random atau acak yang justru menambah keindahannya.

Pola warna pada batu ini akan mengingatkan orang pada badai yang terjadi pada atmosfir sebuah planet. Kontras biru dan warna keemasannya begitu ilusif, dramatis dan mengagumkan.

Sejarah Penemuan Pietersite
Pietersite belum lama dikenal dunia. Pertama kali ditemukan tahun 1962 di Namibia, Afrika Selatan, oleh Sidney 'Sid' Pieters, seorang tokoh perbatuan paling menonjol di Namibia,

Ia lahir dan dibesarkan di Namibia pada tanggal 8 Maret 1920 dan meninggal tahun 2003. Ayahnya pekerja tambang timah yang wilayah tambangnya berada di dataran Erongo dan ikut mendirikan beberapa perusahaan tambang penting di negara itu.
Contoh spesimen Pietersite Afrika, foto By R12347
Bijih timah diperoleh dari batuan pegmatit (batuan beku hasil dari pergerakan dan pembekuan cairan lava), dan batuan keras dengan tekstur kasar ini seringkali mengandung material permata.

Mineral seperti Beryl, Topaz, Turmalin, Safir, Rose Quartz dan banyak mineral lain termasuk rare material (unsur logam yang jarang  terdapat di alam) seperti Niobium, Iodium, dan Tantalalum seringkali terdapat dalam batuan ini.

Ketika menemukan Turmalin ia memutuskan mengekplorasinya secara komersial. Sejak itu ia pun memulai bisnis perbatuannya dengan membuka workshop  "The Usako Gemstore" di Usako pada tahun 1945

Selang dua dekade kemudian, tepatnya tahun 1963 Sid membuka workshop "House of Gems" di Windhoek, ibu kota negara itu.

Selain dari dua tambang miliknya di Karibib dan Usako, spesimen Turmalin yang diperdagangkannya berasal dari lokasi lain, seperti Spitzkop, Erongo, Onganja, Berg Aukas, Rossing, Arandis, Otavi, Brandberg, Tsumeb Mine dan Mile 72.

Lokasi terakhir berada dekat Swakopmund di mana di sana ditemukan Jeremejevite, permata langka yang harganya rruarr biasa itu.

Tidak kurang dari 60 tahun Sid menjadi dealer penting berbagai spesimen Turmalin indah yang dihasilkan Namibia.

Pietersite yang dibentuk sphere (bola)
Atas jasa dan konstribusi bagi mineralogi di negara itu, tahun 1998 namanya diabadikan bagi mineral timah hitam di Tsumeb Mine, tambang timah legendaris di Namibia, bijih Plumbum (timah hitam) itu dinamai sidpietersite.

Sejak tahu 1977 Sid Pieters tidak pernah absen mengikuti pameran permata  di Tucson, USA, yang setelah kepergiannya diteruskan oleh istrinya Val dan tiga putri mereka, Shelly, Maurine dan Gail.

Sementara "House of Gems", workshop-nya di ibukota Windhoek tetap beroperasi sampai sekarang di bawah kepemilikian Herbert Naegele.

Kisah Penemuan Pietersite
Nah, kembali ke permata yang akan kita bincangkan. Sid Pieters sedang men-survey sebuah lahan perkebunan di Namibia, ia menemukan batu kecil yang terbungkus limestone/batu gamping.

Karena tidak tahu batu apa di dalamnya, dibawanyalah rough itu ke workshop-nya di Windhoek, dan ketika dibelah tampaklah batu kebiruan dengan urat-urat keemasan bercampur merah di dalamnnya.

Pietersite dengan corak dan warna-warninya yang mengagumkan.
Sid kemudian membuka tambang batu ini di lahan tersebut, namun ekplorasinya tidak berlangsung lama karena terjadi pencurian sehingga akhirnya ia terpaksa meninggalkan area itu.

Namun dalam waktu itu, Sid Pieters telah meregistrasikan penemuannya di Inggris dan pada tahun 1964 mineral ini dipublikasikan sebagai Pietersite. Nama yang diambil sebagai penghormatan Sid kepada ayahnya.

Kerabat Dekat Tiger's Eye dan Hawk's Eye
Pietersite masih kerabat Tiger's Eye dengan properti fisik yang mirip. Namun Pietersite Namibia terbentuk pada kondisi geologis yang berbeda dengan Tiger's Eye.

Tiger's Eye Afrika diduga terbentuk dalam pengisian retakan-retakan pada lempeng benua yang terkait dengan aktifitas tektonik.

Sementara Pietersite, merupakan Tiger's Eye, Hawk's Eye, Jasper dan amfibol (mineral berbentuk serabut) yang disatukan dan terikat dalam kristal Kalsedoni.

Material-material permata di atas sebelumnya terbentuk dalam proses fragmentasi larutan kristal dolomit dan dalam fase berikutnya dolomit digantikan oleh silika.

Batu dengan derajat kekerasannya 5 pada skala Mohs ini depositnya hanya terdapat di dua tempat, yaitu Namibia dan  China, tepatnya di provinsi Hunan.

Pietersite origin China, foto By R12347
Pietersite China ditemukan sekitar tahun 1993 dan dunia internasional mengenalnya pada tahun 1997. Warna-warninya sedikit berbeda namun tak kalah indah dengan Pietersite Namibia.

Batu menarik lainnya :

Si Hijau Sungai Dareh atau Idocrase

Kisah Batu Seribu Satu Malam

Warna-warni Batu Delima Grossular

Ini Dia Indukya Batu Permata !


Kamis, 15 Maret 2018

Keindahan Permata Hijau Sungai Dareh atau Idocrase

Idocrase adalah batu yang termasuk langka dengan berbagai nuansa warna hijau yang indah, terdapat pula batu dengan bayangan warna kekuningan atau kebiruan. 


Idocrase jenis Californite yagng mirip Sungai Dareh, origin California, USA
Permata ini termasuk kelompok mineral silikat dalam tipenya sendiri. Dalam mineralogi kristalnya diidentifasikan sebagai kalsium-alumunium-silikat atau hydrogrossular garnet.

Kekerasannya berada di kisaran 6.5 sampai 7  pada skala Mohs yang termasuk ideal, tangguh dan awet untuk dijadikan permata.

Istilah 'idocrase' adalah sinonim atau persamaan dari 'vesuvianite'. Biasanya istilah 'idocrase' diterapkan pada batu yang sudah dijadikan permata, sementara 'vesuvianite' diterapkan untuk rough batu ini.

Kata 'vesuvianite' sendiri berasal dari nama gunung Vesuvius dimana permata ini konon pertama kali ditemukan dan diidentifikasi secara ilmiah.

Semenntara asal kata 'idocrase' adalah 'eidos' dan 'krausis', dua kata Yunani yang maknanya adalah 'bentuk' dan 'campuran', merujuk pada kristalnya yang seringkali menampakkan adanya percampuran dengan mineral lain yang biasanya dari jenis Grossular.

Idocrase pertamakali diidentifikasi dan dideskripsikan pada tahun 1795 oleh gemolog Jerman, Abraham Gottlob Werner. Werner juga yang pertamakali menemukan Krisoberil/Chrysoberyl, salah satu mineral penting yang menghasilkan batu permata legendaris seperti Cat's Eye dan Alexandrite.
Rough Idocrase, foto by Dave Dyet - Public Domain
Werner adalah mentor dari Friedrich Mohs yang menyusun derajat kekerasan mineral dalam Skala Mohs yang sampai sekarang masih digunakan di dunia batu permata.

Identifikasi Idocrase
Secara gemologi, Idocrase adalah campuran yang kompleks antara berbagai jenis logam, hidrogen dan floride yang diklasifikasikan sebagai kalsium alumunium silikat. Berat jenisnya antar 3.32 sampai 3.47, hampir sama dengan Tanzanite.

Indeks bias batu ini 1.700 - 1.723, sedikit di bawah Spinel dan Garnet (batu Delima). Kekerasannya 6.5 - 7 pada skala Mohs. Selain dalam bentuk kristal rough Idocrase seringkali ditemukan dalam bentuk bongkahan besar.

Rough Idocrase dalam bongkahan besar itu kadang sulit dibedakan dengan rough garnet Grossular atau bahkan Giok, terlebih warnanya pun mirip.

Karena susunan kristalnya berbeda maka Grossular lebih keras dari Idocrase dan Giok sendiri mineralnya adalah nephrit atau jadeit.

Genesa (Keterjadian) Idocrase
Kristal Idocrase terbentuk pada batuan hasil sampingan atau pada endapan limestone (batu gamping/kapur) dalam proses terbentuknya batuan metamorfik.

Proses itu melibatkan tekanan yang sangat tinggi dalam suhu yang ekstrim, misalnya ketika terjadi penyusupan magma di dalam perut bumi ke lapisan bebatuan di sekitarnya.

Deposit penting Idocrase terdapat di Quebec Canada dan Gunung Vesuvius, Italia, Pegunungan Ural, Rusia, Indonesia, China, Norwegia, Pakistan, Swedia, Swiss, Kenya, Tanzania dan USA (California, Arkansas, Maine, Vermont dan New Hampshire).

IdocraseTanzania dan Kenya yang relatif baru ditemukan terkenal dengan tingkat transparansinya yang tinggi, sehingga cocok digosok facet namun populasinya tergolong sedikit.

California menghasilkan Idocrase dengan nama pasar Californite yang cocok dijadikan abochon, batu ini kadang dengan keliru disebut Giok California, Giok Oregon atau Giok Arizona.

Idocrase asal California dari lokasi penambangan Happy Camp Jade California, nama lokalnya Californite.
Canada terkenal dengan Idocrase-nya yang super jernih dan varietas Idocrase yang sangat langka dengan warna warna ungu dan lilac (ungu muda).

Indonesia juga menghasilkan Idocrase, terkenal dengan nama dagang Sungai Dareh yang terdiri dari dua tipe. SD Pucuk Pisang (hijau kekuningan) dan SD Kumbang Jati (hijau dengan totol/bintik di dalam kristal). Seperti Californite, batu ini dinamakan Sungai Dareh karena depositnya terdapat di Sungai Dareh.

Idocrase Indonesia dikenal dengan nama Sunngai Dareh, foto di atas adalah varietas Kumbang Jati atau Totol Sayur (foto : dok pribadi beberapa koletor di Indonesia)
Warna khas Idocrase ada dalam range warna hijau,mulai dari hijau gelap, hijau kekuningan, sampai hijau zaitun. Mineral penyusup pada kristal Idocrase terkadang justru menambah keindahan permata ini. Ada juga yang berwarna kebiruan atau lilac, tapi varietas ini sangat langka.

Rough Idocrase kebanyakan opaque (tidak tembus cahaya) sehingga mirip dengan Giok. Varietas dengan kristal yang lebih jernih memang termasuk langka sehingga harganya lebih mahal.

Baik opaque atau translucent jika daging batunya bagus, tidak banyak retakan atau kapur, tetap cocok dijadikan permata.

Varietas Idocrase
Dari segi unsur kimia dan struktur kristalnya Idocrase tampaknya masuk dalam spesies tersendiri. Tidak ada batu lain yang secara mineral memiliki hubungan dengan Idocrase. Bandingkan antara Rubi dan Safir, misalnya, meskipun warnanya berbeda secara mineral mereka kembar identik.

Akan tetapi Idocrase memiliki beberapa tipe atau variates tertentu. Rough dalam ukuran besar yang mirip giok disebut Californite atau California Jade alias giok California. Biasanya deposit Californite daerah ini berasal dari Fresno, Siskiyo, dan Tulare.

Luster Californite opaque biasanya greasy (berminyak) sementara yang translucent mirip Sungai Dareh dengan luster mulai dari resionous (kilap resin) sampai vitreous (glassy). Selain California batu ini juga dihasilkan Pakistan dan Indonesia tentu saja.

Kebanyakan Californite ukuran besar rough-nya opaque (tidak tembus cahaya) dan mirip dengan Jade (Giok), tidak heran orang Amerika menyebutnya Giok California, Giok Oregon atau Giok Amerika. Idocrase daerah ini cocok digosok cabochon/dome.

Indonesia sendiri menghasilkan batu ini, nama lokalnya adalah Sungai Dareh dan sangat terkenal di kalangan penggemar batu, bahkan sempat booming dan harganya mencapai puluhan juta rupiah per butir untuk kualitas terbaik.

Batu Sungai Dareh sendiri sejarahnya sudah cukup panjang, konon permata ini telah ditemukan sejak tahun 1970an.

Dulu namanya Giok Kandis atau Lumut Kandis karena ditemuan di sekitar Batang Kandis atau Sungai Kandis, provinsi Sumatera Barat.

Varietas yang jernih dengan warna hijau Zamrud dikenal dengan nama Chrome Vesuvianite atau Chrome Idocrase. Daerah dengan deposit penting Chrome Vesuvianite terdapat di Italia dan Jeffrey Mine, Quebec, Canada.
Vesuvianite atau chrome idocrase, origin Italia dan Jeffrey Mine, Quebec. (foto by Rob Lavinsky)
Cyprine untuk Idocrase langka berwarna biru, dan Manganense Vesuvianite, untuk Idocrase ungu yang kemudian digolongkan dalam spesies tersendiri.

Sungai Dareh atau Idocrase yang populer di Amerika sebagai Californite atau Giok Oregon cocok dijadikan perhiasan apa saja. Liontin, mata cincin, beads/manik-manik untuk gelang, kalung atau asesories lainnya.

Perawatan batu ini tidak terlalu rumit, cukup dibersihkan dengan air sabun, bilas dan keringkan dengan kain lembut.

Seperti golongan silikat lainnya batu ini termasuk keras, namun untuk menjaga kilapnya simpanlah secara terpisah agar tidak tergores oleh batu atau mineral lain yang lebih keras.

Untuk pemakaian jangka lama kadang permukaannya tampak kusam karena goresan-goresan kecil yang terjadi tanpa kita sadar. Cukup digosok dengan serbuk intan yang banyak dijual di sentra-sentra penjualan batu.

Demikian sekilas cerita kita tentang Idocrase, ternyata sejarah batu ini cukup panjang sudah dikenal dan digemari secara internasional... sampai jumpa di kisah batu lainnya !

Batu menarik lainnya :

Pesona Batu Seribu Satu Malam

Ini Dia Delima Langka dari Afrika

Warna-warni Memikat Permata Jasper

Pesona Malasit yang Tak Pernah Pudar

Almandine, Delima Merah yang Menawan

Selasa, 13 Maret 2018

Lapis Lazuli si Biru Langit yang Bertabur Bintang

Permata ini akan mengingatkan orang pada indahnya langit malam Arabia, birunya dihiasi taburan mineral pirit keemasan yang berkilauan laksana kerlip bintang gemintang.

Lapis Lazuli
Rough Lapis Lazuli, lisensi : CC BY-SA 2.5
Permata biru bernuansa dalam ini mencapai sejarah yang gemilang di masa lalu. Ia pun termasuk dalam jajaran permata yang pertama kali di kenakan sebagai perhiasan dan diasah dalam kerajinan batu permata.

Kerap kali ditemukan sebagai ornamen dekoratif pada makam-makam kuno yang digali oleh para arkeolog, terutama di pusat-pusat kebudayaan masa lampau di sekitar Laut Tengah.

Hal tersebut merupakan indikasi yang jelas bahwa batu ini sudah dikenal ribuan tahun yang lalu di antara orang-orang Mesopotamia, Mesir, Sumerian (Irak), Persia (Iran), Yunani, Romawi, juga China dan India.

Artefak legendaris dari era Mesir Kuno menunjukkan status batu ini di masa para Fir'aun berkuasa. Ketika mereka mati jenazahnya ditutupi peti dari emas dan topeng emas yang berhiaskan Lapis Lazuli untuk ornamen penghiasnya. Seperti contoh di bawah ini.

Topeng penutup jasad turunan ke 18 dinasti Fir'aun yang mati muda, Tutankhamun (1332 - 1323 SM), terbuat dari emas dan hiasanLapis Lazuli (pada bagian alis dan lingkaran mata).
Sejarah yang tercatat tentang batu ini dimulai sejak milenium keempat sebelum masehi atau sekitar 6000 tahun lalu di sebuah kota legendaris bernama Ur di Eufrat (Syria sekarang).

Kota itu dulunya diramaikan oleh perdagangan Lapis Lazuli yang didatangkan dari tempat asalnya di dua sungai besar di Afghanistan.

Alexander Agung, sang penjarah agung dari Roma ketika mencoba menjarah India, terpesona dengan batu-batu biru yang ditemuinya dan membawanya ke daratan Eropa.

Orang-orang benua senja itu pun menjuluki Lapis Lazuli sebagai 'ultramarine', yang artinya kira-kira 'sesuatu yang berasal dari kedalaman samudra'.

Nama batu ini berasal dari kata Persia, 'lazhward' yang berarti langit atau biru, dan lapis (dari sini kata 'lapidary' berasal) yang berarti batu.

Lapis Lazuli
Spesimen Lapis Lazuli dan beberapa batu yang telah digosok.
So... Lapis Lazuli arti sederhananya adalah 'batu biru',namun bukan biru sembarang biru, melainkan biru yang luar biasa!

Secara kimia batu ini memiliki formula Na6Ca2[S,SO4,Cl2)2lAl6Si6O24] atau dibaca sodium kalsium alumina silikat. Range warna biru langit, keunguan sampai biru kehijauan. Derajat kekerasan 5 - 6 pada skala Mohs.

Di Indonesia batu ini dulu banyak di bawa oleh para jemaah yang pulang dari menunaikan haji di Arab Saudi. Sangat terkenal dan banyak yang menjadi penggemarnya.

Kita mengenalnya dengan  nama Akik Lapis atau Akik Lapis Lazuardi. Tapi di kalangan orang Jawa ada dua nama khusus bagi permata nan biru menawan ini, yaitu Akik Badar Nila dan Akik Badar Kencono.

Akik Badar Nila adalah Lapis Lazuli dengan urat atau bintik-bintik putih kemilau laksana perak, sementara Akik Badar Kencono adalah nama bagi Lapis Lazuli dengan titik-titik berwarna keemasan.

Deposit terbesar batu ini terdapat di daerah Sar-E-Sang di Timur Laut Afghanistan. Tersembunyi di areal yang bergunung-gunung terjal sehingga bebatuan gunug-gunung itu harus diledakkan dengan dinamit untuk mendapat Lapis Lazuli.

Lazurit, origin Sar e Sang Afghanistan
Ia terdapat juga di Rusia, tepatnya di sebelah barat Danau Baikal. Di pegunungan Andes Chili ditemukan juga Lapis Lazuli dengan guratan-guratan berwarna putih keabuan. Sejak tahun 1984 batu ini dijadikan permata nasional negara ini.

Dalam jumlah yang lebih sedikit batu ini ditemukan juga di Italia, Mongolia, Amerika Serika, Canada, Myanmar, dan Pakistan.

Meskipun terdapat di banyak tempat di dunia ini, namun Lapis Lazuli dengan kualitas yang benar-benar bagus termasuk sangat jarang ditemukan.

Harganya pun sangat bervariasi, mulai dari cukup mahal sampai ke sangat mahal, tergantung bagaimana kualitas batu itu, terlepas dari mana Lapis Lazuli ini berasal.

Selain sebagai permata Lapis Lazuli digunakan juga untuk seni ukir batu, mosaik dan panel pada bangunan-bangunan masjid, gereja dan istana, seperti pada Katedral Santo Isaac atau Catherine Palace, Tsarkoye Selo (Pushkin) 30 km selatan kota St Petersburg, Rusia.

Lyon Halls di Catherine Palace yang berhiaskan Lapis Lazuli pada perabotan, panel kayu, tempat lilin sampai bagian langit-langit. (foto: googleimage)
Orang-orang Mesir kuno menggunakan Lapis Lazuli untuk cap segel/stempel, ornamen dekoratif pada bangunan atau kuburan orang-orang penting mereka seperti contoh pada penutup wajah jasad Tutankhamun di atas dan sering juga mengukirnya menjadi vas bunga atau patung.

Sampai abad ke 19, unsur lazurit yang terkandung dalam  pada batu ini dijadikan pigmen biru untuk melukis pada kanvas, karena birunya sesuai dan tahan lama untuk warna langit atau laut.

Caranya dengan menggiling batu berkekerasan 5 sampai 6 pada skala Mohs ini sampai halus dan mencampurnya dengan minyak untuk dijadikan cat minyak.

Pigment natural ultramarine (foto : Public Domain)
Pigment biru dari bubuk natural Lapis Lazuli ini dimasa itu disebut juga sebagai ultramarine.

Lukisan JohanesVermeer, The Milk Maid (1658) yang menggunakan pigment ultramarine untuk warna birunya dan pigment pewarna alam lain yang tersedia di masa itu. (Public Domain)
Di era sekarang pun batu ini kerap dijadikan ornamen atau elemen dekoratif untuk berbagai keperluan. Seperti benda-benda dekoratif macam patung, vas bunga, lampu pojok, mosaik dinding, dan elemen estetik pada berbagai aksesoris.

Melihat penggunaannya, tak salah jika selain sebagai gemstone/batu permata, batu ini juga bisa disebut decorative stone.

Lapis Lazuli memang permata populer nan serbaguna dan  tangguh dalam pasang surutnya berbagai kecenderungan mode di ranah dunia jewelries.

Batu biru yang dihiasi taburan kerlap kerlip bak bintang ini begitu mempesona baik pria dan wanita sejak ribuan tahun lamanya dan masih tetap populer sampai sekarang.

Batu dengan sejarah panjang lainnya :

Menyingkap Rahasia Batu Permata Giok

Warna Warni Memikat Permata Jasper

Misteri Cintamani si Permata Antar Bintang

Gemerlap si Hitam Sepanjang 1000 Abad


Senin, 12 Maret 2018

Warna Warni Memikat Permata Jasper

Jasper adalah satu  varietas Quartz mikrokristalin yang paling terkenal dan sudah lama dikenal orang. Namanya diambil dari bahasa Yunani yang artinya kurang lebih batu bercorak. 
Pancawarna
Motif, warna dan corak Pancawarna yang termasuk salah satu varietasJasper
Sedikit berbeda dengan Kalsedoni yang umumnya translucent atau semi transparan maka Jasper adalah Kalsedoni tipe tidak tembus cahaya (opaque ).

Selain mineral utamanya yang berupa silikon dioksida, ada lebih dari 20% material lain yang tercampur dalam kristalnya. Sehingga Jasper lebih merupakan bebatuan (rock) daripada mineral.

Material itu bisa biasanya oksida besi (hematit), oksida mangaan, oksida logam lainnya bahkan unsur organik seperti zat hidrokarbon. Karena ini pula Jasper akhirnya tampil dengan beragam corak dan warna.

Jasper dengan berbagai corak dan pola warnanya.
Struktur kristalnya lebih ke grainy (butiran) daripada fibrous (serabut), sehingga walaupun Jasper termasuk Kalsedoni sebagian pakar memisahkan permata ini ke dalam kelompok tersendiri.

Rough-nya seringkali ditemukan berupa bongkahan-bongkahan besar meskipun ada juga yang ditemukan dalam bentuk-bentuk lain.

Corak dan Warna Jasper
Selain kristalnya yang padat dengan derajat kekerasan yang tangguh khas turunan Quartz (7 - 7.5), inilah yang mejadi fitur utama batu ini.

Boleh dibilang permainan adukan warna dengan berbagai intensitas, tebal tipis dan corak-corak unik inilah yang menjadi ciri khas dan penentu keindahannya.

Jika diperhatikan dengan seksama, batu ini seperti kanvas yang dilukis dalam aliran abstrak, kubisme, atau pointilisme yang luar biasa indahnya. Para penikmat batu pasti merasakan hal ini.

Karena begitu tak terhingga pola dan warna Jasper sehingga hampir mustahil membaginya dalam tipe-tipe tertentu berdasar fitur ajaibnya ini.

Sebagian kecil saja dari pola-pola khas yang terdapat pada Jasper
Sebanyak itu corak dan warna sebanyak itu pula namanya, sehingga mungkin akan membingungkan. Namun ada beberapa nama yang dikenal luas digunakan dalam perdagangan batu permata seperti yang tercantum di bawah ini :

Agate Jasper, Brecciated Jasper, Egyptian Jasper, Banded Jasper, Basanite, Blood Jasper, Hornestone, Scenic Jasper, Biggs Jasper, Bruneau Jasper, Moukaite, Plasma, Orbicular Jasper, Picture Jasper, Ocean Jasper, Bumble Bee, Zebra, dan Moss Jasper.

Di luar itu mungkin masih ada puluhan atau ratusan nama lain yang disematkan pada batu ini, nama-nama itu biasanya menunjukkan origin atau lokalitas batu ini berasal atau karena ciri khas tertentu.

Seperti halnya Panca Warna dengan keindahan dan pola warnanya yang begitu dramatis dan menakjubkan. Permata ini adalah Jasper yang namanya kemudian dibagi lagi menjadi :

Pancawarna Edong (foto: googleimage - batu bukan milik pribadi tapi milik beberapa kolektor di Indonesia)
Pancawarna Edong untuk permata yang didapat di lahan milik Ki Edong, di Garut. Pancawarna Ciangel, dan Pancawarna Cigunung Herang.

Melihat keindahannya, boleh jadi Panca Warna adalah salah satu Jasper dengan warna-warni paling indah dan paling mahal di dunia. Jasper yang mirip dengan Panca Warna dikenal dengan nama Morrisonite di Amerika Serikat.

Selain batu ornamen atau ukiran, Jasper juga cocok dibuat berbagai macam perhiasan baik berupa kalung, gelang, liontin, mata cincin dan lain-lain.

Keistimewaan lain batu ini rata-rata harganya tidak terlalu mahal. Sehingga cocok bagi anda yang ingin belajar menggosok batu sendiri.

Quartz adalah mineral paling yang banyak terkandung dalam kerak bumi, nomor dua setelah Feldspar, karena itu tidak heran jika deposit Jasper tersebar di banyak tempat di dunia.

Negara penghasil Jasper yang penting di antaranya: Indonesia, Australia, Brazil, Canada, Mesir, India, Kazakhstan, Madagaskar, Mexico, Rusia, Urugay, Venezuela dan Amerika Serikat.

Batu indah lainnya :

Garnet Mahenge si Delima Afrika nan Langka

Popularitas Malasit yang Tak Pernah Pudar

Misteri dan Kisah Zamrud Terbesar di Dunia

Pendar Cahaya Emas Abadi dari Sunstones

Sabtu, 10 Maret 2018

Popularitas Malasit yang Tak Pernah Pudar

Kali ini kita akan membicarakan Malasit atau Malachite dalam bahasa Inggrisnya. Di Indonesia dikenal dengan nama Akik Gadung atau Akik Cinde. Warnanya hijau cerah dengan sistem kristal monoklin.


Malachite
Malasit, foto By Parent Géry - CC BY-SA 3.0
Mineral ini sebenarnya terlalu lunak untuk dijadikan permata. Derajat kekerasannya 4, berat jenis 3,8 dengan rumus kimia Cu2CO3(OH)2. Kebanyakan dijadikan ornamen, dipahat atau diukir menjadi berbagai bentuk estetik penghias ruangan.

Malasit tergolong batu semi-precious yang terkenal dan sangat populer. Asal namanya dari bahasa Yunani 'mallow', karena warnanya mirip dengan warna daun tumbuhan ini.

Pola warnanya berlapis-lapis antara hijau tua dan hijau muda. Spesimen berukuran cukup besar jika dijadikan benda-benda ornamental kualitasnya menjadi sangat unik.

Kotak cerutu, kotak perhiasan atau figur-figur hewan banyak dibuat dari batu ini dan jika dipolish dengan baik (highly polished) harganya lumayan tinggi.
Kotak Malasit, foto by By shakko - CC BY-SA 3.0
Mineral inipun dijadikan perhiasan seperti liontin, digosok cabochon atau dijadikan beads (manik-manik) dan dirangkai menjadi untaian kalung atau gelang.

Banyak yang suka mengkoleksi batu ini karena keindahan bentuk dan pola warnanya yang berlapis-lapis antara hijau muda dan hijau lebih gelap.

Perhiasan Malasit
Aneka perhiasan Malasit, foto by Calibas  - CC BY-SA 3.0
Begitu populernya pola warna pada batu ini sehingga ada produk keramik yang meniru pola tersebut dan terkenal dengan nama pola Malasit.

Malasit yang berlapis-lapis dengan warna hijau tua dan hijau muda berselang-seling disebut Akik Cinde, sedangkan yang tidak berlapis-lapis dinamakan Akik Gadung.

Mineral ini banyak terdapat berasosiasi dengan mineral Azurit yang berwarna biru gelap, sehingga permatanya di Indonesia dikenal dengan nama Biduri Pandan Nila.
Malasit Azurit, origin Bisbee, Kab Warren, Kec Chochise, Provinsi Arizona, USA - foto By Rob Lavinsky CC BY-SA 3.0
Banyak juga spesimen Malasit yang berkombinasi dengan mineral lain selain azurit. Di antara mineral-mineral itu ada yang memiliki warna  menarik dan memukau seperti mineral azurit yang telah disebut di atas.

Daerah Penghasil Malasit
Deposit Malasit tersebar di banyak tempat di seluruh dunia. Tetapi hanya beberapa yang tercatat menghasilkan spesimen berkualitas bagus.

Seperti Katanga (Shaba), Congo/Zaire di Afrika yang menghasilkan Malasit hampir dalam semua tipe, bentuk dan ukuran. Daerah ini menghasilkan Malasit berlapis (banded), konsentrik, dan stalaktis dan spesimen yang berkilap (sparkling).

Namibia juga menghasilkan Malasit, tambangnya di daerah Emke, Ogonja. Spesialisasi daerah ini adalah pseudomorf Malasit pada kristal Azurit dimana mineral ini menggantikan Azurit tanpa mengubah bentuk kristalnya.

Contoh spesimen Malasit Namibia, origin Tsumeb Mine, foto By Rob Lavinsky, iRocks.com - CC BY-SA 3.0
Daerah lain yang menghasilkan Malasit nan indah di antaranya: Touissit dan Kerrouchene di Maroko. Burra Burra, Rum Jungle, Batchelor, Sir Dominick Mine, Flinders Ranges di Australia.

China juga menghasilkan mineral cantik ini, depositnya terdapat di Pertambangan Shilu, Yangchun Provinsi Guangdong. Malasit spesial yang dihasilkannhya adalah tipe stalaktis.
Malasit dari China, foto : Wikipedia dan Googleimage
Tambang Malasit yang sudah cukup tua terdapat di Rhone-Alpes, Prancis. Depositnya yang menawan adalah tipe Malasit pseudomorf pada kristal Cuprite dalam bentuk kristal oktahedral atau bahkan dodekahedral.

Bazil juga memiliki deposit penting mineral ini. Tambangnya berada di Bahia. Sementara Mexico di El Cobre, Concepcion del Oro, Zacatecas, dan Milpillas Mine, Sonora.

Malasit berkualitas bagus juga dihasilkan Amerika Serikat, tambangnya di Bisbee, Kecamatan Cochise. Juga di Kecamatan Morenci, Greenlee, Ajo, PaIma, Mammoth-Saint Anthony, Tiger, Pinal, Globe-Miami Distric, dan Gila yang terletak di provinsi Arizona.

Baik yang dominan Malasit atau berasosiasi dengan mineral lain, baik yang telah diolah, digosok atau dibentuk maupun yang masih dalam bentuk aslinya memang memiliki tampilan sangat unik sekaligus indah.

Tidak heran jika Malasit si batu hijau dengan ciri khas berlapis-lapis ini tetap populer di kalangan pecinta atau kolektor batu permata.

Batu menarik lainnya:

Batu Delima Langka dari Afrika

Turmalin Permata Sejuta Warna

Aquaprase, si Bacan Afrika

Jumat, 09 Maret 2018

Garnet Mahenge si Delima Langka dari Afrika

Garnet Mahenge adalah satu varian Garnet piralspit yang sangat gemerlap. Range warnanya bervariasi mulai dari orange kemerahan sampai pink keunguan.

Garnet Mahenge yang gemerlap dalam berbagai bentuk gosokan facet
Batu yang berkerabat erat dengan Spessartine/Spessartite si Garnet orange itu belum lama ini ditemukan di Mahenge, Tanzania, tepatnya di bulan Desember 2015.

Mahenge sempat menjadi pusat perhatian dunia gemstones ketika ditemukannya deposit Spinel berkualitas tinggi dengan warna merah pinky neon di tahun 2007.

Sayangnya, deposit Spinel nan sensasional itu tidak lagi dihasilkan sejak 2015. Namun setelah itu ditemukanlah permata lain yang tak kalah atraktif yang kemudian dijuluki Garnet Mahenge.

Delima Langka
Rough Garnet Mahenge, origin Tanzania
Roughnya ditemukan sekitar Desember 2015 dan muncul pertama kali dalam pameran batu permata di Tucson, USA tahun 2016.

Range warnanya mulai dari pink buah peach sampai ke warna pink lebih dalam dengan tone warna keunguan atau orange.

Hebatnya, selain warna-warni yang indah, kristal Garnet Mahenge ini sangat jernih dan gemerlap. Tidak heran jika ada yang menyebutnya sebagai 'garnet padparaja'.

Kristal Garnet Mahenge, origin Tanzania
'Padparaja/padsparadscha' adalah sebutan untuk Safir berkualitas khusus dengan warna oranye pinky yang tersohor itu.

Harganya cukup mahal, Garnet Mahenge 1.6 ct berbentuk round (brilyant) dengan diameter sekitar 7 mm ditawarkan seharga hampir 2 juta rupiah ($140). Semakin besar ukurannya semakin mahal pula harganya.

Garnet asal Mahenge ini mirip dengan Garnet Malaia yang depositnya ditemukan di Lembah Umba, di negeri yang samaTanzania, namun tampaknya lebih langka, harganya pun rata-rata lebih mahal dari jenis pertama.

Beberapa Garnet Malaia dengan tone warna dan kualitas istimewa oleh pedagang permata kadang dinamakan Garnet Malaia Mahenge untuk menyatakan kualitasnya yang setara. Seperti contoh pada video di bawah ini :


Pedagang yang jujur tentu akan mengatakan originnya, karena memang kedua Garnet itu berasal dari daerah berbeda.

Ada juga yang tetap mengatakan si Delima langka ini sebagai Garnet Malaia/Malaya namun menyertakan originnya yaitu Mahenge.

Garnet Malaya
Pertama dan yang Terakhir
Sayang sekali sejak kemunculannya di tahun 2016 batu ini belum ditemukan lagi deposit barunya, penemuannya pada Desember 2015 itu tampaknya merupakan yang pertama sekaligus yang terakhir, setidaknya untuk saat ini.

Tidak heran jika pasokan Delima langka asal Afrika ini termasuk sedikit sehingga harganya tergolong cukup mahal.

Sama seperti Garnet lainnya, batu cantik ini tidak melewati perlakuan khusus untuk meningkatkan kejernihan atau warnanya, baik dengan pemanasan atau pencelupan.

Kekerasannya sangat tangguh 7 - 7.5 pada skala Mohs, cocok untuk aneka perhiasan, termasuk mata cincin pria karena keras dan tahan gores.

Permata Garnet lainnya :

Keindahan Andradite si Delima Hijau

Warna-warni Garnet Grossular 

Pyrope, si Mirah Delima Nabi Nuh

Almandine, Delima Merah nan Menawan

Tsavorite, Gemerlap si Garnet Hijau

Ulasan lengkap permata Garnet :

Warna-warni Garnet si Batu Delima

Rabu, 07 Maret 2018

Kemilau Indah Spessartine si Garnet Oranye

Spessartine adalah spesies Garnet berwarna orange. Namanya diambil dari nama tempat batu ini konon pertama kali ditambang, yaitu di Spessart (Bavaria, Jerman).
Spessartine
Spessartine  dan nuansa orange-nya yang mantap dan tajam, spesies ini di dunia gemstone di kenal dengan nama dagang Garnet Mandarin 
Range warnanya mulai kuning oranye, oranye aurora sampai oranye jernih kemerahan. Varietas oranye laksana kayu manis ini di Indonesia dulu namanya Akik Manilam atau Batu Kanil.

Derajat kekerasannya 7-7,5 dengan berat jenis 4,12 - 4,20. Rough batu ini seringkali tampak lurik,karena dalam mineralnya sering terkandung mineral-mineral lain berbentuk rambut atau serat bergelombang.

Garnet dengan oranye yang mantap ini warnanya berkarakter ideokromatik. Karakter warna ideokromatik ini disebabkan oleh element fundamental yang terkandung dalam komposisi mineralnya.

Spessartine
Spesimen Spessartine origin Nigeria
Unsur fundamental itu adalah mangaan (Mn). Jika mineral induknya (silikat) tidak mengandung mangaan, maka warna orange-nya akan hilang sehingga tidak lagi dapat disebut Spessartine/Spessartite.

Dengan demikian Spessartine murni hanya mempunyai satu tone warna, yaitu oranye. Fitur itu membuatnya bagai edisi khusus dalam kelompok permata Garnet. Namun ada juga Spessartine dengan tone oranye yang berbeda.

Hal itu bisa terjadi karena ketika masih berupa cairan panas di dalam perut bumi terjadi percampuran dengan mineral garnet lain, seperti menjadi kehitaman jika Andradite tercampur ke dalam kristalnya.

Spessartine
Kristal Spessartine dan nuansa warnanya dalam ukuran cukup besar
Ada pula yang bercampur dengan Pyrope, maka dihasilkanlah Spessartine dengan tone oranye kemerahan yang indah.Varian ini termasuk langka dan depositnya hanya ditemukan di kawasan Afrika Timur.

Dulu Garnet oranye nan kemerahan itu dimasukan dalam varietas Spessartine karena secara mineral memang dekat dengan Spessartinne, namun batu ini ternyata campuran antara Spessartine dengan Pyrope.

Deposit Garnet jenis baru ini pertama kali ditemukan tahun 1960an di Lembah Sungai Umba, yang terletak antara Tanzania dan Kenya.

Secara komersial Spessartine jenis ini dikenal sebagai 'Garnet Malaia' atau 'Garnet Malaya', berasal dari bahasa Swahili, yang artinya 'di luar anggota keluarga/out of family' untuk membedakannya dari Spessartine murni.

Garnet Malaya
Garnet Malaia atau Garnet Malaya
Kembali ke Spessartine, umumnya garnet oranye ini tampil lebih indah di bawah cahaya artifisial seperti lampu sorot/senter. Ada baiknya ketika membelinya uji warnanya di bawah berbagai sumber cahaya, agar tidak mendapatkan warna yang bagus di bawah satu sumber cahaya saja.

Meski pun termasuk permata cantik dan relatif langka, batu ini tampaknya kurang mendapat promosi yang layak sehingga tak begitu banyak dijadikan permata.

Kristal Spessartine dengan tingkat kejernihan yang tinggi, origin Nigeria
Namun seiring berkembangnya teknologi informasi, 'promosi' oleh individu-individu penggemar batu, di medsos misalnya, membuat sosoknya mulai terangkat ke permukaan.

Antusias pecandu permata pun kian menanjak seiring masuknya Spessartine dari China dengan kedalaman warna orange-nya yang intens.

Varietas ini dikenal dengan julukan 'Garnet Mandarin' (Pure Orange Mandarin Spessartines). Garnet Mandarin ini ditemukan juga depositnya di Namibia dekat perbatasannya dengan Angola pada tahun 1992.

Selain China, pemasok utama Spessartine adalah Nigeria dan Ramona (California, USA), dengan ciri khas oranye yang lebih ringan dan terang.
Rough Spessartine dan telah digosok cabochon, tampak daging batunya yang lurik karena inklusi berbentuk rambut atau gelombang di dalamnya.
Penghasil Spessartine penting lainnya adalah: Tanzania, Mozambique, Pakistan, Afghanistan dan Brazil.

Garnet oranye dengan luster adamantine dan derajat kekerasan di level 7-7,5 ini cukup tangguh sehingga tidak memerlukan perawatan yang rumit.

Dan seperti keluarga Garnet yang lain, batu ini tidak melalui perlakuan khusus dalam pengolahannya alias untreatment, seperti pemanasan (heated) atau pencelupan (dyed).

Informasi menarik Garnet lainnya :

Almandine, Garnet Merah nan Mempesona

Warna-warni Menawan Garnet Grossular

Pyrope, Batu yang Terkenal Sejak Zaman Nabi Nuh

Mengenal Keindahan Andradite si Delima Hijau